Asal Usul gerakan Shalat dari Sejak Umat Terdahulu
THE JAMBI TIMES - Patron/uswah
kehidupan bukanlah arab, bukan adam, bukan ibrahim, bukan musa, bukan daud,
bukan isa dan bukan ahmad bin abdullah, mereka adalah hanya sebatas jasad
pelaksana saja sama halnya seperti kita sekarang (QS Al
Kahfi/18:110, "Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa
seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "....." QS
Fushshilat/41:6, "Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang
manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah
Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan
mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang
mempersekutukan-Nya,), patron/uswah kehidupan adalah kitab yg sejak
awal sudah tersimpan dan terpelihara di Lauh Mahfud, yg isi kesimpulan kitab
tersebut adalah sama dan tidak ada perubahan dari awal hingga akhir (QS
Al Israa/17 : 77, "(Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu
ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu dan tidak
akan kamu dapati perobahan bagi ketetapan Kami itu". QS Al
Fath/48:23, "Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku
sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi
sunnatullah itu"...(SUNNATULLAH = sunnah/perjalanan pembentukan
peradaban manusia menurut ILMU ALLAH), hanya beda nama dan pelaku saja.
Peradaban manusia bisa besar dikarenakan belajar pada 1 ILMU YG SAMA (AL-ASMA/ADAM,
SUHUF ULA/IBRAHIM, ZABUR/DAUD, TAURAT/MUSA, INJIL/ISA, AL-QURAN/AHMAD), mereka
dan kita tanpa ILMU tersebut adalah sama seperti halnya
binatang-binatang yang ada (anjing, babi, monyet, dll). Ahmad bin Abdullah
adalah bukan siapa-siapa jika tidak ada ILMU (AL-QURAN), begitu pun ISA, MUSA
dan kita semua...Itu terbukti apabila bayi-bayi manusia jika dibuang ke hutan
ataupun ke tempat yang tidak ada ILMU, mereka hanya mempergunakan
SELERA/HAWA NAFSU (INSTING DAN NALURI) sama sprti yg dilakukan
binatang".
Sebagaimana keterangan surat Al-Muzzammil [73] ayat 1-20, sesungguhnya rattil dan shalat pertama yang diharuskan (wajib) bagi Rasulullah SAW dan umat Islam adalah rattil dan shalat tahajjud. Namun, ketika ayat ke-20 diturunkan, shalat tahajjud menjadi 2x yaitu tiap malam selasa dan malam jum’at dengan diiringi shaum senin kamis (ingat kembali hadits bersetubuh/rattil secara maksimal pada malam jum’at, karena pada jumat siangnya akan ada laporan kerja mukmin). Shalat adalah proses Isra dan mi’raj, ingat hadits asshalaatu mi’rajul mukminiin. (baca artikel Makna Isra dan Mi’raj). Lalu, ketika turun ayat ke-20 surah Al-Muzzammil, rattil dan shalat tahajjud yang sebelumnya dilakukan tiap malam, sebagian digantikan dengan shalat lima waktu yang diterima oleh Rasul SAW pada tahun ke-2 sebelum hijrah atau tahun 11 selama Rasul SAW berdakwah di Makkah selama 13 tahun dan sekitar 10 tahun di Madinah. Persiapan pembinaan Iman (pandangan dan sikap hidup dengan Alquran msR) selama 13 tahun dengan melakukan rattil dan shalat tahajjud setiap malam, setelah teori pembinaan tersebut sudah ter aqdun, maka fase pembuktian pembentukan system ekonomi zakat, aqiimu shalaah wa atuz zakah. Rattil dan shalat tahajjud yang tiap malam dilakukan, dikurangi menjadi 2x dalam seminggu tetapi dijaga oleh shalat 5 waktu agar kita selalu berpegang teguh kepada tali ajaran Allah walaupun dalam aktifitas sibuk berbuat didalam pembentukan system ekonomi zakat.
Dan, menurut sumber normatif islamisme, shaum ummat muslim yang diteladankan oleh Rasul dimulai pada tahun kedua setelah hijrah ke Madinah. Bahwa selama 15 tahun Rasul tidak pernah berbicara soal shaum, dan setelah hijrah ke Madinah 2 tahun shaum ramadhan baru dilakukan.
Shalat orang terdahulu
Sesungguhnya, shalat dalam Islam tidaklah tiba-tiba [ujug-ujug -Jawa), tapi telah lama dilakukan. Bahkan, shalat juga dilaksanakan oleh para nabi-nabi terdahulu. Dr Jawwad Ali, seorang pemikir kritis sekaligus sejarawan Muslim asal Baghdad, dalam karyanya berjudul Sejarah Shalat atau Tarikh as-Shalahfi al-Islam, menjelaskan, shalat sudah dikerjakan sebelum Islam datang. Artinya, shalat juga dikerjakan oleh orang-orang terdahulu, termasuk dalam ajaran agama terdahulu.
