Pengerjaan Jembatan Syamsudin Uban Bertambah
The Jambi Times - Merangin - Pekerjaan Jembatan Syamsudin Uban dikerjakan PT. Rudi Agung Laksana (RAL) kita terus bertambah.
Dari hasil investigasi Lembaga Suwadaya Masyarakat Pelindung Pembela Hak Masyarakat (LSM-Papinhas) Merangin Masduki, ada tujuh titik kejanggalan yang dikerjakan asal-asalan oleh pihak rekanan.
"Setelah saya cek, ternyata pembangunan Jembatan Syamsudin Uban yang dilakukan PT. Ral ternyata sangat banyak kejangalan," urai Masduki.
Dikatakannya, kejanggalan tersebut diantaranya adalah Elostomeric Bearing Pads (Karet Bantalan) sama sekali tak dipasang. Lampu tak menyala, timbunan Ofride kurang padat, sehingga tak rata. Kemudian baut jembatan dikencangkan secara manual, umur beton lantai jembatan yang seharusnya 21 hari, namun, dalam 7 hari sudah diaspal.
"Untuk saat ini kami hanya menemukan kejanggalannya hanya itu. Namun, tidak menutup kemungkinan akan bertambah," tegas Masduki.
Atas ulah PT. Ral, dan PU Provinsi yang bekerja abal-abal ini ujar Masduki, diduga negara dirugikan Milyaran Rupiah.
" Kalau dihitung Milyaran Rupiah uang negara dikorupsi," urai Masduki lagi.
Sementara, pihak PU Provinsi, PT. Ral saat ini juga susah dikonfirmasi. Setiap dihubungi melalui via ponsel nada aktif, namun tak diangkat. Kuat dugaan mereka menghindar dari sorotan media. (Lik)
Dari hasil investigasi Lembaga Suwadaya Masyarakat Pelindung Pembela Hak Masyarakat (LSM-Papinhas) Merangin Masduki, ada tujuh titik kejanggalan yang dikerjakan asal-asalan oleh pihak rekanan.
"Setelah saya cek, ternyata pembangunan Jembatan Syamsudin Uban yang dilakukan PT. Ral ternyata sangat banyak kejangalan," urai Masduki.
Dikatakannya, kejanggalan tersebut diantaranya adalah Elostomeric Bearing Pads (Karet Bantalan) sama sekali tak dipasang. Lampu tak menyala, timbunan Ofride kurang padat, sehingga tak rata. Kemudian baut jembatan dikencangkan secara manual, umur beton lantai jembatan yang seharusnya 21 hari, namun, dalam 7 hari sudah diaspal.
"Untuk saat ini kami hanya menemukan kejanggalannya hanya itu. Namun, tidak menutup kemungkinan akan bertambah," tegas Masduki.
Atas ulah PT. Ral, dan PU Provinsi yang bekerja abal-abal ini ujar Masduki, diduga negara dirugikan Milyaran Rupiah.
" Kalau dihitung Milyaran Rupiah uang negara dikorupsi," urai Masduki lagi.
Sementara, pihak PU Provinsi, PT. Ral saat ini juga susah dikonfirmasi. Setiap dihubungi melalui via ponsel nada aktif, namun tak diangkat. Kuat dugaan mereka menghindar dari sorotan media. (Lik)
