News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Banyak Warga Ketakutan Waktu Hujan Datang

Banyak Warga Ketakutan Waktu Hujan Datang

The Jambi Times Bangko - Apriadi Kadus Dusun Pulau Kecamatan Pangkalan Jambu saat dikonfirmasi sejumlah wartawan mengaku saat musin banjir datang warga setempat bayak was dengan kejadian ini.

Sudah berapa contoh telah terjadi, waktu hujan datang pangkalan jambu menjadi target banjir, akibat banjir warga pun kesulitan untuk mengkonsumsi air, karena keruh tidak bisa lagi dipakai.


  "Air mati kami tidak bisa konsumsi air bersih lagi, aliran sungai tidak menentu lagi. Selama ini kalau hujan warga tidak bisa tidur, was was kalau banjir datang lagi," keluhnya.

Senada disampaikan Buyung warga Perentak, sangat merasa takut waktu hujan datang, karena menurutnya sungai tidak lagi merata akibat jalur sungai tidak menentu lagi.

  "Saya sebagai warga perentak merasa takut, jika hujan datang, lagi enak-enak tidur banjir datang rumah di bawa harus pula, " candanya kepada thejambitimes.com saat dikonfirmasi jumat (12/6) sekirat pukul 20.00.


"Sekarang kami sedang di hantui dengan  kejadia ini. Bagusnya dulu arus sungai dibentuk, supaya tidak terjadi seperti ini, " terangnya.

Selain itu Herdison Kades Tiga Alur juga menambahkan, dengan kejadian ini bayak rumah warga terendam, kendaraan Mobil dan Motor warga yang hanyut dan terendam tidak bisa diselamatkan.

  "Banjir ini sudah ketiga kalinya baru baru ini, bukan cuma rumah dan fasilitas umum yang terendam, tapi juga banyak kendaraan warga yang tidak bisa diselamatkan," sebutnya.

Selain itu Letkol Inf Budiawan Basuki, juga meminta kepada masyarakat, untuk tetap menjaga keselamatan lingkungan, karena dampak PETI berapa bulan terakhir banjir terus melanda rumah warga. 

"Masih bayak mata pencarian lain lagi, jangan karena mencari untung lebih besak, sanggup mengorbankan lingkungan, lihat sekarang sudah mulai dampak PETI, rumah terendam dan menewaskan korban jiwa, " ungkap Letkol Inf Budiawan Basuki.

Tambanya, kalau bukan sekarang dihentikan, kapan lagi. apakah menunggu lingkungan ini hancur semua hanya untuk kepentingan sesaat.

"Masa depan anak cucu kita terngantung pada orang tuanya mau apa tidak sadar, dalam memberentikan PETI ini, " tegasnya.

Terpisah Kapolres Merangin, AKBP Munggaran Kartayuga meninjau lokasi banjir menghimbau agar warga menghentikan aktivitas PETI yang sudah berjalan sejak lima tahun.

"Kita menghimbau agar jangan lagi melakukan aktivitas PETI, ini salah satu dampak aktivitas PETI yang merugikan warga sendiri," kata Kapolres.

  Bupati Merangin Al Haris di lokasi banjir langsung megunjungi rumah duka. Dalam kesempatan itu Dia mengatakan Pemkab akan menormal aliran sungai, dan juga akan membuat tanggul, di bagian yang tertentu.

  "Dalam waktu dekat kita akan mendata berapa korban banjir, dan yang paling penting kita akan menormalkan aliran sungai, dikarenakan aliran sungai yang ada sekarang sudah tidak beraturan lagi. Kita minta masyarakat agar sadar, dan berhenti beraktivitas PETI." katanya.(baca juga:Mobil PU Masuk jurang)

Seperti diketahui Kecamatan Pangkalan Jambu dan Sungai Manau menjadi pusat aktivitas PETI yang berlansung sejak empat tahun terakhir. Aliran sungai hancur dan ratusan hektar sawah habis akibat PETI menggunakan alat berat.(lik)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.