Proyek Abudment Syamsudin Uban Runtuh
The Jambi Times - Bangko – Pengerjaan
proyek Jembatan Syamsudin Uban kembali disoal. Kali ini, abudment proyek
yang masuk dalam tahap II dan menelan anggaran total sekitar 28 Milyar
itu pun runtuh.
Proyek yang dikerjakan oleh PT Rudi Agung Laksana itu
terlihat tipis. Selain itu disinyalir saat mencampur adukan lebih banyak
pasir dari pada semen.
“Itu proyek abudment
jembatan kok ada yang runtuh, kami menduga mereka mengerjakannya asal
jadi,” terang Ketua Forum Bersama Perduli Merangin (F-BPM) , Masroni
kemarin (23/8).
Masroni menambahkan,
jika dilihat berdasarkan penelurusannya, semen abudment itu sangat
rapuh. Karena kata dia, kalau dipegang pasirnya bisa dihancurkan.
“Ini proyek besar, kok buat abudment saja rapuh seperti ini. Mau kerja atau tidak PT Rudi ini.” tegasnya lagi.
Lebih jauh dikatakan
Masroni, jembatan Syamsudin Uban tersebut adalah Ikon baru Kabupaten
Merangin. Jadi, kata dia, rekanan yang mengerjakan harus serius dan
jangan bermain-main.
“Kalau mau mencari keuntungan bukan di Merangin bung. Kami masyarakat tidak akan tinnggal diam,” tegasnya kesal.
Senada dengan Masroni,
LSM Papinhas pun juga menyampaikan kritikan tajam terkait dengan
pengerjaan abudment Jembatan Syamsudin Uban tersebut. Kata Masduki
selain dari runtuhnya abudment, dia menilai jika pengerjaan juga lambat.
“Mana pekerjaan
lambat, tidak beres lagi. Apa benar jembatan ini akan mampu bertahan
lama, jika dibangun seperti ini,” tegas Masduki sambil membuktikan
ketahanan pembatas jembatan (Abudment) tersebut.
Melihat hal ini, Masduki pun meminta kepada pihak rekanan untuk segera memperbaiki kualitas pengerjaannya.
“Kalau PT Rudi
bermain-main silahkan saja, kami siap menyetop kegiatan anda. Jembatan
itu ikon Merangin jadi jangan asal dikerjakan,” sambungnya.
“Kok pembatas jembatan setelah dicor, dipegang pakai tangan bisa hancur, dak jelas pekerjaan ini,” katanya.
Terpisah, Rudi selaku rekanan pelaksana saat dikonfirmasi, belum lama ini mengaku jika pengerjaan itu sudah sesuai dengan spek.
“Sudah sesuai spek dan
sesuai prosedur. Jangan ganggu kami, kalau seperti ini saya malas mau
bekerja lagi di Merangin,” kilahnya singkat.(lik)
--
--