News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Sulastri,Lima Belas Tahun Tanggung Penyakit Ganas

Sulastri,Lima Belas Tahun Tanggung Penyakit Ganas


The Jambi Times - Jambi  - Lima belas tahun menanggung penderitaan hidup dalam jeratan penyakit menjadi hal paling menyedihkan. Inilah yang dialami nenek Sulastri. Nenek berumur 70 tahun warga Desa Sumber Rejo, Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi ini mengidap tumor.

Kepada The Jambi Times, nenek yang tetap tampak tegar menjalani hari-hari tuanya ini  pada tahun 2001 silam, dirinya juga sempat dioperasi di rumah sakit umum, namun tidak sembuh. Justru tumor tersebut sekarang semakin membesar dan hampir menyerang seluruh mukanya.

“Setelah operasi berobat alternatif juga sudah," kata Rani anak Kandung Sulastri.Demi kesembuhannya dan operasi pada 2001, sang nenek bahkan harus menjual tanah serta rumahnya yang berlokasi di daerah Mayang Puskes.

“Dengan uang pribadi mas, dan untuk berobat alternatif  juga sudah. Dulu usaha berjualan sembako dari situlah bisa membiayai operasinya, dan sekarang dijual semuanya,” ungkap Rani.

Sampai saat ini, keadaan nenek Sulastri sangat memprihatinkan. Badannya semakin kurus karena penyakit tersebut.

“Kemarin tahun 2014, diperiksa di rumah sakit Abdul Manap, terus dioper ke rumah sakit umum, dan sama pihak rumah sakit disuruh rujuk ke Palembang,” kata Rani.

"Mbahnya (nenek Sulastri) nggak mau disuruh berobat ke Palembang, katanya disana repot, disana nggak ada keluarga,” tambahnya.

Lebih lanjut Rani menceritakan, selama kurang lebih 15 tahun nenek Sulastri mengidap tumor, baru sekitar dua tahun terakhir penyakit yang diidapnya itu makin membesar. Bahkan hampir menutup semua wajahnya.

“Sekitar dua tahun ketutup matanya seperti itu,” ucap Rani sembari melihat wajah ibu tercintanya.

Nenek Sulastri mengaku saat malam tiba dirinya juga susah untuk tidur karena pada tumor yang berada di sekitar wajahnya terasa amat nyeri. Untuk mengatasi kesakitannya itu, nenek Sulastri mengkonsumsi antibiotik yang dibelinya di apotek.

"Kalau lagi kumat, rasanya di koyak-koyak mukanya, tapi kalau minum antibiotik agak mendingan,” kata nenek Sulastri.

Menjalani masa tuanya, kini nenek Sulastri hanya menumpang hidup kepada anak menantunya yang hanya bekerja sebagai kuli bangunan. Sedangkan suaminya juga mengalami sakit tua dan sekarang harus penaggung sendiri tanpa ada kepedulian.(arie)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.