News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Keberhasilan Apa Yang di Capai Sistim Dajjal? bag 4 (penutup)

Keberhasilan Apa Yang di Capai Sistim Dajjal? bag 4 (penutup)




PENUTUP


THE HJAMBI TIMES - Dari uraian-uraian terdahulu dapatlah kita simpulkan bahwa kemasyarakatan Islamialah “satu pokok persamaan di Wajah Allah dalam bentuk atau susunannya seperti “Organisme.

” Dengan lain perkataan, Islam ialah sistem pergaulan hidup di mana pembagian nilai-nilai, moral dan material, sama berimbang atas dasar pokok persamaan. Di atas dasar itu berdirilah satu pergaulan hidup baru, seperti yang pernahdi persaksikan oleh sejarah, Dunia Islam.Kemudian, sampai zaman kita sekarang ini, masyarakat umat Islam telah terombang-ambing dari kesetimbangannya. Di satu pihak masyarakat umat Islam telah lepas dari tumpuan pokoknya, yang tersebut di atas. 

Dengan lain perkataan tanggapan tujuan Islam telah lena dari tanggapan hidup tiap-tiap anggotanya masyarakat Islam. Kegiatan hidup setiap muslim, sekarang ini, tidak lagi di-setir oleh “makarimal akhlak,”susur-galur kegiatan ‘seperti Organisme atas asas pokok persamaan di Wajah Allah.’Sehingga massa umat Islam sekarang ini adalah pribadi-pribadi yang disetir oleh hukump rimer dan lingkungannya semata-mata -“Zaman Jahiliah Modern,” kata Z.A. Ahmad.
1.Addinu hial ‘aqlu laisa dina liman la ‘aqla lahu.


Di lain pihak massa umat Islam telah hilang kesetimbangannya karena tidak ada lagi “ummatun yad’uuna ilal khairi wa ya’muruuna bil ma’ruufi wa yanhauna ‘anilmunkar ,”-1 yang merupakan “ fiatin qalilatin ghalabat fiatan katsiratan.”-2

Golongan-golongan yang sekarang ini menamakan dirinya orang yang memperjuangkan Islam,belumlah dapat dinamakan sebagai “fiatin qalilatin…,” yang demikian oleh karena mereka ke semuanya tidak memenuhi syarat “unsur yang mengikat untuk golongan yang tersusun, yang menjalankan golongan itu sebagai golongan yang bertindak adalah tanggapan tujuan bersama.” Tanggapan tujuan mereka, sebagai kita katakan di atas,sangatlah kabur, oleh sebab itu belum dapat dinamakan ‘ fiatin qalilatin’, tetapi,berdasarkan kenyataan, hampir ke semuanya hanyalah semata-mata gerombolan manusia, yang terikat oleh satu kepentingan bersama, yaitu emosi gila hormat dan mengejar kepentingan sendiri & KELOMPOKNYA atas nama “memperjuangkan Islam.

”Untuk kejayaan Islam dan Perdamaian, dan untuk mengujudkan Dunia Islam dan Perdamaian Dunia, dan untuk “ Ja-al haqqu wazahaqal bathil,” pertama-tama diperlukan pembetulan pandangan hidup, seperti yang kita sebutkan di atas, yang dewasa ini sudah rusak sama sekali. Untuk ini diperlukan sikap yang revolusioner, di samping memperdalam pengetahuan, yang dengan radikal harus mendobrak pandangan-pandangan yang sekarang ini sedang menguasai dan menyesatkan umat.Di atas dasar itu dibangunkanlah “ummatun yad’uuna ilal khairi wa ya’muruuna bilma’ruufi wa yanhauna ‘anil munkar ,” yang merupakan “ fiatin qalilatin ghalabat fiatankatsiratan” yang cukup memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. 

Dengan lain perkataan membentuk pribadi-pribadi yang mempunyai pandangan demikian, seperti tersebut diatas, sehingga di atas dasar itu menjelmalah “ummatun yad’uuna ilal khairi

…” sebagai“ fiatin qalilatin…” yang merupakan syarat kesetimbangan bagi dapat terujudnya masyarakat Islam, realisasi dari pandangan hidup ‘seperti Organisme atas asas pokok persamaan di Wajah Allah’.Pendek kata, untuk maksud tersebut di atas, semua muslim harus kembali berpegang teguh kepada al-Quran dan Sunnah Rasul. 

Demikianlah “Sistem perdamaian hidup yang sebenarnya, yang sesuai dengan fitrah manusia,”-3 baik untuk tingkat tiap-tiap nasional maupun untuk tingkat internasional. 

Dan hanya dengan sistem demikian barulah kedzaliman hidup ini, penindasan oleh manusia terhadap manusia, dapat dihindarkan.Dengan ini pula barulah Perdamaian Dunia, yang menjadi idaman hidup segenap manusia,dapat diujudkan sebagaimana mestinya. Itulah “sistem pergaulan hidup seperti Organisme atas dasar pokok persamaan di Wajah Allah,” pasti muncul menggantikan segala sistem-sistem, yang sekarang ini membawa kemusnahan bagi kemanusiaan dan masyarakat.

