News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Putusan MK, Debt Collector Masih Rampas Kendaraan Konsumen di Jambi

Putusan MK, Debt Collector Masih Rampas Kendaraan Konsumen di Jambi


The Jambi Times, JAMBI |  Mahkamah Konstitusi menerbitkan Keputusan MK Nomor 18/PUU-XVII/2019 tanggal 6 Januari 2020. Dalam putusan ini perusahaan leasing dilarang menarik objek jaminan fidusia secara sepihak.

Dalam putusan ini, MK menginstruksikan, jika perusahaan leasing ingin menarik mobil atau motor yang mereka leasingkan, mereka harus terlebih dahulu meminta izin eksekusi kepada pengadilan negeri.

Di jejaring sosial, Facebook dan WhatshApp ramai membagikan informasi berita media online terbitan nasional yang menyatakan ketegasan institusi Polri yang melarang pihak leasing melalukan perampasan melalui Debt Collector.

Aksi perampasan kendaraan konsumen dianggap perbuatan melanggar hukum yang dapat dijerat tiga pasal berlapis diantaranya, dikenakan KUHP Pasal 368 tentang perampasan dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara atau Pasal 365 (pencurian dengan kekerasan) dan Pasal 378 (penipuan).

Kendati demikian, aksi perampasan kendaraan konsumen oleh debt collector masih terjadi di Jambi. Mobil Daihatsu Sigra milik Alamsah, warga Dusun Dalam Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun, dirampas debt collector PT Lucretia perusahaan penagihan yang bekerjasama dengan Clifan Finance. 

Alamsah mengatakan, perampasan kendaraan miliknya lakukan kurang lebih enam orang debt colecctor, Selasa (14/1/2029) dengan menginakan kendaraan avanza dengan NO polisi BH 1903 NG  di kawasan Simpang Rimbo Kota Jambi, tepatnya di Gapura Perbatasan Kota Jambi dan Muaro Jambi.

"Saat mobil saya sedang jalan ada mobil avanza menutupi jalan yang membuat saya berhenti. Saat berhenti, turun gerombolan orang dari mobil Avanza mengepung, sebagian lagi meminta saya menyerahkan kunci dan STNK mobil," katanya.

Setelah memastikan mobil tersebut, kendaraan yang mereka cari, para debt collector ini menurunkan lima orang kerabat Alamsah yang berada di dalam mobil bersama barang bawaan dilokasi perampasan.

Selanjutnya dua debt collector, membawa paksa kendaraan dan Alamsah menuju kantor Clifan Finance yang berada di Kawasan Jelutung Kota Jambi. Disini para debt collector bersama pihak perusahaan pembiayaan menjelaskan bahwa mobil itu harus disita paksa karena menunggak pembayaran selama lima bulan.

Di kantor Clifan Finance ini, Alamsah berusaha menjelaskan bahwa tunggakan mobilnya hanya dua bulan. Sebab beberapa waktu sebelumnya, ibunya telah menyerahkan uang sebesar Rp 14 300.000,00 untuk pembayaran cicilan melalui perwakilan Clifan Finance yang ada di Sarolangun.

Karena penjelasannya tidak dipedulikan dan berada di bawah ancaman, Alamsah menyerahkan mobil dan memetuskan untuk pergi meninggalkan kantor Clifan Finance.

Pada malam harinya, ditemani pamannya yang berada di Kota Jambi, Alamsah mendatani Polresta Jambi untuk melaporkan perampasan ini. Namun oleh petugas jaga, Alamsah diarahkan untuk menyelesaikan langsung persoalan ini.

Selanjut, Rabu (15/1/2020), Alamsah menemui Dede, perwakilan Clifan Finance untuk mengungkapkan kekecewaan ulah debt collector dan solusi agar mobilnya bisa dikembalikan.

"Soal penarikan, saya tidak tahu menahu, sebab saya hanya berada di kantor. Itu tugas eksekusi kami bekerja sama dengan PT Lucretia Mandiri Abadi pimpinan Edis," katanya.

Soal bagaimana agar mobil diambil lagi, kata Dede, konsumen harus membayar seluruh tunggakan serta deposit pembayaran angsuran satu bulan kedepan ditambah biaya tarik untuk pihak ketiga yang berhasil mengambil kendaraan di jalanan tersebut.

Selanjutnya Alamsah bersama kerabatnya, kembali mendatangi Polda Jambi untuk melaporkan aksi perampasan ke bagian SPKT Polda Jambi. Disini petugas penerima laporan, Imam menolak memproses laporan hanya melampirkan KTP dab SIM.

"Agar laporan bisa diproses, pelapor harus menyertakan bukti kepemilikan yang sah, misalnya bukti setoran pembayaran angsuran," kata Imam petugas SPKT Polda Jambi.

Karena bukti kepemilikan yang diminta polisi berada di rumahnya di Sarolangun, Alamsah akan pulang dulu sementara sebelum kembali melaporkan aksi perampasan debt collector ini.

Disisi lain kekecewaan yang diungkapakan sahabat diah, nia, dua orang lainnya yang berada didalam mobil saat itu.

“kita sangat menyayangkan tindakan ini,” terangnya. (Alam )

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.