News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Dua Penambang Emas Tewas Tertimbun Longsor

Dua Penambang Emas Tewas Tertimbun Longsor


The Jambi Times - Bangko  - Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Merangin, kembali memakan korban jiwa. Kali ini dua orang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka-luka setelah tertimbun tanah longsor saat menambang.

Informasi yang dihimpun, peristiwa naas yang menambah daftar jumlah korban PETI ini, terjadi di wilayah Desa Kampung Limo, Kecamatan Pangkalan Jambu, Sabtu (21/3) sekitar pukul 14.30 Wib.

Berawal saat empat orang pekerja PETI yang terdiri dari tiga orang wanita dan satu orang laki-laki ini melakukan aktivitas penambangan emas di lokasi PETI milik Arman (35) warga Kampung Limo. Dilokasi tersebut, mereka menggunakan dua Set Dompeng Darat untuk menambang.

Namun saat sedang asik mengoperasikan Dompeng Darat tersebut di dalam lobang tambang, tiba-tiba tanah longsor. Longsoran tanah itu kemudian menimbun para pekerja, terdiri dari Nurpasah (50) warga Tanjung Mudo, Jup (40) warga suku jawa yang tinggal di Kampun Limo, Emi Kusmita (40) warga Tanjung Mudo dan Tuti (35) warga Tanjung Mudo.

Warga sekitar yang mendapat informasi kejadian tersebut datang kelokasi berusaha menolong para korban yang tertimbun. Para korban baru berhasil di evakuasi oleh warga dua jam setelah kejadian sekitar pukul 16.30 Wib.

Namun dua dari empat korban yakni Nurpasah dan Jup meninggal dunia dilokasi. Sementara Emi dan Tuti mengalami luka-luka dan patah tulang kaki.

Untuk korban luka-luka kemudian dibawa ke Puskesmas Sungai Manau untuk mendapat perawatan. Sementara dua korban yang meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka.

Kapolres Merangin, AKBP Munggaran Kartayuga dikonfirmasi, Minggu (22/3/2015) membenarkan kejadian tersebut. Katanya, setelah mendapat informasi pihaknya langsung kelokasi melakukan olah TKP.

“Ya kemarin kejadiannya sekitar pukul 14.30. korban beru berhasil dievakuasi pukul 14.30 Wib,” ujarnya.

Terkait kejadian tersebut ungkapnya, masih dalam proses penyidikan mereka. Beberapa orang saksi sedang diminta keterangannya.

“Ya tetap kita proses terkait kejadian ini,” sebutnya.

Terkait dengan maraknya aktivitas lanjutnya, pihaknya terus mengingatkan kepada masyarakat agar tak melakukannya lagi. Apa lagi melihat selama ini telah terjadi beberapa korban jiwa.

“Dari awal kita telah memperingatkan mereka bahwa aktivitas PETI selain merusak lingkungan juga beresiko tinggi,” ucapnya.

Untuk itu sebutnya, peran masyarakat dan pemerintah daerah sangat diharapakan dalam upaya memberantas PETI yang beberapa tahun terakhir marak di Kabupaten Merangin.

“Tidak bisa satu sisi saja untuk melakukan penertiban. Perlu peran tokoh masyarakat terutama di desa lokasi aktivitas tersebut,” tuturnya.

“Dalam waktu dekat kita juga akan kembali mengadakan rapat bersama, " tutupnya. (lik)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.