Dalam sejarah agama Samawi atau langit, shalat juga pernah dikerjakan oleh para nabi-nabi mereka. Sebagaimana dijelaskan oleh Sami bin Abdullah al-Maghluts dalam kitabnya Athlas Tarikh al-Anbiya wa ar-Rusul, agama Samawi itu adalah Islam, Yahudi, Nasrani, Hanif, dan Shabiyah Mandaiyah. Agama Islam (baca: Dienul Islam), nabinya adalah Muhammad SAW, Yahudi (Musa), Nasrani (Isa), Hanif (Ibrahim), dan Shabiyah Mandaiyah (Yahya). Pada intinya Islam ada sejak pada zaman nabi Adam. Maka rattil dan shalat (tahajjud dan lainnya) pun sudah ada sejak zaman nabi Adam. Ingat kembali kepada ayat tidak ada perubahan pada sunnah (perjalanan) Allah, sudh dibahas pada alinea awal artikel ini.
Dan, para nabi tersebut juga
diperintahkan oleh Allah melalui ILMU-NYA untuk rattil dan mendirikan shalat
sebagai suatu keharusan (fi’il amr) atas diri mereka dan ummatnya. Nabi
Ibrahim, Ismail, dan Ishak juga diperintahkan shalat. (baca juga artikel
berjudul: Pengertian Rattil dan Shalat Tahajjud,
http://qurunkedua.blogspot.com/2014/04/shalat-media-utama-untuk-menyerap-teori.html
, serta SHALAT, MEDIA UNTUK MENDAPATKAN TEORI ILMU IPOLEKSOSBUD,
http://qurunkedua.blogspot.com/2014/04/shalat-media-utama-untuk-menyerap-teori.html
)
Nabi Musa
dan Harun pun demikian. “Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya Ambillah
olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan
jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu shalat
serta gembirakanlah orang-orang yang beriman.” (Yunus [10] 87). Nabi Daud juga
mendirikan shalat, sebagaimana tertera dalam Mazmur 119 ayat 62. “Di tengah
malam aku bangun untuk memuji-Mu ….”
Nabi Zakaria juga mendirikan shalat, sebagaimana terdapat dalam surah Ali Imran [3] 39. “Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan rattil dan shalat di mihrab.” Nabi Isa juga shalat. “Berkata Isa Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan system ekonomi) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan (paham alternatif ILMU), pada hari aku meninggal (mempasifkan dzulumat msS) dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali (membentuk system ekonomi jannah).” (QS Maryam [19] 30-33).
Bahkan, Luqman juga memerintahkan shalat kepada anak atau keturunannya. (QS Luqman [31] 17). Dan kaum bani Israil, Yahudi dan Nasrani, juga diperintahkan untuk shalat. “Padahal, mereka tidak disuruh kecuali supaya mengabdi hidup kepada Allah melalui ILMU-NYA dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) diin yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS Al-Bayyinah (98J 5).
Shalat Nasrani dan Yahudi
Menurut Jawwad Ali, kata shalat berasal dari bahasa Aramaic-bahasa ibu Yesus Kristus dan bahasa ash sebagian besar Kitab Daniel dan Ezra serta bahasa utama Talmud-dari suku kata shad-lam-alif; shala yang memiliki arti rukuk, atau merunduk (inhina). Istilah “shalat” digunakan untuk merepresentasikan praktik ritual keagamaan, dan kata “shalat” ini kemudian digunakan oleh kalangan Yahudi sehingga sejak saat itu kata “shalat” menjadi bahasa Aramaic-Ibrani. Umat Yahudi menggunakan kata “shalutah” pada masa akhir periode Taurat.
Hal ini dikuatkan oleh pendapat seorang sahabat terkemuka, Ibnu Abbas, yang menyatakan bahwa kata “shala” berasal dari bahasa Ibrani “shaluta” yang bermakna “tempat ibadah Yahudi”. Istilah “shaluta” sendiri pada perkembangannya masuk ke dalam bahasa Arab melalui tradisi Judeo-Kristiani dan kontak interaktif dengan komunitas Yahudi Ahli Kitab. Begitulah pemaparan awal Dr Jawwad Ali tentang shalat yang ditelaahnya secara filologis.
Dikemukakan pula bahwa berdasarkan syair Jahiliyah, terdapat keterangan yang mengisyaratkan adanya informasi perihal ibadah kaum Yahudi dan Nasrani, yang mencakup gerakan rukuk, sujud, dan membaca tasbih. Shalat-shalat kaum Yahudi dan Nasrani pada umumnya tidaklah dikenal oleh kaum Jahiliyah-pagan. Namun, bagi sebagian kaum Jahiliyah yang pernah berinteraksi dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani pada masa itu, ritual shalat orang-orang Yahudi dan Nasrani betul-betul mereka ketahui.
Kaum pagan yang selalu melaksanakan haji pada musim-musim tertentu dan pada saat itu pun memiliki tata cara tersendiri untuk mendekatkan diri kepada berhala-berhala mereka. Ini menandakan bahwa aktivitas penyembahan bernama ritual dikenal oleh komunitas paling primitif sekalipun. Dengan demikian, shalat adalah hal yang bersifat integral dengan semua doktrin agama. Tentu, konsep ritual shalat dalam setiap agama adalah berbeda-beda, pun tata-caranya variatif.
Hal ini menjadi concern para pakar studi agama, bahwa suku-suku kuno, bahkan suku Barbar sekalipun, memiliki ritual khusus yang mereka sebut “shalat”. Di antara penemuan arkeolog adalah teks-teks kuno yang dahulu dibaca oleh orang-orang Assyiria dan Babilonia dalam ritual shalat mereka. Indikasi yang menyebutkan adanya praktik ritual shalat di kalangan pagan Makkah, misalnya tertera dalam salah satu ayat Alquran, surah al-Anfal [8] ayat 35 “Shalat mereka di sekitar Baitullah itu tak lain hanya sekadar siulan dan tepukan tangan”. Karena tidak tahu makna inti dari shalat maka nilainya hanyalah kaifiat belaka tanpa makna.
