Soal Anggaran,Mahasiswa Baku Hantam
The Jambi Times - Batang Hari - Puluhan
mahasiswa dari kalangan berbagai Perguruan Tinggi di Kabupaten Batanghari yang
tergabung organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kamis
(07/06/2015) sekitar jam 09.30 wib melakukan aksi demo alias unjuk rasa didepan
halaman kantor Bupati Batanghari.
Masa yang dikoordinator secara langsung oleh Muhammad Edy ini mendapat pengawal
ketat oleh pihak kepolisin Polres Batanghari berserta Satuan Pol-PP Batanghari,
memang dari hasil pantauan media ini, masa pendemo yang hanya berjumlah kurang
lebih 25 orang tersebut, sangat jelas kalah jumlah dengan pihak keamanan yang
mengawali perjalanan aksi unjuk rasa itu kemarin.
Meski demikian, puluhan mahasiswa ini tidak sedikit keder menghadapi pagar
betis yang telah dibuat oleh pihak kepolisian didepan gerbang kantor Bupati
Batanghari itu, sesampai mereka di pintu gerbang kantor Bupati Batanghari,
Muhammad Edy selaku koordinator terus mengkobarkan semangat masanya lewat orasi
yang berapi-api itu.
Dalam orasinya, Muhammad Edy mengatakan, bahwa kedatangan dirinya bersama
rekan-rekan dengan membawa gerbong PMII Batanghari, untuk mempertanyakan
kejelasan tentang anggaran Beasiswa Pendidikan untuk mahasiswa yang tidak mampu
dan berprestasi.
“Kami datang hari ini didepan para pejabat-pejabat yang mempunyai kewenangan
tentang anggaran Beasiswa untuk mahasiswa yang berprestasi, sampai hari ini
menjadi pertanyaan besar bagi kami selaku mahasiswa terkait soal kejelasan
masalah ini” teriak Edy dalam orasinya.
Selain itu, Edy juga menyampaikan tentang dana prasarana pendidikan untuk
kalangan mahasiswa, pasalnya, Edy menerangkan, bahwa tahun 2014 lalu, dua
masalah ini pernah dijanjikan oleh Pemda Batanghari kepada mereka.
“Kami masih ingat belum sampai genap satu tahun lalu, kalian (Pemda
Batanghari-maksudnya) melalui aksi unjuk rasa juga, pada pertemuan itu, akan
memasukan anggaran dua masalah itu kepada APBD-Perubahan Tahun Anggaran 2014,
tapi sampai detik ini, tidak kejelasan juga” tegasnya dengan keras.
Hal yang menarik, orasi yang dilakukan secara bergantian dengan para pendemo
lainya, sempat mengatakan, bahwa tidak adanya kejelasan dua anggaran yang
dinjanjikan oleh pihak Pemda Batanghari itu, adalah tindakan pembohongan publik
terang-terangan.
Selang beberapa jam berjalanya aksi unjuk rasa ini, mereka yang terus melakukan
orasi saat itu, meminta secara langsung, agar Bupati Batanghari bisa menemui
mereka untuk menjelaskan tuntutan dua masalah ini, dan menegaskan tidak akan
menerima perwakilan pejabat manapun jika bukan Bupati secara langsung menemui
mereka.
Selang beberapa detik kemudian, para pendemo yang dikomandoi Muhammad Edy ini
berteriak, sambil begerak merapat untuk menembus pintu gerbang yang dijaga
ketat oleh pihak keamanan. “Kita sweping kantor ini, ini kantor rakyat, bukan
milik para oknum pejabat, ini milik rakyat, milik kita juga” teriak mereka
dengan memanas.
Alhasil, insiden gesekan bentrok terjadi antara masa pendemo dengan pihak
keamanan saat itu, kejadian gesekan atau bentrok antara pendemo dan pihak
aparat keamnan ini, terlihat jelas, yang mulanya adanya aksi dorong-dorongan
untuk menembus pagar betis dan gerbang kantor Bupati itu hingga menimbulkan
emosi dari pihak aparat keamanan dan tak terelakkan sampai terjadi adanya baku
hantam yang spontan dari pihak kepolisian kepada para pendemo hari itu.
Mereka para mahasiswa yang ikut aksi unjuk rasa yang mengalami pemukulan dari
gesekan antara pihak keamanan dan pendemo tersebut, yakni, Khoiry terlihat luka
berdara dibagian bibirnya. Sementara itu, Alim, Hayat, Rajib, Aby dan Awalludin
juga mengalami memar bagian wajah mereka akibat tekanan gesekan dari pihak
apartur kepolisian dan Sat-Pol PP yang berjaga dipintu gerbang kantgor Bupati
Batanghari saat itu.
Sejumlah mahasiswa yang mengalami kuat dugaan korban pemukulan dari pihak
keamanan waktu aksi unjuk rasa saat itu, selang beberapa waktu, mereka korban
insiden itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Hamba Muara Bulian, guna
mendapat perawatan medis.
Penjelasan adanya mahasiswa-mahasiswa korban pemukan yang ikut tergabung dalam
aksi unjuk rasa kemarin, juga diterangkan secara langsung oleh Koordinator Aksi
saat itu, Muhammad Edy. “Teman-teman memang ada yang menjadi korban insiden
itu, tapi mereka setelah selang beberapa menit bentrok itu mereda, kita
langsung melarikan teman-teman ke Rumah Sakit” terang mahasiswa kelahiran Desa
Teluk Kecamatan Pemayung. (osain)
