News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

BPBD Tanjab Barat Siaga Dini Karhutla

BPBD Tanjab Barat Siaga Dini Karhutla


THE JAMBI TIMES - KUALA TUNGKAL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat,  memastikan status siaga satu di wilayah sekitar Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 

Selain kultur wilayah hutan yang banyak dipenuhi lahan gambut, kondisi cuaca panas terik yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir juga dianalisa bisa menjadi pemicu utama meluasnya kemunculan titik api.

Tugas pencegahan Karhutla dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanjabbar, diantaranya dengan sudah membangun Posko Pencegahaan Kebakaran Hutan pada wilayah Kecamatan Betara, yang dianggap titik paling rawan dan berlahan gambut di Tanjabbar. Selain mendirikan Posko, BPBD Tanjabbar, sudah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menanggulangi bencana kebakaran hutan.

" Dengan segala persiapan, kita sudah melakukan pencegahan jauh- jauh hari, kita sudah bentuk tim TRC dengan jumlah sebanyak 55 orang, dan kita juga memiliki mobil Damkar sendiri serta peralatan yang memadai untuk penegahan kebakaran hutan. Sementara kita bangun Posko di Wilayah Desa Muntialo, Kecamatan Betara," Ujar H. Erwin, Kepala BPBD Tanjabbar.

Lanjutnya, untuk wilayah Tanjabbar sudah dilakukan pemetaan oleh Pihaknya yang menjadi titik rawan kebakaran yang terbagi Tiga Zona. Zona I meliputi, Kecamatan Bram Itam, Kecamatan Betara, dan Kecamatan Kuala Betara. Wilayah Zona II pada Kecamatan Pengabuan dan wilayah Zona III pada Kecamatan Senyerang.

“ Pada tiga zona inilah yang menjadi titik paling rawan untuk wilayah Tanjabbar, karena pada seluruh kontur tanahnya terdapat lahan Gambut. Luas lahan gambut di Kabupaten Tanjabbar, mencapai (sepertiga daratan Tanjabbar) yang tersebar di 13 Kecamatan yang rawan terjadi kebakaran,” Beber Erwin.

Ditanya mengenai, sampai bulan Juli tahun 2017 ini, apakah sudah terlihat titik hotspot api diwilayah Tanjabbar, Erwin menjawab masih nihil sampai detik ini. Namun, pihaknya masih terus siaga dan mendirikan posko. 

“ Sampai saat ini masih nihil, tetapi kita berstatus siaga karena Tanjabbar pada titik paling rawan,” Ulasnya.

Kata dia, selain menyiapkan TRC dan segala peralatan yang sangat memadai, pihaknya juga terus melakukan himbauan kepada masyarakat untuk pencegahan melakukan pembakaran lahan.

“ Pertama  turun langsung di lokasi yang dianggap rawan terjadinya Karhutla. Memasang spanduk himbauan agar tidak melakukan pembakaran,  mengecek sistem kanalisasi yang ada saat ini khususnya pada lahan gambut,” Terangnya.

Informasi dihimpun, kemunculan titik api pada tahun 2015 hampir tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yakni Kecamatan Betara desa Muntialo, Kecamatan Kuala Betara di Desa Dataran Pinang, Kecamatan Tebing Tinggi di Desa Kelagian serta beberapa di Kecamatan Ulu seperti Desa Penoban, Suban. Tak menutup kemungkinan beberapa Kecamatan lainnya juga akan menjadi titik fokus pencegahan Karhutla. (A/rby)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.