Zola Dapat Penghargaan Presiden
The Jambi Times - Muara
Sabak- Keberhasilan dan perhatian serius Pemerintah Kabupaten Tanjung
Jabung Timur pada bidang Pertanian mendapat apresiasi dari Pemerintah
Pusat. Berkat kebijakan program pembangunan pertanian dan
langkah-langkah strategis yang dilakukan Pemkab Tanjab Timur, Presiden
Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menganugrahkan penghargaan
Satya Lencana Pembangunan Bidang Pertanian kepada Bupati Tanjung Jabung
Timur Zumi Zola Zulkifli, pada Pekan Nasional (Penas) XIV Kontak Tani
Nelayan Andalan (KTNA)di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen,
Kabupaten Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Sayangnya, informasi
tentang penganugrahan penghargaan ini kurang terekspos
"Selain
Bupati, ada tiga orang petani yang juga mendapatkan penghargaan dari
Menteri Pertanian RI. Ini merupakan bukti bahwa program yang dicanangkan
Bupati telah berhasil," kata Badrud Tamam Kepala Badan Penyuluh,
Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Tanjab Timur.
Ketiga
petani tersebut adalah, Daeng Pasampu menerima penghargaan sebagai
Tokoh tani berprestasi dalam bidang pembangunan pertanian. Suyatno
sebagai Ketua Gapoktan berprestasi dalam pembangunan dibidang Pertanian.
Ambo Eme sebagai ketua Kelompok Tani berprestasi dibidang Pertanian.
Dari
data yang diperoleh, pemberian penghargaan tersebut telah Sesuai dengan
misi pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2011-2016 yang jelas
disebutkan Meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui Peningkatan
produktifitas pertanian, perkebunan, Perikanan, dan Sektor Jasa lainya.
Pelaksanaan Visi dan Misi Pemkab tersebut sepertinya tak hanya isapan
jempol belaka. Hal ini ternyata benar-benar direalisasikan dengan
berbagai bentuk kebijakan dan program. Pembangunan Bidang Pertanian ini
dituangkan dalam konsepsi kebijakan seperti Meningkatnya produktivitas
komoditi pertanian pangan, holtikultura, pertenakan, perkebunan, dan
kehutanan sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah dan tersebar
dikawasan sentra produksi.
Selain itu, Pemkab Tanjung
Jabung Timur juga merupakan kabupaten pertama se Provinsi Jambi yang
telah menetapkan Peraturan daerah Nomor 8 tahun 2013 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Ini merupakan
wujud dari keseriusan Pemkab dalam rangka mempertahankan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan seluas paling kurang 17.000 Ha dan lahan cadangan
pangan seluas paling kurang 4000 Ha.
Upaya dan terobosan
lainnya yang dilakukan Pemkab adalah kegiatan Gerakan Serentak Tanam
Padi Dua Kali Setahun (Gertak Tanpa Dusta), Satu Kali Tanam Dua Kali
Panen (Senam Dupa) dan cetak sawah baru. Melalui program ini
keberhasilan dan kontribusi bagi pendapatan petani dan PDRB Kabupaten
Tanjab Timur cukup signifikan. Pada tahun 2013 ini luas tanam Program
Gertak Tanpa Dusta sebanyak 1.845 Ha, luas panen 1.792 Ha, produktivitas
38,48 Kw/Ha dengan produksi 7.190,17 Ton. Pendapatan petani NTP-TBRD
sebanyak Rp. 15.077.500 dan pendapatan petani perbulan rata-rata Rp.
3.769.375,- sedangkan Kontribusi Gertak Tanpa Dusta terhadap PDRB dengan
luas panen 1.792 Ha x Rp. 15.077.500 adalah Rp.
27.018.880.000,-.
Sementara itu, pendapatan petani perbulannya pada program Senam Dupa adalah 2.678.750,- perbulan.
"Perhatian
anggaran APBD yang besar terhadap pembangunan bidang pertanian dan
infrastruktur. Dalam penganggaran tersebut juga memporsikan belanja
pelayanan publik jauh lebih besar, dengan 60 persen belanja publik dan
40 persen belanja aparatur," kata Husni Rahman Kepala Kantor Ketahan
Pangan Kabupaten Tanjab Timur.
Selain itu, Keberhasilan
kebijakan dan program Pemkab tersebut tidak terlepas dari peran serta
para Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang bertugas sebagai pendamping
program kegiatan dilapangan.
Malah, tak
tanggung-tanggung, Bupati juga memberikan penghargaan kepada Petani dan
PPL teladan berupa Umroh ke tanah suci Mekkah untuk pemenang pertama,
sementara untuk pemenang kedua dan ketiga diberikan sepasang sapi dan
kambing.
"Insyallah setelah Lebaran ini mereka berangkat Umroh," ujar Badrud Tamam
Dalam
menjalankan tugas penyuluhan, Pemkab Tanjab Timur telah memiliki 112
PPL yang bertugas diseluruh desa dan kecamatan dalam wilayah Bumi
Sepucuk Nipah Serumpun Nibung. Bahkan, dalam menghadapi kebutuhan tenaga
PPL mendatang, Pemkab bekerjasama dengan Universitas Jambi telah
menyekolahkan 40 orang tenaga penyuluh di D3 Agribisnis. Dalam
pengawasan tugasnya dilapangan, BP4K juga melakukan suvervisi ke
kecamatan dengan menanyakan secara langsung kepada camat yang akan
menjadi tolak ukur kinerja atau LAKU (Latihan dan Kunjungan).
"Kita
langsung cek ke camat apakah PPL tersebut benar-benar bekerja atau
tidak. Mereka dari Senin sampai Kamis berada di lapangan dan Jumat di
kantor BP3K masing-masing guna membuat laporan," tambah Badrud. Bahkan,
lanjutnya , Kabupaten Tanjab Timur telah menyiapkan programa
(Perencanaan Penyuluhan) tahun 2015 dari tingkat Desa sampai
Kecamatan.
"Saat ini tinggal diserahkan ke Provinsi dan
Pusat. Jadi apa yang akan dilakukan PPL tahun depan sudah terprogram dan
sudah kita persiapakan jauh-jauh hari," ungkapnya
Dalam
menunjang program LP2B , Pemkab juga telah mempersiapkan Posluhdes (Pos
Penyuluh Desa) disetiap lokasi LP2B. Ini bertujuan untuk mempermudah
para petani dan PPL melakukan penyuluhan.
"Ini sudah kita
lakukan, disana tempat mereka berdialog dan membahas semua persoalan
berkaitan tentang kondisi dilapangan,"bebernya.
Sementara
itu, kepala Bagian Humas Setda Tanjung Jabung Timur, Zekki
Zulkarnaen,S.sos menuturkan, sesungguhnya ada dua agenda penting
terkait penghargaan presiden yang diberikan, pertama penghargaan Satya
Lencana Pembangunan Bidang Pertanian dan Manggala Lencana Karya ini akan
kita ekspose serentak.
"Namun, karena ada musibah
kebakaran di Kuala Jambi, Pak Bupati memilih untuk melihat kondisi
masyarakatnya, karena penghargaan ini tidak bisa diwakilkan, menurut
info yang saya dengar, penyerahan secara simbolik akan dilkukakan saat
pelaksanaan harganas tingkat propinsi," jelasnya(51N)