Virus Corona, Menhub Teladan Komunikasi Promosi Kesehatan Dunia
SEJAK kasus Virus Corona ditemukan di
Indonesia, tampaknya kita semua seolah "sepakat" melindungi
identitas pasien. Tujuannya agar tidak terjadi stigma pada
korban.
Dari aspek korban, itu dapat
diterima dengan akal sehat. Namun dari aspek pelacakan penyebaran dan
penanganan Virus Corona yang sudah mengglobal kurang dapat direkomendasikan.
Atas seijin keluarga,
melalui Mensesneg, pemerintah
mengumumkan bahwa Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, positif terjangkit
Virus Corona (COVID-19).
Sebagai pasien positif COVID-19
dengan nomor kasus 76, Budi Karya Sumadi dapat dijadikan duta kesehatan
dunia dalam rangka komunikasi promosi kesehatan tentang pelacakan,
pencegahan, penanggulangan dan sekaligus ia sosok satria dalam penanganan Virus
Corona.
Ada dua manfaat dari aspek
kemanusiaan kesediaan pihak keluarga membuka ke publik bawa Budi Karya Sumadi
positif terjangkit Virus Corona. Pertama, akan lebih sederhana melakukan
pelacakan dan pencegahan penyebaran Virus Corona sehingga mudah
mengindentifikasi individu yang pernah berinteraksi dengannya belakangan
ini.
Kedua, mereka yang sebelumnya pernah
kontak fisik dekat dengan Budi Karya Sumadi dapat bertindak secepatnya
memeriksakan diri ke dokter dan atau rumah sakit setempat setelah mendapat
informasi bahwa Budi Karya Sumadi terkena Virus Corona.
Karena itu, menurut saya, Budi Karya
Sumadi sangat pantas menjadi teladan bagi kita semua dengan ketulusan dan
kestriaanya ia bersedia memberitahu ke publik di tengah kita merahasiakan
indentitas para korban Virus Corona.
Kerelaan membuka diri terkena Virus
Corona, disadari atau tidak,
Budi Karya Sumadi adalah sosok yang
melekat pada dirinya dua nilai sekaligus yaitu Kemanusiaan yang Adil serta
Kemanusiaan yang Beradab, sebagaimana tertera pada sila kedua dari
Pancasila.
Kemanusiaan yang Adil. Budi Karya
Sumadi menunjukkan keadilan yang berbasis pada kemanusiaan. Dia tidak
"bersembunyi". Dia terbuka apa yang sedang dialaminya. Tujuannya,
agar manusia lain tidak seperti yang dia alami. Jadi, Budi Karya Sumadi
telah mempraktekkan dengan tulus hakekat dari kemanusiaan yang adil itu.
Kemanusiaan yang beradab.
Dengan membuka kepada publik, sosok Budi Karya Sumadi telah mengedepankan
keberadaban. Sekalipun ia menjadi korban dari Virus Corona, ia tetap
berbuat kemaslahatan umat manusia. Sebab, dengan membuka ke publik,
orang lain dapat segera tercegah dan atau terlindungi dari serangan Virus
Corona.
Untuk itulah, menurut hemat
saya, mari kita bersama-sama membuka diri proaktif melakukan tindak
komunikasi promosi kesehatan, seperti Bapak Budi Karya Sumadi.
Emrus Sihombing
Direktur Eksekutif
Lembaga EmrusCorner