Era Digitalisasi: Agama Inspirasi Batin Bukan Aspirasi Politik
The Jambi Times, MEDAN | Acara Silaturahmi dan Dialog Kerukunan dan Kebangsaan yang
diselenggarakan oleh Rumah Sufi dan Peradaban di hadiri oleh Staf Khusus
Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi (BPIP) Pancasila Antonius Benny
Susetyo. Senin (25/11).
Acara yang dihadiri
oleh banyak alim ulama ini, Romo Benny menjelaskan bahwa Pancasila
adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada Bangsa Indonesia.
"Pancasila
adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan kepada Bangsa
Indonesia yang memperkuat persatuan ditengah kemajemukan suku di
Indonesia," jelas Romo.
Tantangan bangsa yang
memecah persatuan khususnya di era digitalisasi ini adalah banyaknya
masyarakat yang tidak punya filtrasi dalam menggunakan kecanggihan
teknologi.
"Kita sedang mengalami situasi yang
sangat bahaya karena kecanggihan teknologi dijadikan wadah ujaran
kebencian, provokasi, dan menyudutkan pihak lain. Hal ini disebabkan
kurangnya edukasi atau filtrasi di era digitalisasi," tegasnya
Salah satu obat kekacauan ini adalah menjadikan agama menjadi inspirasi batin.
"Gara-gara
media sosial negara bisa hancur. Agama harus menjadi inspirasi batin
bukan menjadi aspirasi politik semata. Jika agama menjadi inspirasi
batin kita bisa berjumpa dalam persaudaraan," ungkap Romo Benny.
Aktualisasi
Pancasila juga harus dilakukan bukan hanya diucapkan. Romo Benny
menegaskan bahwa dengan mengaktualisasikan Pancasila menjadikan
masyarakat yang beradab dan unggul.
Acara ini
juga dihadiri oleh Tuan Guru Batak Dr. Ahmad Sabban El Rahmaniy
Rajagukguk. Dalam penjelasannya dia menjelaskan bahwa masyarakat harus
menghilangkan rasa curiga kepada kelompok yang bukan golongannya.