News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

DPRD : Proyek di Bongkar

DPRD : Proyek di Bongkar



The Jambi Times - Bangko – Pengerjaan proyek Jembatan Syamsudin Uban asal jadi terpaksa dibongkar, setelah pengecekan dari anggota komisi III. Perseolan tersebut dikendalan pekerjaan proyek kekurangan semen.

Hal ini pertegaskan ketua komisi III Erlambanh saat sidak bersama anggota dewan lainnya.
Menurutnya spek di kerjakan pihak rudi berapa tidak sesuai. Maka akan menimbul kerugisn besar bagi masyakarat merangin.

"Jika seperti ini pekerjaannya harus di bongkar, karena akan menimbul buruk nantinya bagi masyarakat, kalau kontraktor enak, sudah kerja pergi begitu saja, imbasnya ke masyarakat juga, " ungkap Erlambang. 

Selain komisi III terus memantau perkerjaan proyek rudi, dengan nilai anggaran sekita 28 miliar ini.
"Kita berikan waktu dalam empat hari ke pihak rekanan untuk membongkar pekerjaan asal jadi ino, jika tidak dilakukan maka kita kita panggil lagi, " tegasnya.

Sementara pihak pengawasan pihak Rudi, bernama Yudi memyangkupinya, untuk memperbaikin kembali.

"Kita akan perbaiki kembali, " singkatnya.Terkait pernah diberitakan

abudment proyek yang masuk dalam tahap II dan menelan anggaran total sekitar 28 Milyar itu pun runtuh.

Proyek yang dikerjakan oleh PT Rudi Agung Laksana itu terlihat tipis. Selain itu disinyalir saat mencampur adukan lebih banyak pasir dari pada semen.

“Itu proyek abudment jembatan kok ada yang runtuh, kami menduga mereka mengerjakannya asal jadi,” terang Ketua Forum Bersama Perduli Merangin (F-BPM) , Masroni kemarin (23/8).

Masroni menambahkan, jika dilihat berdasarkan penelurusannya, semen abudment itu sangat rapuh. Karena kata dia, kalau dipegang pasirnya bisa dihancurkan.

“Ini proyek besar, kok buat abudment saja rapuh seperti ini. Mau kerja atau tidak PT Rudi ini.” tegasnya lagi.

Lebih jauh dikatakan Masroni, jembatan Syamsudin Uban tersebut adalah Ikon baru Kabupaten Merangin. Jadi, kata dia, rekanan yang mengerjakan harus serius dan jangan bermain-main.

“Kalau mau mencari keuntungan bukan di Merangin bung. Kami masyarakat tidak akan tinnggal diam,” tegasnya kesal.

Senada dengan Masroni, LSM Papinhas  pun juga menyampaikan kritikan tajam terkait dengan pengerjaan abudment Jembatan Syamsudin Uban tersebut. Kata Masduki selain dari runtuhnya abudment, dia menilai jika pengerjaan juga lambat.

“Mana pekerjaan lambat, tidak beres lagi. Apa benar jembatan ini akan mampu bertahan lama, jika dibangun seperti ini,” tegas Masduki sambil membuktikan ketahanan pembatas jembatan (Abudment) tersebut.

Melihat hal ini, Masduki pun meminta kepada pihak rekanan untuk segera memperbaiki kualitas pengerjaannya.

“Kalau PT Rudi bermain-main silahkan saja, kami siap menyetop kegiatan anda. Jembatan itu ikon Merangin jadi jangan asal dikerjakan,” sambungnya.

“Kok pembatas jembatan setelah dicor, dipegang pakai tangan bisa hancur, dak jelas pekerjaan ini,” katanya.

Terpisah, Rudi selaku rekanan pelaksana saat dikonfirmasi, belum lama ini mengaku jika pengerjaan itu sudah sesuai dengan spek.

“Sudah sesuai spek dan sesuai prosedur. Jangan ganggu kami, kalau seperti ini saya malas mau bekerja lagi di Merangin,” kilahnya singkat.(lil)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.