Press Release Soal Kondisi WNI di Wuhan, PPIT: Berita Hoax
Isi
selengkapnya seperti ini:
Sehubungan dengan penyebaran virus Corona misterius di Wuhan, China dan
banyaknya informasi yang beredar, kami dari PPIT Wuhan mengabarkan
bahwa:
- Jumlah Mahasiwa dan WNI di Wuhan 93 orang (per 24 Januari,11.00 waktu Wuhan).
- Tidak ada laporan WNI di kota Wuhan yang terjangkit virus Corona.
- Semua mahasiswa rata-rata tinggal di asrama dan selalu dalam pantauan kampus.
- Hampir seluruh kampus di Wuhan melakukan tindakan pencegahan dengan memberikan masker, sabun cair dan thermometer gratis kepada tiap mahasiswa.
- PPIT Wuhan selalu berkoordinasi dengan KBRI Beijing, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dan telah bergabung dengan group wechat untuk mempermudah komunikasi dan konsultasi.
- WNI di Wuhan dimonitor oleh KBRI Beijing tiap saat, KBRI meminta untuk tidak panik.
- Akses transportasi memang di tutup sementara baik kereta, pesawat, bus dari Wuhan maupun menuju Wuhan untuk mengurangi resiko penyebaran Virus Corona.
- Pemerintah pastikan supply ke Wuhan tidak terganggu dan supermarket akan tambah stok makanan.
Untuk informasi mengenai keadaan di Wuhan dapat menghubungi:
Ketua PPIT Wuhan: Nur Mussyafak: +86 156 2389 6756
Kemenlu: Tony W. (+62 821 2377 1163)
KBRI Beijing:
- Ariyanto Surojo (+86 138 1128 4505),
- Yaya Sutarya (+86 131 4645 3974),
- Budi Atyasa (+86 135 5223 5327)
Press release
itu juga menyertakan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk memastikan
keadaan mahasiswa yang ada di Wuhan. Di Wuhan sendiri, PPITW memiliki
ranting yang merupakan kampus-kampus di mana mahasiswa Indonesia menimba
ilmu. Dan setiap ranting memiliki ketua-ketuanya masing-masing. Semua
itu demi memudahkan koordinasi baik dalam keadaan normal maupun dalam
keadaan yang seperti saat ini.
Ketua-ketua
ranting tersebut pun siap untuk dihubungi kapan saja. Bisa ditanyakan
apa saja tentang kondisi Wuhan saat ini. Juga tentang kondisi mahasiswa
yang masih berada di sana. Nah, nama ketua ranting berikut nomor
telponnya saya sertakan juga.
- Central China Normal University Ketua Ranting: Muhammad Aris Ichwanto Wechat: marisichwanto WA: 085234674577
- Wuhan University Ketua Ranting: Fahmi Wechat: imfahtida WA: 0895378895343
- Wuhan University of Technology Ketua Ranting: Rian Wechat: alfiriantamara WA: 081383853510
- Huazhong University of Science and Technology Ketua Ranting: Aas
Wechat: khoirulumamh
WA: 081230241989
- Jianghan University Ketua Ranting: Rio Wechat: cikal3701 WA: 08127651399
Ada
beberapa universitas di luar kota Wuhan. Tetapi mereka bergabung
menjadi satu ranting tiap kota dikarenakan jumlah mahasiswanya terlalu
sedikit untuk menjadi ranting tersendiri.
1. Xianning
Ketua Ranting: Verrol
Wechat: verroled
WA: 085254093576
- Jingzhou dan Xiangyang Ketua Ranting: Arief Wechat: AriefDimas99 WA: +8615607219978
- Enshizhou Ketua Ranting: Marina Wechat: febrianamarina WA: +8618602792912
- Huangshi Ketua Ranting: Kamal Wechat: mkikhsan16 WA: +8618672017390
Nama-nama
beserta nomor telepon di atas dapat dihubungi kapan saja, untuk
menanyakan keadaan para mahasiswa yang masih berada di Wuhan. Kami di
Wuhan sangat menyayangkan adanya berita yang simpang
siur yang beredar di media-media tanah air. Berita-berita tersebut tidak
mencerminkan kebenaran yang terjadi.
Salah
satu contohnya adalah berita yang mengatakan bahwa mahasiswa di Wuhan
“tidak boleh keluar kamar”. Berita tersebut tentu saja membuat para
orang tua di rumah khawatir. Apalagi kata tersebut dikutip dari
pernyataan salah seorang mahasiswa yang berada di Wuhan. Tentu saja
menggemparkan. Bukan saja warga di Indonesia. Kami juga ikut gempar.
Belakangan,
setelah dikonfirmasi, ternyata tidak ada statement yang menyatakan
“tidak boleh keluar kamar.” Kawan yang menjadi nara sumber mengatakan
“nggak berani keluar kamar” . Kata boleh dan berani sangat berbeda artinya . Dan sudah pasti beda pemahamannya.
Berita
lain juga beredar tentang mahasiswa asal Jawa Timur yang terjebak di
Wuhan dalam kondisi logistik menipis. Tentu saja berita ini mengagetkan
orang. Bahkan Ibu Gubernur Jawa Timur pun ikut mengklarifikasi. Ternyata
sumber berita bukan dari rekan Jawa Timur yang berada di Wuhan, tetapi
dari sumber lain. Dan berita tersebut pun sudah diklarifikasi dan
diubah.
Dengan
sejujurnya saya menyatakan bahwa kondisi kami di Wuhan baik-baik saja.
Semua mahasiswa dalam keadaan sehat. Ketersediaan bahan pangan
tercukupi. Kalaupun menipis, masih ada supermarket yang buka.
Seandainyapun kekurangan dana, kami masih memiliki dana di PPITW yang
bisa digunakan untuk berbelanja.
Berita-berita
yang tidak benar tersebut membuat kami sedikit stress dan panik.
Padahal sudah berkali-kali diingatkan untuk tidak panik. Baik dari
otoritas kampus, pemerintah China, bahkan KBRI sendiripun juga
menyarankan untuk tetap tenang dan tidak panik.
Karena
itu, kami memohon dukungan dan doa dari semua pembaca Seword, dan
seluruh warga Indonesia. Dukunglah kami dengan tidak membuat berita yang
tidak sesuai dengan kenyataan. Dukunglah kami dengan menggunakan
kata-kata yang sesuai dengan keadaan kami, bukan dengan kata-kata yang
bombastis demi meraih rating. Kami bukan objek rating. Kami masih
manusia. Kami masih warganegara Indonesia. Kami semua masih saudara,
sahabat, anak, dari Anda semua.
Update kondisi terkini dari Wuhan:(Nugraha Krisdiyanta/seword)