Jalan Provinsi Seperti Lintasan 'Off Road'
The Jambi Times - Muara Sabak - Puluhan kilometer (km) jalan yang berstatus jalan
Provinsi yang melewati Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjabtim kini seperti
lintasan ‘Off Road’. Jalan yang sedang diperbaiki itu kini dikeluhkan
warga karena hampir di seluruh bagian jalan, lapisan aspal sudah
dikikis, menyisakan bongkahan-bongkahan batu telanjang dan
kerikil-kerikil curam. Alhasil, sepeda motor pun hanya bisa dipacu
dengan kecepatan tidak lebih dari 20 km per jam.
Kondisi itu diperparah dengan pekatnya debu di sekitar jalan akibat
gilasan truk-truk dan kendaraan lainnya. Kendati telah menggunakan
kacamata dan masker, mata dan hidung tetap saja terasa gatal. Pepohonan
di kanan kiri jalan tampak kusam tertutupi debu.
Beberapa pekan terakhir, warga di Kelurahan Parit Culum I hingga
Talang Babat mengeluhkan kondisi tersebut. ‘’Perbaikan jalan kini timbul
persoalan baru. Pasalnya jalan yang sedang diperbaiki itu, tidak pernah
dilakukan penyiraman oleh pihak Provinsi atau pihak yang sedang
mengerjakan perbaikan pada jalan tersebut,’’ ujar salah satu warga,
Sutrisno, kemarin.
Menurutnya, sudah beberapa hari jalan yang rusak itu diperbaiki
dengan cara ditimbun kembali mengunakan batu bercampur tanah. Namun,
usai jalan itu ditimbun, pihak pekerja tidak pernah melakukan
penyiraman. Sehingga jalan itu kini menghasilkan debu yang kucup tebal.
‘’Bila kita tidak inisiatif sendiri menyiram maupun menghalau kendaraan
yang melintas, kita akan makan debunya,’’ keluh warga Kelurahan Parit
Culum I.
Dikatakannya, keluhan warga itu tampaknya tidak dipedulikan oleh
pekerja maupun pihak Provinsi. Pasalnya sudah beberapa kali dihimbau,
kenyataannya jalan itu tidak pernah disiram sama sekali semenjak
diperbaiki. ‘’Seharusnya mereka juga turut menjaga dan memperhatikan
kesehatan warga sekitar maupun penguna jalan itu,’’ paparnya.
Menurutnya, bila dilihat dari segi kerjanya pekerjaan perbaikan
jalan itu, berkemungkinan besar memiliki nuansa politisnya. Sebab,
selain tidak memperhatikan kesehatan warga sekitar maupun pengguna
jalan, perbaikan jalan itupun juga dinilai tidak merata disepanjang
jalan Provinsi, mulai dari perbatasan perkebunan PT.WKS hingga
kekelurahan Talang Babat. ‘’Warga kini sudah pintar, pekerjaan perbaikan
jalan itu emang sudah tangung jawab pemerintah sepenuhnya,’’ ucapnya.
Warga berharap kepada pihak Provinsi Jambi, agar dapat melakukan
penyiraman terhadap jalan itu dalam setiap harinya. ‘’Dengan tidak
menimbulkan debu dan becek saja, itu sudah lebih dari cukup,’’ harapnya.(51N)