Bentuk-bentuk shalat
Sebagian agama lain menetapkan tata cara berupa gerakan kemudian diam dengan tenang diiringi bacaan-bacaan khusus yang dihafal. Dan, masih ada bentuk-bentuk ritual yang lain. Hanya saja, diam dengan tenang ketika berkomunikasi dengan Tuhan hampir menjadi tiang pokok ritual kebanyakan agama, kemudian diteruskan dengan gerakan rukuk dan sujud.
Pada umumnya, sujud dilakukan di depan berhala-berhala. Dan, sujud merupakan ungkapan pengagungan terhadap objek yang disembah. Agama Yahudi menilai sujud yang benar adalah yang semata-mata ditujukan kepada Tuhan Pencipta, sedangkan sujud kepada manusia adalah sujud paganistik. Orang Arab (pagan) menolak rukuk dan sujud lantaran dua gerakan tersebut dinilai sebagai simbol kerendahan dan kehinaan.
Shalat orang Yahudi (Jewish Prayers), shalatnya mereka hampir mirip dengan shalat umat Islam. Mereka mengangkat kedua tangan, kemudian bersedekap, lalu rukuk dan sujud. Hanya saja, sujudnya mereka ada perbedaan. Demikian juga dengan orang-orang Nasrani. Karena itu, menurut Dr Jawwad Ali, walaupun shalat merupakan ajaran agama-agama dahulu, bukan berarti Islam meng-copy paste praktik shalat itu secara mentah-mentah. (ingat ayat tidak ada perubahan pada sunnah Allah, sejak nabi Adam..)
........................
al-Quran
secara tegas menyatakan bahwa Sholat sudah dilakukan oleh umat-umat sebelumnya,
seperti perintah Sholat kepada Nabi Ibrahim dan anak cucunya[2],
kepada Nabi Syu’aib[3], kepada Nabi Musa[4] dan kepada Nabi Isa al-Masih[5].
Menurut sejarah Islamisme menyebutkan bahwa Gerakan Shalat yang dilakukan oleh Muhammad secara utuh terjadi ketika Muhammad telah melakukan Isra' - Miraj dari Masjidil Haram ( Mekkah ) ke Masjidil Aqsha ( Israel ( Betlehem ) sekarang menjadi Negara Palestina ) dengan mengendarai Buraq bersama Jibril dan konon naik ke langit ke-7 dan disana terjadi tawar menawar dengan Allah terkait dengan waktu pelaksanaan Shalat sehingga terjadi kesepakatan cukup 5 kali sehari. Menurut sejarah Islam menyebutkan bahwa waktu penetapan shalat terjadi ketika Muhammad melakukan isra mi’raj dari Mekkah ke Yerusalem dan dari Yerusalem ke Surga. Di surga ia diberi mandat untuk mengabarkan kewajiban shalat untuk umat muslim sebanyak 5 kali, setelah tawar menawar dengan Allah swt yang tadinya minta 50 kali dalam sehari, kemudian ditawar jadi 25, kemudian dikorting jadi 12, dikasih keringanan lagi akhirnya jadi 5 kali dalam satu hari. Sedangkan teknis gerakan Shalat terjadi pagi hari setelah peristiwa Isra' - Miraj', Malaikat Jibril memberi contoh gerakan shalat yang dilaksanakan umat Islam sampai hari ini. Tetapi karena ini adalah sebuah doktrin/kepercayaan oke-lah kita masukkan dalam sejarah walupun diragukan kebenarannya. (baca juga artikel berjudul: Makna Isra dan Mi’raj, http://qurunkedua.blogspot.com/2014/04/isra-miraj-bisa-dilakukan-oleh-semua.html )
Kaifiat
Shalat dalam islam sebenarnya sama dengan shalat Kristen Syria, yang dianggap
bidah oleh Kristen Roma dan Yerusalem dan Aleksandria/koptik. Katolik Ortodoks
Syria itu sudah ada sejak abad 4 Masehi, 1 abad sebelum Muhammad lahir. Mereka
sudah melakukan salat, puasa, dan haji (silakan disimak di http://catatan-primata.blogspot.com/2014/03/mengenal-kristen-ortodoks-syiria-ajaran.html ). Berikut ini adalah kemiripan
shalat agama Islam dengan shalat agama Kristen Ortodoks Syria. Waktu sholat
bukan 5 kali sehari tetapi 7 kali sehari seperti yang tertulis dalam Alkitab Mazmur
119:164 " Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena
hukum-hukum-Mu yang adil. " . Berikut adalah waktu shalat dan latar
belakang dilaksanakannya waktu tersebut :
1. Shalat / ibadat pagi ( sebelum
matahari menyingsing ), merupakan tradisi Yahudi berdasarkan Keluaran
29:38-41 (ibadat korban pagi dan petang)
2. Shalat jam ke-3 ( sekitar pukul
09.00 - 11.00 ; pagi ). dalam islam Shalat Dhuha ( bukan shalat wajib ) oleh
berdasarkan Kitab Kisah Para Rasul 2:1,15 yang mempunyai pengertian
penyaliban Yesus dan juga turunnya Sang Roh Kudus (Markus .15:25; Kisah Para
Rasul .2:1-12,15)
3. Shalat Jam Keenam ( sekitar pukul
12.00 - 13.00 / tengah hari ) dalam Islam Shalat Dzuhur merupakan peringatan
akan penderitaan Yesus Kristus di kayu salib ( Lukas.23:44-45)
4. Shalat Jam Kesembilan ( sekitar
