Santriwati, Usahawan Ini Dukung Kemudahan Memulai Usaha
The Jambi Times, JAKARTA | Namanya
Margoningsih. Akrab disapa Margo atau Ningsih saja. Perempuan yang
heppi mengenakan kerudung ini adalah mantan santriwati. Dia mengatakan
mendukung Pemerintahan Jokowi-Ma'aruf Amin untuk memudahkan para santri
dan santriwati terjun ke dunia usaha atau enterpreneurship.
Jangankan
untuk memulai terjun ke dunia usaha, menurut Margo, selama ini untuk
mendaftar sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau juga dikenal Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS), banyak anak-anak yang mondok langsung
minder.
Namun, bagi Margoningsih, dirinya tidak mau terjebak dengan rasa minder. Meski nyantri, Margo terjun ke dunia usaha.
"Selama
ini sih sulit memulai usaha. Jadi enterpreneur atau memulai UMKM itu
sering sulit dan rumit. Mestinya, jangan dipersulit. Harusnya didorong
bagi kalangan muda, terutama lulusan pondok untuk memulai usaha," tutur
Margoningsih, saat ditemui di Kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat
Forum Santri Indonesia (DPP FSI), di Jalan Angkasa, Nomor 20 E-F,
Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (02/11/2019).
Kesulitan
yang dialami Margoningsih, terjadi hingga saat ini. Margo yang memulai
usaha di bidang trader dan sektor pertanian itu menyampaikan, hingga
saat ini, dirinya yang tergolong pada klasifikasi Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) sering terhempas mendapatkan pekerjaan, hanya karena
bertarung dengan geng pemilik modal yang sudah kokoh.
"Seperti
lelang E-Katalog itu kan persyaratannya sangat rumit. Dan kita
berhadapan dengan para pemilik usaha yang sudah established. Sudah mapan
dan bermodal besar. Jika untuk pengadaan barang dan jasa saja,
ketentuannya harus sudah punya gudang, punya jaminan ini itu, ya pasti
kesulitanlah para enterpreneur muda untuk memulai usaha. Itu baru di
trader loh," bebernya.
Dia berharap, selain ada
sokongan permodalan bagi para usahawan yang baru memulai bisnis, juga
kerumitan-kerumitan seperti yang masih tertera di model E-Katalog itu
sebaiknya dipertimbangkan juga agar para usahawan muda bisa bersaing
sehat.
Bagi wanita yang berdomisili di Bekasi
itu, tak bisa dipungkiri, untuk menuju perekonomian masyarakat Indonesia
yang lebih baik, terutama bagi kalangan muda untuk memulai usaha,
sangat dibutuhkan bantuan modal, bantuan pelatihan dan juga
pekerjaan-pekerjaan instansi yang bisa dikerjakan.
Kini,
Margoningsih memimpin tiga buah unit usaha. Lulusan Magister Manajemen
ini, tetap gigih terjun ke dunia usaha. "Meski asal saya pondok,
nyantri, saya mau maju. Tapi jangan dipersulit dong," pintanya.
Margoningsih
menjadi Direktur di CV Margo Jaya Lestari. Bidang usahanya bergerak di
perdagangan umum, Alat Tulis Kantor (ATK), Percetakan, Event Organizer,
Jasa Transportasi, Jasa Pembersih, Elektrikal, Makanan dan Minuman.
Margo
juga sebagai Direktur di CV Ratu Asna Semesta. "Untuk alat-alat
pertanian, pupuk, festisida dan sektor pertanian lainnya," ujarnya.
Terkadang,
lanjut perempuan berwajah ayu ini, para pemilik pekerjaan di
instansi-instansi melakukan lelang yang kecil-kecil namun dijadikan
satu. Hal itu menyebabkan, para usahawan kecil mati.
"Kalau
pekerjaannya dilelang sekaligus, kan yang kecil-kecil jadi gede.
Sekaligus pakai model E-Katalog lagi. Ini membuat kita ya gak dapat
kerjaan," ujarnya.
Memang, lanjutnya, banyak
tantangan dan hambatan dalam memulai usaha. Namun, juga perlu ditopang
oleh kebijakan dan kebijaksanaan bagi para usahawan muda. Agar mampu
bersaing. Sehingga, tidak nyesal karena turun sebagai usahawan.
"Kemudahan-kemudahan
yang dilakukan Presiden Jokowi dan Pak Kiyai, untuk memulai usaha bagi
para enterpreneur baru, perlu didukung. Dukungan pemerintah dan juga
kesiapan usahawan akan sangat membantu meningkatkan perekonomian
Indonesia. Termasuk, menyerap tenaga kerja," ujar Margoningsih.
Karena itu, dia menyarankan, agar para santri dan santriwati tetap optimis terjun ke dunia usaha.
Membenahi diri, permodalan, keterampilan, kemampuan, jejaring dan juga komunikasi yang baik.
"Kita
enggak mau dong anak-anak muda kita jadi pengangguran. Kita mau maju
kok. Pemerintah juga akan mendukung usahawan muda untuk memulai usaha,"
ujar Margoningsih.(JON)