Mengapa Ical Bakrie Terlempar dari Daftar 50 Orang Terkaya RI? Pencapresannya juga Belum Pasti
Sebenarnya Ical sudah tidak masuk dalam daftar orang terkaya Indonesia sejak tahun 2012 lalu meskipun dalam catatan Tribunnews.com, Ical selalu masuk daftar orang terkaya Indonesia sejak tahun 2006.
Terakhir Ical masuk dalam daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes pada tahun 2010 dengan jumlah kekayaan 2,1 miliar dolar AS.
Kemudian jumlah kekayaan Ical terus merosot hingga tahun 2011 dan terlempar ke nomor 30 daftar orang terkaya Indonesia dengan jumlah kekayaan 890 juta dolar AS atau dengan kata lain turun sekitar 57 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sayangnya meski peringkat daftar orang terkaya yang dilansir Forbes tahun ini hingga 50 orang nama Ical pun tidak masuk dalam radar Forbes.
Ical dikenal sebagai anak dari seorang pengusaha Achmad Bakrie dari Lampung dan Roosniah Nasution asal Langkat Sumatera Utara. Dari wikipedia disebutkan usai menyelesaikan kuliah di Fakultas Elektro Institut Teknologi Bandung pada 1973, Ical memilih fokus mengembangkan perusahaan keluarga, dan terakhir sebelum menjadi anggota kabinet, dia memimpin Kelompok Usaha Bakrie (1992-2004).
Kekayaan Ical sempat melonjak drastis sebelum krisis ekonomi 2008 karena diuntungkan oleh saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang terus naik.
Namun pada tahun 2008 ketika dunia termasuk Indonesia diterpa guncangan ekonomi maka perusahaan Ical juga kena dampaknya.
Lama-kelamaan sejumlah anak perusahaan Ical terlilit utang sehingga membuat kekayaan Ical merosot tajam.
Berikut Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia Tahun 2013 :
1. R. Budi & Michael Hartono, nilai kekayaan US$ 15 miliar
2. Eka Tjipta Widjaja & family, nilai kekayaan US$ 7 miliar
3. Anthoni Salim & family, nilai kekayaan US$ 6,3 miliar
4. Susilo Wonowidjojo & family, nilai kekayaan U$ 5,3 miliar
5. Chairul Tanjung, nilai kekayaan US$ 4 miliar
6. Sri Prakash Lohia, nilai kekayaan US$ 3,7 miliar
7. Boenjamin Setiawan & family, nilai kekayaan US$ 3 miliar
8. Peter Sondakh, nilai kekayaan US$ 2,7 miliar
9. Mochtar Riady & family, nilai kekayaan US$ 2,5 miliar
10. Sukanto Tanoto, nilai kekayaan US$ 2,3 miliar
11. Putera Sampoerna & family, nilai kekayaan US$ 2,15 miliar
12. Tahir, nilai kekayaan US$ 2,05 miliar
13. Bachtiar Karim, nilai kekayaan US$ 2 miliar
14. Theodore Rachmat, nilai kekayaan US$ 1,9 miliar
15. Martua Sitorus, nilai kekayaan US$ 1,85 miliar
16. Murdaya Poo, nilai kekayaan US$ 1,75 miliar
17. Ciliandra Fangiono & family, nilai kekayaan US$ 1,7 miliar
18. Achmad Hamami & family, nilai kekayaan US$ 1,5 miliar
19. Kartini Muljadi & family, nilai kekayaan US$ 1,42 miliar
20. Eddy Katuari & family, nilai kekayaan US$ 1,4 miliar
21. Low Tuck Kwong, nilai kekayaan US$ 1,37 miliar
22. Hary Tanoesoedibjo, nilai kekayaan US$ 1,35 miliar
23. Ciputra & family, nilai kekayaan US$ 1,3 miliar
24. Edwin Soeryadjaya, nilai kekayaan US$ 1,2 miliar
25. Djoko Susanto, nilai kekayaan US$ 1,17 miliar
26. Eka Tjandranegara, nilai kekayaan US$ 1,15 miliar
27. Harjo Sutanto, nilai kekayaan US$ 1,14 miliar
28. Soegiarto Adikoesoemo, nilai kekayaan US$ 1,04 miliar
29. Kusnan & Rusdi Kirana, nilai kekayaan US$ 1 miliar
30. Garibaldi Thohir, nilai kekayaan US$ 960 juta
31. Sjamsul Nursalim, nilai kekayaan US$ 950 juta
32. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, nilai kekayaan US$ 940 juta
33. Kuncoro Wibowo & family, nilai kekayaan US$ 910 juta
34. Husain Djojonegoro & family, nilai kekayaan US$ 875 juta
35. Sudhamek, nilai kekayaan US$ 830 juta
36. Eddy Kusnadi Sariaatmadja, nilai kekayaan US$ 820 juta
37. Benny Subianto, nilai kekayaan US$ 790 juta
38. Aksa Mahmud, nilai kekayaan US$ 780 juta
39. Jogi Hendra Atmadja, nilai kekayaan US$ 760 juta
40. Santosa Handojo, nilai kekayaan US$ 750 juta
41. Prajogo Pangestu, nilai kekayaan US$ 745 juta
42. Hashim Djojohadikusumo, nilai kekayaan US$ 700 juta
43. Kiki Barki, nilai kekayaan US$ 680 juta
44. Alexander Tedja, nilai kekayaan US$670 juta
45. The Nin King, nilai kekayaan US$ 650 juta
46. Winato Kartono, nilai kekayaan US$ 590 juta
47. Sandiaga Salahuddin Uno, nilai kekayaan US$ 460 juta
48. Trihatma Haliman, nilai kekayaan US$ 450 juta
49. Arifin Panigoro, nilai kekayaan US$ 420 juta
50. Sutjipto Nagaria, nilai kekayaan US$ 390 juta
Menjelang digelarnya Rapimnas Partai Golkar mulai bermunculan nama-nama yang disodorkan sebagai pendamping Aburizal Bakrie dalam Pilpres 2014.
Beberapa nama yang bermunculan ialah Pramono Edhi, Mahfud MD, Soekarwo dan Khofifah. Yang cukup mengejutkan, nama Muhaimin Iskandar juga muncul sebagai sosok yang dinilai cocok mendampingi Aburizal Bakrie.
Penyodoran nama pentolan PKB ini dilakukan Direktur Eksekutif Indo Baorometer, Muhammad Qodari. Menurutnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merupakan figur Cawapres yang tepat mendampingi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
“Figur yang pas adalah Muhaimin Iskandar,” kata Muhammad Qodari kepada LICOM di gedung DPR RI, Kamis (21/11/2013).
Penilaian ini menurut Muhammad Qodari berdasarkan pada pertimbangan bahwa partai menengah seperti PKB, PAN, PKS, PPP kemungkinan besar tidak akan bisa mengajukan Capres sendiri dengan persyaratan yang sangat ketat. Sehingga, kemungkinan besar hanya bisa mengajukan tokohnya sebagai Cawapres.
“Ada dua pertimbangan, pertama sipil-militer, kedua suku/propinsi. Jika melihat potensinya, harusnya Ical akan memilih faktor propinsi karena di Jatim PKB sangat kuat. Tentunya Muhaimin Iskandar selaku ketua umum partai akan menggunakan sendiri momentum itu,” terang Muhammad Qodari(rmnws/okz/rm/Dtk)