KPU Launching Maskot Pilkada Serentak Jambi
The Jambi Times -Jambi -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi melaunching pelaksanaan
pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak provinsi dan lima
kabupaten/kota, Minggu (7/6) pagi bertempat di halaman Kantor Gubernur
Jambi. Pada launching tersebut sekaligus diluncurkan maskot Mang Koro,
dengan bentuk kotak suara yang menggambarkan tentang pemilihan serentak 9
Desember 2015, serta lagu "Ayo Memilih" sebagai jingle Pilkada.
Kepada awak media, Komisioner KPU Provinsi Jambi, Desy Arianto menjelaskan untuk maskot dan jingle Pilkada serentak 2015 di tetapkan KPU melalui sayembara yang digelar.
Berdasarkan hasil sayembara tersebut, KPU telah menetapkan maskot Pilkada adalah Mang Koro sebagai pemenang. Mang Koro, Maskot Pilkada serentak ini berupa Kotak Suaro yang menggambarkan tentang pemilihan serentak.
Lebih lanjut dijelaskannya, rupa Mang Koro pertama berbentuk kotak suara, ada view hidup seperti layaknya ada mata, telinga dan hidung. Kemudian juga memakai lacak bermotif batik Jambi yang tak lain adalah tutup kepala ciri khas pria melayu Jambi dalam kegiatan adat dan keseharian.
Sementara pada penampilan, Mang Koro mengenakan motif batik yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat luas khususnya Jambi yakni motif batik angsoduo.
Selanjutnya pada pemakaian celana tanggung serta sandal setidaknya menggambarkan tidak ada strata yang dalam politik ini yakni satu dan yang lainnya sama, one man one vote. Mang Koro ini juga menggunakan Canang atau orang yang sedang memukul canang atau sejenis gong kecil yang terbuat dari perunggu yang biasa dipakai dalam kebudayaan melayu dipukul oleh seorang "Uwa" atau orang yang dikenal atau dituakan dimasyarakat) sebagai pemberi informasi pada khalayak ramai akan sebuah peristiwa yang sedang dan akan terjadi.
"Kaosnya netral sengaja dibuat netral agar terlihat simple berkesan santai dan tidak memihak itu adalah simbol kita KPU," jelas komisioner devisi sosialisasi.
Ditambahkan Desy, Maskot Mang Koro karya Edi Dharma dan Jingle berjudul Ayo Memilih karya Naposo Lubis ini sudah ditetapkan sebagai pemenang dan bakal digunakan sebagai media sosialisasi sampai tahapan selesai. Menariknya, tak hanya digunakan pada pemilihan kepala daerah serentak di periode 2015, namaun juga pada perhelatan Pilkada pada 2017 hingga 2019.
"Selain 2015 juga akan dipakai 2017, 2018 sampai satu periode ini berakhir semuanya akan digunakan dari hasil sayembara ini," katanya.
"Yang jelas keistimewaan dari Maskot ini adanya unsur kedaerahannya, yang paling penting disitu ada pesannya ada diatas kepala Mang Koro ada ajakan ayo memilih dan juga ada tulisan 9 Desember. Dan yang menarik itu dia membawa gong, nah ini adalah tugasnya sosialisasi kepada masyarakat bahwa pemilihan serentak ini sudah berlangsung dan ayo masyarakat berpartisipasi sesuai dengan perannya masing-masing," pungkasnya.(EDR)
Kepada awak media, Komisioner KPU Provinsi Jambi, Desy Arianto menjelaskan untuk maskot dan jingle Pilkada serentak 2015 di tetapkan KPU melalui sayembara yang digelar.
Berdasarkan hasil sayembara tersebut, KPU telah menetapkan maskot Pilkada adalah Mang Koro sebagai pemenang. Mang Koro, Maskot Pilkada serentak ini berupa Kotak Suaro yang menggambarkan tentang pemilihan serentak.
Lebih lanjut dijelaskannya, rupa Mang Koro pertama berbentuk kotak suara, ada view hidup seperti layaknya ada mata, telinga dan hidung. Kemudian juga memakai lacak bermotif batik Jambi yang tak lain adalah tutup kepala ciri khas pria melayu Jambi dalam kegiatan adat dan keseharian.
Sementara pada penampilan, Mang Koro mengenakan motif batik yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat luas khususnya Jambi yakni motif batik angsoduo.
Selanjutnya pada pemakaian celana tanggung serta sandal setidaknya menggambarkan tidak ada strata yang dalam politik ini yakni satu dan yang lainnya sama, one man one vote. Mang Koro ini juga menggunakan Canang atau orang yang sedang memukul canang atau sejenis gong kecil yang terbuat dari perunggu yang biasa dipakai dalam kebudayaan melayu dipukul oleh seorang "Uwa" atau orang yang dikenal atau dituakan dimasyarakat) sebagai pemberi informasi pada khalayak ramai akan sebuah peristiwa yang sedang dan akan terjadi.
"Kaosnya netral sengaja dibuat netral agar terlihat simple berkesan santai dan tidak memihak itu adalah simbol kita KPU," jelas komisioner devisi sosialisasi.
Ditambahkan Desy, Maskot Mang Koro karya Edi Dharma dan Jingle berjudul Ayo Memilih karya Naposo Lubis ini sudah ditetapkan sebagai pemenang dan bakal digunakan sebagai media sosialisasi sampai tahapan selesai. Menariknya, tak hanya digunakan pada pemilihan kepala daerah serentak di periode 2015, namaun juga pada perhelatan Pilkada pada 2017 hingga 2019.
"Selain 2015 juga akan dipakai 2017, 2018 sampai satu periode ini berakhir semuanya akan digunakan dari hasil sayembara ini," katanya.
"Yang jelas keistimewaan dari Maskot ini adanya unsur kedaerahannya, yang paling penting disitu ada pesannya ada diatas kepala Mang Koro ada ajakan ayo memilih dan juga ada tulisan 9 Desember. Dan yang menarik itu dia membawa gong, nah ini adalah tugasnya sosialisasi kepada masyarakat bahwa pemilihan serentak ini sudah berlangsung dan ayo masyarakat berpartisipasi sesuai dengan perannya masing-masing," pungkasnya.(EDR)