pukul 15.00 - 16.00 ) dalam Islam Shalat Asyar adalah untuk mengingatkan saat
Kristus menghembuskan nafas terakhirNya di atas salib ( Markus.15:34-37),
sekaligus untuk mengingatkan bahwa kematian Kristus di atas salib adalah untuk
menebus dosa-dosa, agar manusia dapat melihat dan merasakan rahmat Ilahi
5. Shalat Senja ( sekitar pukul 18.00 )
dalam Islam Shalat Maghrib merupakan tradisi Yahudi yang sama seperti shalat
jam pertama, shalat ini dilatar belakangi oleh ibadah korban pagi dan petang
yang terdapat dalam Kitab Keluaran 29:38-41
6. Shalat Purna Bujana ( sekitar pukul
20.00 - 24.00 WIB ) dalam Islam Shalat Isya sama pada Mazmur 4 : 9
7. Shalat Tengah Malam dalam Islam
dikenal sebagai Shalat Tahajjud, sama dengan ayat Alkitab pada Matius 24:42; Lukas.21:26; Wahyu
16:15
Beberapa
ayat yang bisa di asumsikan sebagai gerakan shalat. Berikut ini adalah hasil
penelusuran pada Alkitab.
GERAKAN
MENGANGKAT KEDUA TANGAN
1. Keluaran
17 : 11 " Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih
kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah
Amalek."
Kisah mengangkat tangan yang pernah terjadi pada masa nabi Musa adalah ketika bangsa Israel melawan bangsa Amalek yang secara jumlah lebih banyak dari pasukan bangsa Israel, atas kehendak Allah terjadi mujizat dimaka ketika tangan Musa terangkat maka bangsa Israel lebih kuat dan ketika tangan Musa turun bangsa Israel menjadi lemah. Hal ini disaksikan oleh Harun dan Hur. ( Keluaran 17 :12 )
Kisah mengangkat tangan yang pernah terjadi pada masa nabi Musa adalah ketika bangsa Israel melawan bangsa Amalek yang secara jumlah lebih banyak dari pasukan bangsa Israel, atas kehendak Allah terjadi mujizat dimaka ketika tangan Musa terangkat maka bangsa Israel lebih kuat dan ketika tangan Musa turun bangsa Israel menjadi lemah. Hal ini disaksikan oleh Harun dan Hur. ( Keluaran 17 :12 )
2. Imamat
9 : 22 " Harun mengangkat kedua tangannya atas bangsa itu, lalu
memberkati mereka, kemudian turunlah ia, setelah mempersembahkan korban
penghapus dosa, korban bakaran dan korban keselamatan. " Gerakan
mengangkat kedua tangan yang dilakukan oleh Harun setelah dia selesai melakukan
ibadat persembahan korban bakaran untuk penghapusan dosa serta korban bakaran
dan korban keselamatan untuk bangsa Israel dan untuk diri Harun ( Imamat 9:2
& 3 ). Ibadat ini adalah ibadat yang diperintahkan oleh Allah melalui Musa
untuk korban penghapus dosa dan korban bakaranmu, dan adakanlah pendamaian
bagimu sendiri dan bagi bangsa itu ( Imamat 9 : 7 )
3. Ulangan
32 : 40 " Sesungguhnya, Aku mengangkat tangan-Ku ke langit, dan
berfirman: Demi Aku yang hidup selama-lamanya, "
Ulasan lengkapnya adalah Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku. Sesungguhnya, Aku mengangkat tangan-Ku ke langit, dan berfirman: Demi Aku yang hidup selama-lamanya, apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat, dan tangan-Ku memegang penghukuman, maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku. Aku akan memabukkan anak panah-Ku dengan darah, dan pedang-Ku akan memakan daging: darah orang-orang yang mati tertikam dan orang-orang yang tertawan, dari kepala-kepala musuh yang berambut panjang. Bersorak-sorailah, hai bangsa-bangsa karena umat-Nya, sebab Ia membalaskan darah hamba-hamba-Nya, Ia membalas dendam kepada lawan-Nya, dan mengadakan pendamaian bagi tanah umat-Nya." ( Ulangan 32 : 39-43 )
Ulasan lengkapnya adalah Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku. Sesungguhnya, Aku mengangkat tangan-Ku ke langit, dan berfirman: Demi Aku yang hidup selama-lamanya, apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat, dan tangan-Ku memegang penghukuman, maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku. Aku akan memabukkan anak panah-Ku dengan darah, dan pedang-Ku akan memakan daging: darah orang-orang yang mati tertikam dan orang-orang yang tertawan, dari kepala-kepala musuh yang berambut panjang. Bersorak-sorailah, hai bangsa-bangsa karena umat-Nya, sebab Ia membalaskan darah hamba-hamba-Nya, Ia membalas dendam kepada lawan-Nya, dan mengadakan pendamaian bagi tanah umat-Nya." ( Ulangan 32 : 39-43 )
5. Nehemia
8 : 7 " Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan
semua orang menyambut dengan: "Amin, amin!", sambil mengangkat
tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka
sampai ke tanah.
