Oknum Guru MTS Dilaporkan
The Jambi Times - Bangko - Aksi
dugaan pemukulan terhadap siswa kembali terjadi di Merangin. Kali ini
seluruh siswa Kelas IX (Sembilan) D di MTSN Bangko, diduga dipukuli
oknum guru. Peristiwa ini terjadi kemarin (28/8) sekitar pukul 08.00
WIB.
Informasi yang didapat, kasus pemukulan tersebut terjadi lantaran oknum guru berinisial RV tidak terima karena kursi yang didudukinya ada permen karet. Sehingga seluruh siswa yang berjumlah 34 orang, menjadi sasaran emosi guru tersebut. Bahkan akibat kejadian ini, seorang keluarga siswa melapor ke Polres Merangin.
Pantauan Thejambitimes.com, sekitar pukul 16.00 WIB ditemani keluarganya seorang siswa melaporkan kejadian ini ke Polres Merangin. Dan menjalani pemeriksaan di ruang Unit Krimum. Setelah pemeriksaan, keluarga siswa berinisial AD yang dikonfirmasi wartawan mengaku tidak terima atas kejadian ini. Mereka menilai tindakan seperti ini bukan menunjukkan sikap seorang guru.
Informasi yang didapat, kasus pemukulan tersebut terjadi lantaran oknum guru berinisial RV tidak terima karena kursi yang didudukinya ada permen karet. Sehingga seluruh siswa yang berjumlah 34 orang, menjadi sasaran emosi guru tersebut. Bahkan akibat kejadian ini, seorang keluarga siswa melapor ke Polres Merangin.
Pantauan Thejambitimes.com, sekitar pukul 16.00 WIB ditemani keluarganya seorang siswa melaporkan kejadian ini ke Polres Merangin. Dan menjalani pemeriksaan di ruang Unit Krimum. Setelah pemeriksaan, keluarga siswa berinisial AD yang dikonfirmasi wartawan mengaku tidak terima atas kejadian ini. Mereka menilai tindakan seperti ini bukan menunjukkan sikap seorang guru.
“Seharusnya tidak boleh pukul memukul seperti ini, masak bisa satu kelas dihajarnya,” ujarnya.
Kepada wartawan ia menceritakan kejadian ini bermula ketika keponakannya bersama puluhan siswa lainnya ingin memulai aktifitas belajar mengajar. Kemudian saat ingin duduk, tiba-tiba RV marah, karena ada permen karet di kursinya.
Kepada wartawan ia menceritakan kejadian ini bermula ketika keponakannya bersama puluhan siswa lainnya ingin memulai aktifitas belajar mengajar. Kemudian saat ingin duduk, tiba-tiba RV marah, karena ada permen karet di kursinya.
RV pun menanyakan siswanya satu persatu, karena tidak
ada yang mengaku, RV keluar ruangan dan mengambil kayu patahan meja.
Selanjutnya seluruh siswa yang duduk dikelas, dipukul menggunakan kayu
tersebut.
“Jadi karena permen karet ada dikursinya, guru itu langsung memukul seluruh siswa yang berada di kelas menggunakan kayu. Ini kan tidak mendidik namanya,” katanya.
Sementara itu Kepala MTSN Bangko Armain yang berusaha dikonfirmasi saat di Polres Merangin, tampak menghindar dari pertanyaan wartawan. Armain langsung berlalu dengan menghidupkan motornya dan meninggalkan Mapolres Merangin.
Terpisah Kapolres Merangin AKBP Munggaran Kartayuga melalui Kasat Reskrim AKP Ike Yulianto Wicaksono membenarkan laporan tersebut. Dan mengatakan kalau saat ini pihaknya masih mendalami kasus ini.
“Jadi karena permen karet ada dikursinya, guru itu langsung memukul seluruh siswa yang berada di kelas menggunakan kayu. Ini kan tidak mendidik namanya,” katanya.
Sementara itu Kepala MTSN Bangko Armain yang berusaha dikonfirmasi saat di Polres Merangin, tampak menghindar dari pertanyaan wartawan. Armain langsung berlalu dengan menghidupkan motornya dan meninggalkan Mapolres Merangin.
Terpisah Kapolres Merangin AKBP Munggaran Kartayuga melalui Kasat Reskrim AKP Ike Yulianto Wicaksono membenarkan laporan tersebut. Dan mengatakan kalau saat ini pihaknya masih mendalami kasus ini.
“Benar, kami telah menerima laporan mengenai dugaan penganiayaan guru terhadap 34 siswa, saat ini kasus ini masih kami dalami,” ungkap Ike Yulianto. (lik)