Korban Demo Masih Dirawat di Rumah Sakit
The Jmabi Times - Bangko – Todi (26) aktivis Kabupaten Merangin, terpaksa dirawat dirumah sakit
umum bangko, setelah peristiwa demonstrasi di kantor bupati kamis (6/8) kemarin.
Todi dirawat dirumah sakit dikarena mengalami luka serius bagian tangan
kanan, saat ingin menyelamatkan rekannya ditarik berapa aparat masuk
kedalam.
Tak terima temannya ditarik Todi pun mencoba masuk kedalam,
pintu utama masuk kantor bupati merangin pun pecah, saat tarik menari
antara pihak keamanan dengan pendemo.
Luka yang dialami Todi tersebut disebatkan kaca pecah, hingga melukai pergelangan tangannya.
Hal ini dibenarkan direktur Rumah Sakit Daerah Kolonel Abundjani Bangko
Dokter Bedah Fiktor, saat dikonfirmasi berapa awak media, Jum'at (7/8) siang tadi.
Bahwa pasien bernama Todi, dirawat untuk di operasi pada pergelangan
tangan kanannya.
"Pasien kita bernama Todi terkena benda tajam,
berdasarkan informasi tersebut terkena kaca, maka urat nadinya pun
putus, urat pengerak jari yang disebut dengan Tendon, urat saraf untuk
mengendalikan jari pada pergelangan tangan pasien mengalami putus,
sehingga kita lakukan operasi untuk penyambungan pada urat tersebut,”
paparnya.
Fiktor juga mengatakan, pasien pun dilakukan operasi bedah
selama dua jam, mulai Pukul 16.00 sampai 18.00 Wib. Apabila sudah
dilakukan operasi, pasien pun akan sembuh. Hanya saja, jika pasien
mengalami kekakuan pada penggerak pergelangan tangan, pasien akan
dilakukan Fisioterapi.
“Harapan kita kepada pasien apabila sudah di
operasi sembuh, biasanya belum pernah terjadi berkemungkinan tidak, tapi
berkemungkinan bila terdapat kekakuan dalam menggerak tangannya, maka
pasien dilakukan Fisiotrapi terhadap pasien,” katanya.
Sebelumnya
Todi dirawat dirumah sakit umum bangko, berapa organiasi PMII, HMI
mahasiswa merangin ingin menyampaikan aspirasi ke pemerintah setempat.
Untuk menanyakan selama dua tahun kepemimpinan Al Haris-Khafid Moein
(Harkad) dalam misi visinya "Membangun dari dusun ke Kota".
Saat
menyampaikan aspirasi pendemo pun memaksa masuk kedalam kantor bupati,
hingga pendemo pun saling dorong dengan pihak keamanan satpol pp,
polisi. (lik)