News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Prasasti Bahasa Melayu Kuno

Prasasti Bahasa Melayu Kuno

The Jambi Times, BAHASA Melayu Kuno merupakan keluarga rumpun bahasa Austronesia (Nusantara). Kegemilangannya dari abad ke-7 hingga abad ke-13 pada zaman kerajaan Sriwijaya, sebagai lingua franca dan bahasa pentakbiran. Penuturnya di Semenanjung, Kepulauan Riau dan Sumatera. 

Ia menjadi lingua franca dan sebagai bahasa pentakbiran karena:
o Bersifat sederhana dan mudah menerima pengaruh luar
o Tidak terikat kepada perbedaan susun lapis masyarakat
o Mempunyai sistem yang lebih mudah berbanding dengan bahasa Jawa
o Banyak dipengaruhi oleh sistem bahasa Sanskrit. Bahasa Sanskrit kemudian dikenal pasti menyumbang kepada pengkayaan kosa kata dan ciri-ciri keilmuaan (kesarjanaan) Bahasa Melayu.

Bahasa Melayu mudah dipengaruhi Sanskrit karena:

o Pengaruh agama Hindu-Budha
o Bahasa Sanskrit terletak dalam kelas bangsawan, dan dikatakan mempunyai hierarki yang tinggi.

o Sifat bahasa Melayu yang mudah dilentur mengikut keadaan dan keperluaan.

Prasasti-prasasti berikut berbahasa Melayu, baik bahasa Melayu Kuno maupun Melayu Klasik (Pertengahan) :

1. Prasasti Dong Yen Chau, di Đông Yen Châu, Vietnam (dulu Champa), akhir abad ke-4 (paling tua)
2. Prasasti Sojomerto, Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Batang, Jawa Tengah, awal abad ke-7.
3. Prasasti Kedukan Bukit, Palembang, Sumatra Selatan, 16 Juni 682
4. Prasasti Talang Tuwo, Palembang, Sumatra Selatan, 23 Maret 684
5. Prasasti Kota Kapur, Kota Kapur, Bangka, 686
Prasasti Bukateja, Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, abad ke-6 atau ke-7
6. Prasasti Karang Brahi, Karangberahi, Jambi, abad ke-7
7. Prasasti Telaga Batu, Palembang, Sumatra Selatan, abad ke-7
8. Prasasti Palas Pasemah, Palas,Lampung, abad ke-7
9. Prasasti Mañjuçrighra, Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, 2 November 792M
10. Prasasti Raja Sankhara, Sragen, Jawa Tengah, abad ke-8 (kini hilang).
11. Prasasti Kayumwungan, Karangtengah, Temanggung, Jawa Tengah, 824 (dwibahasa, Melayu Kuno dan Jawa Kuno)
12. Prasasti Gandasuli I dan II, Candi Gondosuli, Desa Gondosuli, Kecamatan Bulu, Temanggung, Jawa Tengah, 832.
13. Keping Tembaga Laguna, Manila, Filipina, 900
14. Prasasti Kebon Kopi II, Ciampea, Bogor, 932
Prasasti Hujung Langit, Hujung Langit, Lampung, 997
15. Prasasti Dewa Drabya, Dieng, Jawa Tengah
16. Prasasti Padang Roco, Dharmasraya, Sumatra Barat, 1286 (dwibahasa, Melayu Kuno dan Sanskerta)
17. Prasasti Rambatan, Rambatan, Tanah Datar, Sumatra Barat, 1291
18. Prasasti Sitopayan I, Sitopayan, Portibi, Sumatra Utara, (campuran bahasa Melayu Kuno dan Batak), abad ke-13
19. Prasasti Terengganu, Trengganu (Malaysia), abad ke-14 (yaitu antara 1303, 1326 atau 1386)
Prasasti Akarendra, Suruaso, Sumatra Barat, 1316 (dwibahasa, Melayu Kuno dan Sanskerta)
20. Prasasti Bukit Gombak, Pagaruyung, Sumatra Barat, 1356 (dwibahasa, Melayu Kuno dan Sanskerta)
21. Prasasti Pariangan, Pariangan, Tanah Datar, Sumatra Barat, abad ke-14 (tulisan aus, tahun 12?? Saka)
22. Prasasti Suruaso, Suruaso, Sumatra Barat (dwibahasa, Melayu Kuno dan Sanskerta)
23. Prasasti Lubuk Layang, Rao Selatan, 24. Sumatra Barat (bahasa campuran Melayu Kuno dan Jawa Kuno), abad ke-14
24. Prasasti Minyetujoh, Minye Tujuh, Aceh, 1380

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.