Pemeriksaan Sucipto Cs Atas Kasus Dugaan Kejahatan Kehutanan Terus Berlanjut
![]() |
(Kadis, Kabid, PPNS dishut Prov jambi) |
The Jambi Times, JAMBI |Unjuk rasa yang digelar aliansi merah putih (AMP) di dinas kehutanan prov jambi kemarin (25/8) berujung tindaklanjut penanganan permasalahan hutan negara yang diduga dikuasai Sucipto Cs sesuai ketentuan perundangan-undangan yang berlaku.
“Kehadiran aliansi diterima Kepala Dinas dan Kepala Bidang PKSDA serta Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), yang hasilnya tertuang di notulen pertemuan dan diteken bersama-sama” ujar Willy Azan, Juru bicara AMP.
Kedatangan Aliansi merah putih, kata Willy, hanya menanyakan proses tindaklanjut temuan Polhut terkait usaha Sucipto cs karena barang bukti sudah diamankan dan sejumlah saksi sudah diperiksa, namun sudah 5-6 bulan belum ada kejelasan bahkan Sucipto sendiri tidak pernah menghadiri pemanggilan, sementara tiga orang anak buahnya sudah diperiksa. Ada apa?
AMP mengapresiasi hasil pertemuan dan siap menambahkan bukti jika diperlukan, atas dugaan kejahatan kehutanan yang dilakukan Sucipto cs sejak 2013 hingga sekarang.
“yang utama itu dua, pertama soal lahan 50 hektar yang menjadi perkebunan sawit yang ditanam sejak 2013. Kedua soal jalan kanal menuju kebun tsb yang diduga dibangun di kawasan hutan sepanjang kurang lebih 3 km. Sejauh ini kami fokus disitu” Terang Willy
Sebagai informasi, persoalan konflik lahan antara sucipto cs dengan masyarakat merbau kec mendahara kab tanjab timur belakangan memanas karena masyarakat dituding mencuri oleh Sucipto cs terkait hasil lahan 50 hektar.
Padahal lahan yang sudah menjadi perkebunan sawit itu sudah diserahkan pihak sucipto ke pemerintah desa sejak tahun 2016 dan pemerintah desa telah membentuk kelompok tani dari masyarakat setempat untuk mengelolanya
Maka itu kelompok tani yang tergabung dalam aliansi merah putih selain melaporkan pihak sucipto terkait dugaan kejahatan kehutanan juga melayangkan gugatan ke pengadilan agar Sucipto cs membuktikan tentang keabsahan lahan yang mereka klaim.
“Jangan mentang-mentang cukong seenaknya zalim terhadap hutan negara dan rakyat kecil. Tuhan tidak tidur. Kami terus berjuang bersama masyarakat demi tegaknya supremasi hukum, transparansi dan keadilan” tutup Willy.(**)