News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Museum Siginjai Adakan Seminar Kajian Koleksi Manuskrip Kesultanan Jambi

Museum Siginjai Adakan Seminar Kajian Koleksi Manuskrip Kesultanan Jambi


       Kepala Museum Siginjei,Dra.Nurlaini.                               (f/Mudzakir)

The Jambi Times,JAMBI |
Dalam rangka mensosialisasikan sejarah Kesultanan Jambi kepada generasi muda (pelajar dan mahasiswa) pengelola Museum Siginjei mengadakan seminar tentang kajian koleksi manuskrip Kesultana Jambi yang digelar di Aula Museum Perjuangan Rakyat Jambi (MPRJ) 14 Juni 2021 kemarin.

Kegiatan merupakan rangkaian kegiatan Museum Siginjei yang telah dilakukan sebelumnya antara lain; lomba fotografi, lomba vlog, lomba penulisan karya ilmiah dengan tema besar "Museum Sumber Pemajuan Budaya dan Pendidikan".

Acara seminar ini dibuka langsung oleh Kepala Museum Siginjei, Dra.Nurlaini di dampingi Kepala TU, Mudzakir beserta staf dengan menghadirkan nara sumber DR. Irmawati (peneliti sejarah kesultanan Jambi dan Dosen UIN STS Jambi) serta Ali Surahman (Penggiat Budaya).



Adapun peserta yang hadir berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa dan guru. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan sejarah Kesultanan Jambi kepada generasi muda Jambi agar mereka memahami bahwa Provinsi Jambi awalnya berbentuk kerajaan yang pemimpinnya bergelar Sultan.

Sehubungan dengan situasi pandemi, panitia terpaksa membatasi jumlah peserta sebanyak 100 orang yang dibagi kedalam dua sesi dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

" Karena saat ini kita berada dalam suasana pandemi kita terpaksa membagi dua sesi dimana masing - masing sesi dihadiri oleh 50 peserta," ujar Mudzakir. 

Lebih lanjut dikatakannya bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tugas utama museum dalam hal publikasi koleksi museum.

Untuk diketahui, sejarah Kesultanan Jambi berasal dari hikayat atau cerita yang ditulis kembali pada akhir abad ke 19  sebagaiamana tertuang dalam naskah atau manuskrip yang berjudul: "Inilah Sejarah Kerajaan Jambi" dimana Kerajaan Jambi berasal dari keturunan putri yang bernama Puti Selaro Pinang Masak Kerajaan Pagaruyung yang menikah dengan seorang saudagar dari Turki bernama Ahmad Salim atau yang dikenal dengan sebutan "Datuk Paduko Berhalo".

Keturunan merekalah yang selanjutnya menjadi raja Jambi dengan raja pertama yaitu Orang Kayo Hitam, lalu diteruskan oleh adik-adiknya.

Kesultanan Jambi berakhir seiring dengan wafatnya Sultan Thaha pada tahun 1904 yang gugur dalam pertempuran dengan kolonial Belanda. Sejak saat itu, kekuasaan Sultanpun diambil alih oleh pemerintah kolonial Belanda. (Tim).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.