6. Mazmur
28 : 2 " Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak
kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang
maha kudus.
7. Lukas
24 50. Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ
Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.
Gerakan mengangkat tangan dalam Alkitab menggambarkan :
1. Mengangkat tangan berarti penyertaan
Tuhan ketika terjadi perang antara Israel dan Amalek, ketika Musa mengangkat
tangannya maka kuatlah bangsa Israel dan jika tangannya diturunkan bangsa
Israel menjadi lemah. ( Keluaran 17 : 11 )
2. Mengangkat tangan berarti tanda
memberkati / merestui ( Imamat 9 :22 dan Lukas 24 : 50 )
3. Mengangkat tangan menunjukkan
kebesaran kuasa Allah, dan Allah sendiri yang berfirman (Ulangan 32 : 40 )
4. Mengangkat tangan berarti bentuk
kegembiraan dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan (Nehemia 8 : 7 )
5. Mengangkat tangan berarti meminta
pertolongan / bantuan atau tanda penyerahan dan ketidak berdayaan ( Mazmur 28
:2 )
RUKUK /
RUKU'
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata " Rukuk " berarti sikap membungkuk pada waktu salat, dengan tangan ditekankan/ bersandar di lutut sehingga punggung dan kepala sama rata ; (membungkukkan badan dengan telapak tangan meraih / bersandar pada lutut ( condong 90 derajat ).
I Raja -
Raja 18:42 " Lalu
Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu
ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. "
Nabi Elia melakukan Rukuk seperti Ayat I Raja - Raja 18:42 diatas sangat jelas
bahwa gerakan ruku dilakukan oleh Nabi Elia ketika beribadah kepada Allah di
Gunung Karmel. Gambaran penjelasan tentang kalimat " membungkuk ke tanah,
dengan mukanya di antara kedua lutunya " bisa jadi memiliki gerak yang
berbeda dengan gerakan " rukuk " pada gerakan shalat . Tetapi jika
kalimat tersebut di terjemahkan sebagai bentuk gerakan " rukuk " juga
tidak salah. Yang membuat kami berasumsi bahwa gerakan ibadat yang dilakukan
Nabi Elia diatas gunung Karmel adalah gerakan " rukuk " seperti pada
gerakan shalat agama Islam adalah terdapat kata " membungkuk " dan
kata " mukanya diantara kedua lutut ".
Markus 1:7 Inilah yang diberitakannya:
"Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk
dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.
Amsal 12:25. Kekuatiran dalam hati membungkukkan
orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.
Alkitab
menulis bahwa Rukuk dilakukan oleh Nabi Elia ketika dia naik ke gunung Karmel
untuk beribadat kepada Allah. Alkitab juga menjelaskan bahwa membungkuk
memiliki pengertian menghormati Allah dan merendahkan diri dihadapan Tuhan;
sikap bungkuk juga bisa diartikan siap melayani Allah. Dalam Kitab Amsal
digambarkan bahwa kekuatiran di hati dapat membungkukkan orang atau dengan kata
lain dapat membuat orang rendah diri ( minder ).
Alkitab juga
menuliskan bahwa dalam melakukan ibadat kepada Allah maka hendaklah selalu
terfokus kepada Allah, tidak melihat kemana - mana seperti yang tertulis pada Ulangan
4:19 " dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit,
sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara
langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada
sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa di
seluruh kolong langit sebagai bagian mereka,"
SUJUD
Banyak
sekali ayat- ayat dalam Alkitab yang menuliskan tentang melakukan gerakan
sujud, sujud kepada manusia ( raja / penguasa ), sujud kepada patung dan sujud
kepada apa saja yang ada di bumi. Gerakan sujud dapat diartikan sebagai bentuk
menyembah kepada sesuatu yang membuat seseorang melakukan gerakan sujud.
Gerakan sujud secara kasat mata sebagai bentuk pengabdian, walaupun mungkin
hatinya berkata lain, tetapi dengan gerakan sujud maka secara fisik dia / orang
yang melakukan gerakan sujud mau tidak mau berpartisipasi aktif tunduk dengan
segala aturan tuannya.
Beberapa kata dalam Alkitab terkait dengan kata sujud:
Kejadian 17
: 2 -6 Aku akan
mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat
banyak." Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya: Dari
pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah
besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena
engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
Kejadian
19:1. Kedua
malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang
Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud
dengan mukanya sampai ke tanah,
Kejadian
24:52 Ketika
hamba Abraham itu mendengar perkataan mereka, sujudlah ia sampai ke tanah
menyembah TUHAN.
Kejadian
24:26 & 27 " Lalu
berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN, serta berkata:
"Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali
kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah menuntun aku di jalan
ke rumah saudara-saudara tuanku ini!"
