News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Konvergensi Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana

Konvergensi Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana

The Jambi Times, SURABAYA  |  United States Agency for International Development atau USAID mengakhiri program Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK) yang telah berjalan selama lima tahun. Acara penutupan berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/1)kemarin.

Acara ini bertujuan untuk menginformasikan hasil-hasil capaian program APIK yang telah didukung USAID kepada para peserta sehingga dapat terus direplikasi oleh semua pihak di daerah, khususnya di Jawa Timur. 

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Ruandha Agung Sugardiman mengatakan bahwa program APIK ini merupakan salah satu upaya mengurangi risiko bencana melalui strategi perencanaan pembangunan yang memperhitungkan kemungkinan kejadian iklim ekstrim melalui modeling, proyeksi iklim berdasarkan pada  kondisi emisi gas rumah kaca kedepan. 

Senada dengan keterkaitan APIK dengan pengurangan risiko bencana (PRB), Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB Raditya Jati menyampaikan bahwa sinergi program APIK dan PRB merupakan amanat kerangka global Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015 – 2030, Sustainable Development Goals 2015 – 2030 dan Paris COP 21, yang melibatkan unsur pemerintah pusat dan daerah, lembaga usaha dan masyarakat. 

“Isu perubahan iklim merupakan isu global, Kepala BNPB menyampaikan GOSONG (Global Warming bukan omong kosong), artinya sinergitas API dan PRB harus menjadi satu tidak bisa dipisahkan,” tambah Raditya. 

Selain itu, Raditya juga menyampaikan bahwa peningkatan strategi PRB, termasuk API, dilakukan tidak hanya pada tatanan di pusat tetapi juga di daerah. 

Menurut Raditya, inovasi program APIK ini dapat berlanjut terus dan direplikasi oleh daerah. 

“Perubahan Iklim dan Bencana sudah masuk kedalam program prioritas nasional di RPJMN 2020-2024, kami berharap sinergitas program ini bisa dilakukan juga antara Provinsi dan Kab/Kota. BNPB memberikan apresiasi tinggi kepada pemerintah Amerika Serikat melalui program APIK ini berjalan dengan baik, “ujar Raditya. 

Program Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK) yang didukung USAID ini bertujuan untuk membantu Indonesia dalam mengelola risiko bencana dan iklim dari level lokal hingga nasional dengan menggunakan pendekatan bentang lahan. Di samping itu, APIK juga bekerja langsung bersama masyarakat dan sektor swasta untuk secara proaktif mengelola risiko bencana terkait iklim, serta memperkuat kapasitas para pemangku kepentingan dalam memahami dan mengomunikasikan informasi iklim. 

Program USAID APIK telah dilaksanakan di Jawa Timur sejak April 2016 sampai dengan Desember 2019 di Provinsi Jawa Timur dan 7 kabupaten/kota, yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Blitar, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Sidoarjo). 

Selama proses berjalan, program APIK melibatkan lembaga lokal, seperti Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) Malang dan Blitar, PKKT Universitas Islam Raden Rahmat, dan WEHASTA. Pelibatan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat tata kelola perencanaan pembangunan desa, termasuk memberikan dana stimulan bagi desa untuk menjalankan aksi-aksi Adaptasi Perubahan Iklim-PRB. 

Sementara itu, kegiatan lain yang didukung dengan program USAID ini,  antara lain perumusan kebijakan pemerintah daerah dalam memberikan masukan untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur, penyusunan Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim Provinsi Jawa imur, Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kabupaten Mojokerto, Kajian Kerentanan dan Risiko Iklim Provinsi Jawa Timur, DAS Brantas Hulu dan Hilir. 

Direktorat PSPB, BNPB

[Editor: PHI]

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.