News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

COVID-19: Polisi Bubarkan Pemakaman Brooklyn Karena Mengabaikan Social Distancing

COVID-19: Polisi Bubarkan Pemakaman Brooklyn Karena Mengabaikan Social Distancing

A man speaks as hundreds of members of the Orthodox Jewish community attend the funeral for a rabbi who died from the coronavirus in the Borough Park neighborhood which has seen an upsurge of (COVID-19) patients during the pandemic on April 05, 2020 in the Brooklyn Borough of New York City.
Seorang lelaki berbicara ketika ratusan anggota komunitas Yahudi Ortodoks menghadiri pemakaman seorang rabi yang meninggal karena virus corona di lingkungan Taman Borough yang telah menyaksikan peningkatan (COVID-19) pasien selama pandemi pada 05 April 2020 di Brooklyn Borough dari New York City. (Spencer Platt / Getty Images)


The Jambi Times, AMERIKA SERIKAT | Polisi terpaksa membubarkan pemakaman Brooklyn pada hari Minggu setelah puluhan pelayat berkumpul melanggar aturan Social Distancing negara. Video mobil polisi NYPD yang mencoba membubarkan kerumunan besar di St. 55 dan 12 Ave. di Borough Park melakukan putaran di media sosial.

Pemakaman itu diadakan untuk Rav Yosef Kalish, 63, seorang pemberontak Amshinover yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 minggu lalu dan meninggal pada Minggu pagi. Kalish, seorang rabi terkemuka yang menjalankan shul di Borough Park, adalah keturunan dari pendiri dinasti Hasid yang berasal dari tahun 1800-an, yang ayahnya adalah salah satu dari sederetan murid dari pendiri Hasidisme.

Begitu polisi tiba TKP, kerumunan itu bubar, kata pihak berwenang. Seorang juru bicara NYPD tidak bisa langsung mengatakan apakah ada panggilan atau denda yang dikeluarkan karena melanggar pedoman Social Distancing.



Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan beberapa peserta mengenakan topeng bedah, tetapi banyak yang tanpa topeng. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pekan lalu menyimpulkan bahwa semua orang di AS harus mengenakan "kain dasar atau topeng kain" setiap kali mereka pergi ke luar.


Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan beberapa peserta mengenakan topeng bedah, tetapi banyak yang tanpa topeng. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pekan lalu menyimpulkan bahwa semua orang di AS harus mengenakan "kain dasar atau topeng kain" setiap kali mereka pergi ke luar.




Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.