Ketum IWO: Wartawan harus Netral dan Independen di Pilkada
THE JAMBI
TIMES - JAKARTA - Dewan
Pimpinan Pusat Ikatan Wartawan Online (IWO) menggelar diskusi bertema
"Media di Antara Pusaran Pilkada dan Hoax" di Wisma PKBI, Jakarta,
Rabu (28/2).
Ketua
Umum IWO Jodhi Yudono dalam sambutannya mengatakan diskusi tersebut
dilatarbelakangi oleh kegelisahan atas maraknya info-info hoax yang kian
mengkhawatirkan di media sosial.
"Ini
adalah bagian dari kegelisahan kami dari DPP IWO," ungkap Jodhi.
Dia
menambahkan, tahun 2018 ini sejumlah agenda politik seperti pilkada serentak
yang akan dilaksanakan di 171 daerah di seluruh Indonesia serta tahapan pemilu
2019 yang sudah mulai berjalan membuat beberapa jurnalis banyak yang terlibat
sebagai tim sukses.
"Kita
sudah sangat sulit membedakan, dia wartawan atau partisan," tambahnya.
Dia pun
mengapresiasi beberapa pengurus IWO yang memilih non aktif di kepengurusan IWO
karena menjadi tim sukses salah satu calon kepala daerah.
"Saya
sangat berbahagia, beberapa pengurus IWO di pusat dan daerah, memilih non aktif
dari kepengurusan karena menjadi tim sukses. Ini contoh yang baik dan kita
apresiasi. Ini adalah penegasan bahwa IWO independen," tuturnya.
Dia
mengajak seluruh pengurus dan anggota IWO untuk ikut serta dalam menanggulangi
hoax di media sosial. Menurutnya, wartawan adalah ujung tombak dalam memberikan
edukasi kepada masyarakat tentang bahaya hoax karena dapat membahayakan
persatuan bangsa.
"Kita
harus adil sejak dalam pikiran. Kita harus menjaga Indonesia Raya,"
tutupnya.
Diskusi
IWO dihadiri oleh perwakilan partai politik, ormas, mahasiswa dan jurnalis dari
berbagai daerah. Hadir sebagai narasumber Dirjen Aplikasi dan Informatika
(APTIKA) Kemkominfo
Samuel A. Pangerapan, Kombes Slamet Pribadi dari Divisi Humas Polri, Penasehat Aspemo Iwan Piliang, dan Budayawan Mohammad Sobary.(Iwo)
Samuel A. Pangerapan, Kombes Slamet Pribadi dari Divisi Humas Polri, Penasehat Aspemo Iwan Piliang, dan Budayawan Mohammad Sobary.(Iwo)