Soal Pembakaran Alat Berat,Letkol Tomi Radya: Ini Tidak Bisa Dibiarkan
ia mengatakan hal tersebut dipicu oleh pembakaran alat berat jenis Eskapator sehingga berdampak pada langkah masyarakat Desa Mansao melakukan blockade atau swifing atau menghalang warga dari Desa Lubuk Bedorong.
“Saya sudah berkordinasi dengan pak Kapolres pak Camat dan pak Danramil, saya panggil kita harus mengambil langkah upaya dan tidak bisa dibiarkan,”katanya kepada sejumlah awak media.
Menurut Tomi Radya, proses hukum akan tetap dilaksanakan tetapi upaya mediasi mencari solusi tetap akan dilakukan.
“Kita tidak akan membiarkan ini berlarut larut sehingga berdampak pada konflik horizontal apabila Danramil, Camat Kapolsek menemui hambatan maka kami Korkopinda Kabupaten akan turun,”tegasnya.
Lanjut, ia memastikan akan mengabil langkah cepat dalam dan tidak akan mendiamkan perkara tersebut berlarut larut apa lagi melawan hukum.
“Harus cepat ambil langkah tidak boleh kita mendiamkan atau membiarkan, sebelas porsonil yang berada dilokasi dan Alhamdulillah saat ini kondisi masih kondusif,”jelasnya kembali.
Harapan Damdim 0420 Sarko ia berharap ini tidak berlarut hingga ada solusi dan tidak ada konflik berkelanjutan.
“Himbawan saya, yang pertama masyarakat tidak boleh mengambil langkah sendiri atau main hakim sendiri yang sifatnya melangar dari aturan hukum sehingga akan merugikan masyarakat itu sendiri biarkan pemerintah untuk mencari solusinya melalui proses mungkin mediasi,”lanjtnya.
Di Kabupaten Sarolangun juga dikenal dengan adat istiadat maka itu proses mediasi akan tetap dilakukan hingga ada titik temu.
“Musyawarah dan mufakat dan adat, saya menghimbau jangan mengambil langkah sendiri yang merugikan diri dan keluarganya jangan ada tindakan yang anarkis dan langkah yang tidak bagus apa lagi melangar aturah hukum,”pungkasnya. (alam)