Dan hanya dengan jalan demikian barulah umat Islam dan segenap manusia, yang sekarang ini sedang diancam oleh kesesatan dan kemusnahan, dapat tertolong dan dilepaskan. Atau pun terus melanjutkan segenap sistem yang sekarang ini sedang berlaku, dengan konsekwensi dan resiko kekacauan serta kemusnahan umat manusia dan masyarakat. Salah satu antara dua alternatif tersebut di atas dapat dipilih, dan tidak adaalternatif ke tiga.
1.QS. Ali Imran ayat 104.
2.QS. al-Baqarah ayat 249.
3.QS. ar-Ruum ayat 30.
—————
BUKU-BUKU BACAAN
1.Al-Quranul Karim
2.Tafsir Muhammad Abduh
3.Tafsir Mahmud Yunus
4.Tafsir al-Furqan
5.Abubakar H: Sejarah al-Quran: Sejarah Ka’bah
6.Abu Hanifah, Dr: Rintisan Filsafat
7.Adinegoro: Ensiklopedi Indonesia: Eropa Sumber Perang Dunia: Revolusi dan Kebudayaan
8.Ahmad Shalaby, Prof. Dr.: Masyarakat Islam
9.Alfred von Martin: Sociology of The Renaissance
10.Aminah Abd. Dahlan: Terjemahan Hadits Arbain Annawawiyah
11.Apeldoorn L.J, Prof.Mr.Dr.: Pengantar Ilmu Hukum
12.Barbarra Ward: Dua Demokrasi
13.Barents, Prof. Mr. Dr.: Ilmu Politika
14.Beerling R.F, Prof. Dr.: Apakah Yang Disebut Filsafat Existensi?: Filsafat Dewasa Ini
15.Bertrand Russel: Individu dan Kekuasaan: Philosophy and Politics
16.Beirens de Haan J, Mr.: Sosiologi, Methode dan Perkembangan
17.Bouman P. J. : Ilmu Masyarakat Umum: Sosiologi, Pengertian dan Masalah
18.Burn A.R.: Alexander the Great and The Hellenistic Empire
19.Burger D.H., Prof. Dr. : Sejarah Ekonomis Sosiologis Indonesia
20.Bary J.B.: Sejarah Kemerdekaan Berpikir
21.Carr E.M.: International Relations Between The Two World Wars
22.Elbert Tokay: Human Body and How It Work
23.Frederick Hertz: Nationality in History and Politics
24.Fischer Th. A., Dr.: Pengantar Anthropologi
25.Ghallab M., Prof. Dr.: Filsafat Timur
26.Hajar Dewantara, Ki.: Pancasila
27.Hamka: Revolusi Agama: Sejarah Umat Islam I: Urat Tunggang Pancasila
28.Hasbi Ashshiddiqi, Mohd.: Ideologi Islam dan Qaidah-qaidah Pemerintahan
29.Hasan Shadly: Sosiology untuk Masyarakat Indonesia
30.Hazairin, Prof. Mr. Dr.: Kesusilaan dan Hukum: Mi’raj dan Isra’
31.Husein Haikal, Mohd., Dr.: Fi Manzilil Wahyi: Hayatu Muhammad
32.Hatta, Mohd., Dr.: Alam Pikiran Yunani I dan II
33.Iqbal, Mohd., Dr.: Asrar-I Khudi: Reconstruction of Religious Thought
34.Jawaharlal Nehru: Lintasan Sejarah Dunia I dan II
35.Jusuf Ismael, Dr.: Indonesia Pada Pantai Laut Atlantik
36.Karl Manhein: Freedom, Power and Democratic Planning
37.Karl Von Clausewitz: Tentang Perang
38.Kementrian Penerangan: Kepartaian dan Parlementaria Indonesia
39.Krannenburg, R., Prof. Dr.: Ilmu Negara Umum
40.Langeveld, M.J., Prof. Dr.: Menuju Pemikiran Filsafat
41.Laski H.J.: Pengantar Ilmu Politik: The State In Theory and Practice
42.Lysen A., Dr.: Individu dan Masyarakat
43.Mac Iver: The Web of Government
44.Mao Tse Tung: Faham Demokrasi Baru
45.Musthofa Bek Nadjib: Humatul Islam
46.Nasrun, Mr.: Asal Mula Negara: Kebudayaan Indonesia
47.Natsir M.: Capita Selecta: Islam Sebagai Dasar Negara: Tinjauan Hidup
48.Nur El Ibrahimy M: Catur Politik Imperialis di Negara-negara Islam TimurTengah, Serie ABCD
49.Ogburn W.F., Prof.: A Handbook of Sociology
50.Rabindranath Tagore: Nasionalisme
51.Penerbit Jembatan: Dunia Sekitar Kita, Serie: Cermin Hidup, Serie
52.Phillip K Hitti: Dunia Arab
53.Sukarno, Ir.: Lahirnya Pancasila
54.Sun Yat Sen, Dr.: San Ming Chu I
55.Supomo R., Prof. Dr.: Sejarah Politik Hukum Adat
56.SutjiptoWirjosuparto: Sejarah Dunia I dan II
57.Tan Malaka: Islam Dalam Tinjauan Madilog: Madilog: Pandangan Hidup
58.The New Nusantara : Kewaspadaan Nasional, SeriePublising Coy
59.Tjokroaminoto H.O.S.: Islam dan Sosialisme: Tarech Agama Islam
60.Zainal Abidin Ahmad: Membentuk Negara Islam
61.Zainuddin cs H.: Shahih Buchari, Terjemahan
62.Schmid von, J.J.: Ahli Pemikir Besar Tentang Negara dan Hukum
63.Yamin Mohd., Mr.: Proklamasi dan Kontitusi R.I.
64.Wakil Kebudayaan: Mesir dan Islamdi Kedutaan Besar Mesir di Jakarta author @qms_r.(
by unnanoche)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.