Kisah ini terjadi ketika bujang ( pembantu ) Abraham mendapat perintah dari Abraham untuk mencarikan Istri bagi Ishak di tanah kelahirannya . Ketika bertemu dengan Ribka dan melakukan seperti yang menjadi tanda bagi bujang Abraham bahwa gadis Ribka adalah jodoh bagi Ishak. Si bujang Abraham bersujud menyembah TUHAN Abraham dan memuji dan memuliakan TUHAN Allah Abraham.
Keluaran
24:1.
Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun,
Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah
kamu menyembah dari jauh.
Keluaran 33
: 10 Setelah
seluruh bangsa itu melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka
bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya.
Keluaran
34:8 & 9 Segeralah
Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah serta berkata: "Jika aku
telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan
di tengah-tengah kami; sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk,
tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami; ambillah kami menjadi milik-Mu."
Hal tersebut
terjadi karena Allah berfirman kepada Musa untuk naik ke atas Gunung Sinai pagi
- pagi sekali untuk menghadap Allah. Hal ini dilakukan supaya Musa memahat
kedua Loh Batu yang berisi 10 hukum Tuhan. Musa mendapat perintah untuk memahat
kedua Loh Batu karena loh batu yang ditulis sendiri oleh Allah telah dipecahkan
oleh Musa ketika musa Turun dari Gunung Sinai dan melihat bangsa Israel
menyembah patung anak lembu dari emas.
Keluaran 34:2 Bersiaplah menjelang pagi dan naiklah pada waktu pagi ke atas gunung Sinai; berdirilah di sana menghadap Aku di puncak gunung itu.
Bilangan
20:6 Maka
pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud.
Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.
Ulangan 9:23
- 26 " Dan
ketika TUHAN menyuruh kamu pergi dari Kadesh-Barnea dengan berfirman: Majulah
dan dudukilah negeri yang Kuberikan kepadamu itu, maka kamu menentang titah
TUHAN, Allahmu; kamu tidak percaya kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara-Nya.
Bahkan kamu menentang TUHAN, sejak aku mengenal kamu. Maka aku sujud di
hadapan TUHAN--empat puluh hari empat puluh malam lamanya aku sujud--,karena
TUHAN telah berfirman akan memunahkan kamu, dan aku berdoa kepada TUHAN,
kataku: Ya, Tuhan ALLAH, janganlah musnahkan umat milik-Mu sendiri, yang
Kautebus dengan kebesaran-Mu, dan yang Kaubawa keluar dari Mesir dengan tangan
yang kuat.
Yosua 5:14
& 15 "
Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku
datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan
berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya
ini?" Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua:
"Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu
kudus." Dan Yosua berbuat demikian.
Hakim -
Hakim13:20 - 21 "
Sedang nyala api itu naik ke langit dari mezbah, maka naiklah Malaikat TUHAN
dalam nyala api mezbah itu. Ketika Manoah dan isterinya melihat hal ini, sujudlah
mereka dengan mukanya sampai ke tanah. Sejak itu Malaikat TUHAN tidak lagi
menampakkan diri kepada Manoah dan isterinya. Maka tahulah Manoah, bahwa Dia
itu Malaikat TUHAN.
Nabi
Elia
I Raja Raja 18:38-39 " Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
II Raja Raja
2:15 "
Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka
berkata: "Roh Elia telah hinggap pada Elisa." Mereka datang menemui
dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah."
I Tawarikh
16:28-29 " Kepada
TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!
Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah
menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan
kekudusan. "
II Tawarikh
20:18 " Lalu
berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk
Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya. "
Ayub
1:20.-22 " Maka
berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian
sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari
kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang
memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya
itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Mazmur 29:2 " Berilah kepada TUHAN
kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan! "
Mazmur
66:3-4 "
Katakanlah kepada Allah: "Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh
sebab kekuatan-Mu yang besar musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu. Seluruh bumi
sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu."
Mazmur 95:6 Masuklah, marilah kita sujud
menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
Mazmur 96:9 Sujudlah menyembah kepada TUHAN
dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!
Yeremia 7:2 "Berdirilah di pintu gerbang
rumah TUHAN, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman
TUHAN, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini
untuk sujud menyembah kepada TUHAN!
Ayat - ayat
diatas dengan jelas memberikan pengertian dan gambaran apa yang dimaksud dengan
sujud.
...................
Membedah Asal-usul Shalat
Adzan islam,
pun sudah dilakukan yahudi. Inilah panggilan doa orang yahudi, yg dilantunkan 2
(dua) kali sehari, tiap pagi dan malam. Tradisi yahudi itu sudah ada sejak
ribuan tahun lalu (baca juga artikel: Sejarah bangsa Yahudi). Perhatikanlah
lantunan panggilan doa yahudi itu. Dalam bahasa ibrani. Bunyinya begini: “Shema
Israel Adonai Eloheinu Echad”. — Artinya: Dengarlah Israel, Tuhan itu satu.
Cuma itu saja syahadat orang yahudi, dan itu sama dengan islam menjadi “la
illah ha illah la”. Aslinya berbunyi “adonai eloheinu echad”.
Adonai itu
kata yg digunakan orang yahudi untuk menyebut Tuhan yg namanya tidak boleh
disebutkan, yaitu JHVH. Dalam bahasa indonesia, Adonai diucapkan sebagai Tuhan.
So, ingat kembali bahwa islam adalah turunan ILMU dari Suhuf Ula, nabi Ibrahim.
