Bagi Bubur Gratis Dalam Rangka HUT PMR ke 68 Tahun
THE JAMBI TIMES - TEBO - Dalam
rangka Hari Palang Merah Remaja Indonesia ke 68 Tahun Palang Merah
Indonesia mengambil Tema yaitu "Kecil Kecil Jadi Hero". Dalam menjadi
Hero tidak harus menjadi orang yang kuat ataupun hebat namun cukup
menjadi orang yang bermanfaat.
"menjadi Hero Jaman Now,
itu harus berperilaku hidup bersih dan sehat agar menjadi contoh yang
baik dan bermanfaat bagi sesama" tutur Slamet Setya Budi selaku Pengurus
PMI Kabupaten Tebo.
Dalam mewujudkan prilaku hidup
bersih dan sehat, Palang Merah Remaja SMAN 17 TEBO melakukan giat aksi
pembagian Bubur Kacang Hijau gratis kepada Ratusan siswa/i, Perangkat
Desa Sumber Sari, dan Taman Kanak - Kanak dalam Desa Sumber Sari.
Dalam kegiatan ini PMR SMAN 17 TEBO memobilisasi 25 Relawan PMR untuk membagikan ratusan bubur kacang hijau di berbagai tempat.
"Alhamdulillah
hari ini PMR SMAN 17 TEBO telah membagikan ratusan Bubur Kacang Hijau
gratis kepada siswa/i, Perangkat Desa dan Taman Kanak - Kanak" tutur
Dani selaku Pembina PMR SMAN 17 TEBO.
Aksi sosial ini
merupakan wujud partisipasi nyata dari PMR sebagai ujung tombak
pembentukan karakter muda sebagai generasi penerus bangsa.
Sejarah Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi sediri oleh terjadinya Perang Dunia I (1914 - 1918)
pada waktu itu Australia sedang mengalami peperangan. Karena Palang
Merah Australia kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya
mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan
kemampuannya. Mereka diberikan tugas, tugas ringan seperti mengumpulkan
pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak
tersebut terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Pemuda
(PMP) kemudian menjadi Palang Merah Remaja (PMR).
Pada
tahun 1919 didalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional
diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari
perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut
diikuti oleh negara-negara lain. Dan pada tahun 1960, dari 145
Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar sudah
memiliki Palang Merah Remaja.
Di Indonesia pada Kongres
PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang
Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita
Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja
secara resmi di Indonesia.1 Maret diperingati oleh PMI dan Bangsa ini
sebagai hari PMR, pada awalnya bernama Palang Merah Pemuda. Mengiringi
perjuangan PMI dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sesuai dengan
10 Perintah Harian Panglima Besar Jendral Soedirman (1950) PMI
meresmikan berdirinya PMP sebagai bagian dalam organisasi PMI yang
bertugas mengembangkan dan membentuk karakter remaja di Indonesia.
Dipelopori oleh Nn. Siti Dalimah (atau Dasimah – sedikit kerancuan
sejarah) dan Nn. Paramitha Abdurahman.(ssb)