News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

PT Rudi Diduga Kurangi Volume

PT Rudi Diduga Kurangi Volume


The Jambi Times - Bangko - Permasalahan terkait dengan runtuhnya oprit abudment Jembatan Syamsudin Uban terus menjadi sorotan. Diduga kuat, pihak rekanan sengaja mengurangi volume pengerjaan untuk meraih keuntungan sesaat.

Sorotan tajam pun dilontarkan oleh Ketua Lembaga Anti Korupsi (LAKRI) perwakilan Provinsi Jambi, Damsir Karim. Kata Damsir, proyek oprit abudment yang dikerjakan oleh PT Rudi Agung Laksana itu disinyalir tidak sesuai dengan spesifikasi.

Karena kata dia, dari hasil investigasinya bersama dengan Komisi III DPRD Merangin, dirinya menemukan berbagai kejanggalan. Kejanggalan tersebut seperti adukan yang lebih banyak pasir dari pada sement.

“Kami menduga PT Rudi sudah mengurangi volume pengerjaan. Coran oprit ditemukan lebih banyak pasir. Dimana bisa tahan,” kata Damsir.

Dia menjelaskan, bahwa seharusnya, PT Rudi dalam mengerjakan proyek ikon Merangin itu harus lebih mengutamakan kualitas. ”Itu proyek besar, jangan cari keuntungan bung. Diremas saja corannya sudah hancur,” tegasnya kesal.

Lebih jauh dikatakan Damsir, menindaklanjuti masalah itu dirinya mendesak kepada aparat hukum untuk mengusut tuntas dugaan adanya korupsi yang telah dilakukan oleh PT Rudi itu.

“Indikasi korupsi telah terang benderang, kalau tidak percaya silahkan cek sendiri. Saya minta hal ini harus segera diusut. Jangan biarkan korupsi merajalela di Kabupaten Merangin ini,” tegasnya lagi.

Terpisah, menindaklanjuti masalah pihak rekanan yang menyatakan kalau DPRD tidak ada wewenang terkait dengan pembongkaran. Wakil Ketua DPRD Merangin merasa geram dengan celotehan dari PT Rudi. Kata Isnedi, pihaknya akan menyurati PU Provinsi untuk menindaklanjuti masalah ini.

“Kami akan rapatkan lagi, yang jelas indikasi buruknya pengerjaan sudah kami temukan. Bisa saja kita buatkan surat rekomendasi bahwa PT Rudi jangan lagi mendapat proyek di Merangin,” kesalnya.

Sementara itu, Rudi, selaku direktur PT Rudi Agung Laksana (RAL) enggan diminta konfirmasi terkait hal ini. Pasalnya, saat dilayangkan pesan singkat, tidak dibalasnya.(lik)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.