Kata ganti untuk menyebut nama Tuhan yg haram diucapkan, yaitu JHVH. Untuk
menyebut itu, orang yahudi pakai istilah Adonai. Orang kristen indonesia pakai
istilah Tuhan.
Tulisan JHVH
yg haram diucapkan oleh orang yahudi. Kalau muncul tulisan itu, maka dibaca
sebagai Adonai. Syahadat yahudi berbunyi “Adonai eloheinu ehad”. Dan “Adonai
eloheinu ehad” sama dalam Al Quran sebagai “Qulhu allahu ahad”.
Syahadat
yahudi berbunyi : “Shema Israel, Adonai eloheinu echad”. Di artikel ini
dituliskan artinya : Dengarlah Israel, Tuhan itu satu. — Tetapi arti LEBIH
HARFIAH adalah sbb: Dengarlah Israel, Tuhan Allahmu itu satu. E…loheinu artinya
Allahmu. Eloheinu echad artinya Allahmu satu. Tetapi ada kata Adonai yg
mendahuluinya, yaitu “Adonai eloheinu echad”. Artinya: Adonai, Allahmu satu.
Atau: Tuhan, Allahmu satu. Adonai itu diterjemahkan menjadi Tuhan dalam bahasa
Indonesia. Tetapi Eloh tetap dipakai sebagai Allah. — So, lengkapnya: “Shema
Israel Adonai eloheinu echad”, diterjemahkan menjadi “Dengarlah Israel, Tuhan,
Allahmu satu”. Itulah terjemahan dari ayat yg berasal dari kitab suci yahudi
itu. Seingat saya, seperti itulah terjemahannya di dalam alkitab kristen bagian
Perjanjian Lama (yg memuat kitab-kitab suci yahudi). — Nah, Eloh itu lah yg
masuk ke Al Quran sebagai Allah. Ungkapan “Eloheinu echad” masuk ke dalam Al
Quran sebagai “Allahu ahad”. Ada di dalam doa Qulhu / Al Ikhlas di dalam Al
Quran, yg bunyinya sbb: “Qul hu allahu ahad, allahu shamad, lam yalid wa lam
yulad wa lam yaqun, lahu qufuwwan ahad”. — Allahu ahad di bahasa arab adalah
kutilan langsung dari Eloheinu ehad di bahasa ibrani. Eloheinu ehad sudah ada
ribuan tahun sebelum Al Quran. — Kesimpulan, Allah itu Eloh di bahasa Ibrani.
Kata ganti saja. Adonai atau Tuhan juga kata ganti. Nama personal dari Tuhan,
yaitu JHVH tetap tidak boleh diucapkan. Baik di yahudi, kristen maupun islam,
nama personal dari Tuhan tetap haram diucapkan. Padanan yg paling pas dari
syahadat orang yahudi adalah Qulhu atau doa Al Ikhlas. Bandingkan : Shema
Israel Adonai Eloheinu Echad, dengan Qul hu allahu ahad allahu shamad lam yalid
wa lam yulad wa lam yaqun lahu …qufuwwan ahad.
Kaifiat
Shalat Islam hampir sama dengan Shalat Kristen Syriac, Yang Juga sama dengan
shalatnya Yahudi
Derajat
dalam kaifiat shalat, 360 derajat dalam kehidupan, atau dalam Alquran
disebut “darajatun” (QS 2:228, QS 3:163, QS 6:132, QS 8:4, QS 46:19), ingat
kembali uraian tersebut yang sudah pernah disampaikan oleh mutawakilun. Jika
belum mendapatkan uraiannya silahkan minta untuk dijelaskan.
Menurut
cerita islamisme, Muhammad melakukan isra mi’raj dari Mekkah ke Yerusalem dan
dari Yerusalem ke Surga. Di surga ia diberi mandat untuk mengabarkan kewajiban
shalat untuk umat muslim sebanyak 5 kali, setelah tawar menawar dengan allah
swt yang tadinya minta 50 kali dalam sehari, kemudian ditawar jadi 25, kemudian
dikorting jadi 12, belum dikasih keringanan lagi akhirnya jadi 5 hari sekali.
Dapat dibayangkan bagaimana bisa ada tawar menawar antara Allah yang katanya
tak berwujud dengan manusia muhamad yang berwujud? Tentu saja kita tahu kalau
cerita ini hanyalah hikayat israiliat jika kita tidak tahu makna dari itu
semua. (baca juga artikel: Makna isra dan mi’raj)
1.
Takbiratul Ihram (Khalifah, pemahaman pilihan si Dua Satu)
Mengangkat
kedua tangan sejajar telinga, pengawalan segala sesuatu, sebagaimana hidup dimulai
kelahiran, kelahiran/pemahaman akan tanggapan alternatif ILMU si Dua Satu. Maka
dengan takbir kita mengembalikan kepada segala aktivitas kita adalah karena
Allah melalui ILMU-NYA, ALQURAN. Takbiratul Ihram sebagai starting point paham
akan si Dua Satu, simbol starting perjalanan hidup. Bermakna penyerahan
totalitas pada ILMU Allah didalam melakukan perjalanan hidup. Alternatif
pilihan ILMU, Nur dan dzulumat msR seperti yang sudah kita dengar, tanggapi dan
pahami.
