Pekerjaan Dinilai Tidak Maksimal Masyarakat Ajukan Protes
The Jambi Times - Bangko -
Pekerjaan pengaspalan jalan yang dilaksanakan di Kecamatan Batang
Masumai oleh PT Sinar Karya kembali dikeluhkan warga. Selain lamanya
jeda waktu antara peningkatan badan jalan ke Pengaspalan, aspal yang
baru dikerjakan pun dinilai tidak maksimal.
Hal ini disampaikan, seorang warga Defrizal Antoni (23) yang dibincangi awak media Rabu (9/9). Defri menganggap, bahwa aspal yang baru dikerjakan beberapa hari terakhir oleh PT Sinar Karya terlalu tipis.
“Kalau cuma ngilangin debu bae, mendingan dak usah diaspal, masak diaspal setipis ini,” ungkap Defri.
Dikatakannya, dengan tidak maksimalnya pekerjaan tersebut, maka berkemungkinan umur jalan tersebut tidak akan lama. Karena banyak mobil-mobil bermuatan cukup besar, setiap hari melintas di jalan tersebut.
“Kalau Cuma setebal ini aspalnyo, mungkin dak bakal lamo umur jalan ni, soalnyo kan banyak jugo mobil-mobil bermuatan cukup besar melintas di jalan ni,” katanya.
Untuk itu, ia berharap kepada pihak rekanan maupun Dinas PU, agar bisa maksimal dalam bekerja, karena uang yang digunakan untuk pengaspalan tersebut ialah uang rakyat.
“Ini kan pakai duit rakyat, jadi PU ataupun Kontraktornyo harus biso maksimal dalam bekerjo,” tegasnya.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Merangin Arif melalui Kabid Bina Marga Aspan yang dikonfirmasi Koran ini berkata lantang, untuk menunjukkan siapa masyarakat yang mengajukan protes tersebut.
“Siapa orangnya, yang mengatakan ini tidak maksimal, saya ini sudah capek bekerja,” ungkap Aspan.
Dijelaskannya, bahwa pengaspalan yang dilakukan PT Sinar Karya, langsung dia awasi secara langsung. Dan pekerjaan tersebut pun belum selesai dikerjakan.
“Ini kan belum selesai, saya langsung yang mengawasi pekerjaan ini dilapangan,” katanya.
Bahkan dikatakan Aspan, nantinya dalam proses pengaspalan tersebut ada beberapa titik tertentu yang akan dilakukan dua kali pengaspalan. Titik-titik tersebut, ialah jalan yang rusak parah dan baru dilebarkan.
“Nanti kan ada yang aspalnya dua kali, itu dititik-titik tertentu, bahkan akan ada yang ketebalannya 10 cm,” pungkasnya seraya menutup telephone. (lik)
Hal ini disampaikan, seorang warga Defrizal Antoni (23) yang dibincangi awak media Rabu (9/9). Defri menganggap, bahwa aspal yang baru dikerjakan beberapa hari terakhir oleh PT Sinar Karya terlalu tipis.
“Kalau cuma ngilangin debu bae, mendingan dak usah diaspal, masak diaspal setipis ini,” ungkap Defri.
Dikatakannya, dengan tidak maksimalnya pekerjaan tersebut, maka berkemungkinan umur jalan tersebut tidak akan lama. Karena banyak mobil-mobil bermuatan cukup besar, setiap hari melintas di jalan tersebut.
“Kalau Cuma setebal ini aspalnyo, mungkin dak bakal lamo umur jalan ni, soalnyo kan banyak jugo mobil-mobil bermuatan cukup besar melintas di jalan ni,” katanya.
Untuk itu, ia berharap kepada pihak rekanan maupun Dinas PU, agar bisa maksimal dalam bekerja, karena uang yang digunakan untuk pengaspalan tersebut ialah uang rakyat.
“Ini kan pakai duit rakyat, jadi PU ataupun Kontraktornyo harus biso maksimal dalam bekerjo,” tegasnya.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Merangin Arif melalui Kabid Bina Marga Aspan yang dikonfirmasi Koran ini berkata lantang, untuk menunjukkan siapa masyarakat yang mengajukan protes tersebut.
“Siapa orangnya, yang mengatakan ini tidak maksimal, saya ini sudah capek bekerja,” ungkap Aspan.
Dijelaskannya, bahwa pengaspalan yang dilakukan PT Sinar Karya, langsung dia awasi secara langsung. Dan pekerjaan tersebut pun belum selesai dikerjakan.
“Ini kan belum selesai, saya langsung yang mengawasi pekerjaan ini dilapangan,” katanya.
Bahkan dikatakan Aspan, nantinya dalam proses pengaspalan tersebut ada beberapa titik tertentu yang akan dilakukan dua kali pengaspalan. Titik-titik tersebut, ialah jalan yang rusak parah dan baru dilebarkan.
“Nanti kan ada yang aspalnya dua kali, itu dititik-titik tertentu, bahkan akan ada yang ketebalannya 10 cm,” pungkasnya seraya menutup telephone. (lik)