2. Berdiri
Berdiri
lambang siap berjalan menjelajahi kehidupan budaya IPOLEKSOSBUD, karena jika
duduk dan berdiam kita tidak mungkin bisa berjalan. Tegak artinya kehidupan
harus ditegakkan (ditumbuhkan) pada ruang waktu, iman harus ditegakkan, akhlak
harus ditegakkan, amalan pribadi dan amalan korps juga harus ditegakkan.
Sebagai mana sabda rosulullah : “Shalat adalah tiang Dien (Dien
didirikan/ditegakkan oleh rattil kemudian dilanjut teruskan shalat)”.
Rasio diatas
Qalbu, pemikiran berkedudukan diatas petunjuk Allah, Alquran.
Dalam tegak berdiri, posisi kepala tunduk melihat pada tempat sujud, artinya dalam perjalanan hidup akan tunduk dan patuh, berpartisipasi aktif pada segala hukum dan kehendak Allah melalui AlQuran. Kedua tangan mendekap ulu hati, tangan kiri ditutup oleh tangan kanan, simbol bahwa hati harus selalu dijaga kebersihannya dalam perjalanan hidup dari tanggapan dzulumat msS, pasifkan tangan kiri/dzulumat yang ada pada diri kita dengan mengaktifkan tangan kanan/Nur msR.
3. Ruku’
Secara
spiritual ruku’ dapat membentuk seseorang dalam kehidupannya tidak sombong,
memulai merendahkan dan menundukkan diri hanya kepada ajaran Allah, Alquran
msR, dan senantiasa berusaha dalam memperhalus hati dan memperbaharui
kekhusyu’an shalat, merasakan bahwa dirinya hina jika tanpa pembinaan ILMU-NYA.
4. Itidal
Sama dengan makna berdiri, Rasio diatas Qalbu, pemikiran berkedudukan diatas petunjuk Allah, Alquran.
5. Sujud (penyatuan diri dengan Kehendak Allah melalui ILMU-NYA)
Sujud satu akar kata dengan kata
Masjid, berpartisipasi
aktif didalam penataan Dinul Islam. Ingat ayat yang berbunyi Sujudlah kamu
kepada Adam, maka malaikat bersujud, berpartisipasi aktif didalam membantu Adam
membentuk system ekonomi jannah/zakat, memberikan pengajaran teori ILMU melalui
komunikasi aktif didalam rattil dan shalat tahajjud. Sujud meletakkan dahi, dua
telapak tangan, dua lutut dan dua jari-jari kaki standby. 7 titik tubuh
bersentuhan dengan bumi. 7 ayat alfatihah yang sudah ter aqdun dalam diri kita
harus bersentuhan dengan bumi, dengan pembuktian terbentuknya system ekonomi
zakat.
Qalbu diatas
Ratio, Alquran yang sudah menjadi Kitab dalam Qalbu kita berkedudukan diatas
pemikiran kita. Ratio menjadi instrumen untuk menjalankan Alquran menjadi
system ekonomi zakat.
Sujud dengan kedua jari kaki
dilipat, pada posisi siap lari, seluruh daya kemampuan perbuatan kanan dan kiri
siap berpartisipasi aktif (ingat ayat tentang nabi Sulaiman, partisipasi aktif
dari kalangan Jin/teknokrat serta orang-orang beriman tentunya (jin dan
orang-orang beriman berpartisipasi aktif mendukung sunnah Sulaiman), siaga
dalam kondisi apapun untuk membangkitkan system ekonomi zakat (lihat pada
posisi start lomba lari, jari kaki dilipat).
6. Duduk diantara 2 Sujud
Jika
pernyataan/syahadat terbukti maka hanya perbuatan Nur msR lah yang dominan,
perbuatan dzulumat dipasifkan (telapak kaki kanan berdiri dengan jari-jari kaki
dilipat sedangkan kaki kiri ditidurkan). Pengungkapan berbagai permohonan pada
Allah melalui ILMU-NYA untuk memberikan segala kebutuhan yang diperlukan dalam
bekal perjalanan menuju pertemuan denganNya, melalui pembentukan system ekonomi
zakat.
7. Attahiyat : Pernyataan Ikrar
Tahap
pemantapan, karena perjalanan hidup itu naik turun dan fitrah manusia tidak
lepas dari sifat lupa, maka perlu pemantapan yang di refresh dan diulang untuk
semakin kokoh, yaitu dengan Ikrar simbol tangan mengacung (lihat simbol tangan
mengacung seperti yang dilakukan Hitler atau presidon Soekarno jika pidato).
Syahadat, pembuktian dari teori yang selama ini di aqdun kedalam qalbu, siap
dibukti nyatakan dalam kehidupan. Dengan simbol pengokohan ikrar melalui
telunjuk kanan. Laku perbuatan Nur msR totally diaktifkan dan laku perbuatan
dzulumat msS totally dipasifkan secara mendalam (lihat posisi kaki kiri berbeda
kedudukannya dengan waktu tahiyat awal).
8. Salam
Tegaknya Islam sudahkan merata dibumi ini? Jika sudah kaffah maka ucapkan Alhamdulillah setelah salam, jika belum sempurna masih dalam tahap proses penataan maka ucapkanlah Istighfar, agar kita semua ter revolusi selalu oleh ILMU ALLAH, ALQURAN, sehingga system penataan ekonomi zakat/islam/jannah segera bangkit.(**)