Masyarakat Minta Alokasi Bibit Penuh
The Jambi Times - Sarolangun - Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Sarolangun mengalokasikan 1.365 batang bibit karet kepada kelompok tani di 10 kecamatan di Kabupaten Sarolangun.
Namun alokasi itu masih menuai keluhan sebagian warga, lantaran yang diberikan hanya bibit karet saja minus obat maupun pupuk. Kadisbunhut Sarolangun Joko Susilo mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya telah mensurvey Calon Petani Calon Lokasi (CPCL), yang bakal menerima bantuan bibit karet tersebut.
Penyaluran alokasi bibit sebut Joko tidak serta langsung dialokasikan tanpa pengajuan terlebih dahulu dari setiap kelompok tani.
"Alokasi bibit dari APBD Sarolangun kita targetkan 325 ha. Dan APBD Provinsi 515 hektare target semuanya masih kita proses. Setelah CPCL baru nanti diberikan.
CPCL itukan untuk memastikan siapa penerima dan dimana lokasinya," katanya.
Selain dari APBD Sarolangun dan Provinsi Jambi, Dirjenbun Pusat dan PSP juga mengalokasi bibit karet untuk luasan wilayah 350 hektare.
"Kalau yang dari pusat lengkap ada bantuan pisau sadap. Dan Dedorant Rubber (pewangi karet) serta pupuk. Ya kita berikan di 10 kecamatan utamanya Mandiangin dan Pauh," ujarnya.
Selain itu katanya kecamatan Sarolangun, Batin VIII dan Limun juga menerima alokasi bibit karet. Namun alokasi itu diluar kawasan area yang bersangkutan dengan hukum dan pemerintahan.
"Artinya betul-betul lahan milik masyaraka. Untuk setiap kelompok tani jumlah bantuanya diberikan bervariasi antara 20 hingga 25 hektare," katanya.
Akan tetapi pengalokasiannya sebut Joko masih menemui kendala, karena masyarakat mengeluhkan jika bantun diharapkan lengkap. Artinya tidak hanya bibit saja akan tetapi disertai obat-batan dan pupuk, intinya menyertakan untuk pemeliharaan bibit.
"Ya kedepan kita usahakan lengkaplah. Tapi lagi-lagi kan tergantung anggaran kita. Itulah kita harap ada penambahan anggaran. Karena itu yang diinginkan masyarakat," pungkasnya. (yan)
Namun alokasi itu masih menuai keluhan sebagian warga, lantaran yang diberikan hanya bibit karet saja minus obat maupun pupuk. Kadisbunhut Sarolangun Joko Susilo mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya telah mensurvey Calon Petani Calon Lokasi (CPCL), yang bakal menerima bantuan bibit karet tersebut.
Penyaluran alokasi bibit sebut Joko tidak serta langsung dialokasikan tanpa pengajuan terlebih dahulu dari setiap kelompok tani.
"Alokasi bibit dari APBD Sarolangun kita targetkan 325 ha. Dan APBD Provinsi 515 hektare target semuanya masih kita proses. Setelah CPCL baru nanti diberikan.
CPCL itukan untuk memastikan siapa penerima dan dimana lokasinya," katanya.
Selain dari APBD Sarolangun dan Provinsi Jambi, Dirjenbun Pusat dan PSP juga mengalokasi bibit karet untuk luasan wilayah 350 hektare.
"Kalau yang dari pusat lengkap ada bantuan pisau sadap. Dan Dedorant Rubber (pewangi karet) serta pupuk. Ya kita berikan di 10 kecamatan utamanya Mandiangin dan Pauh," ujarnya.
Selain itu katanya kecamatan Sarolangun, Batin VIII dan Limun juga menerima alokasi bibit karet. Namun alokasi itu diluar kawasan area yang bersangkutan dengan hukum dan pemerintahan.
"Artinya betul-betul lahan milik masyaraka. Untuk setiap kelompok tani jumlah bantuanya diberikan bervariasi antara 20 hingga 25 hektare," katanya.
Akan tetapi pengalokasiannya sebut Joko masih menemui kendala, karena masyarakat mengeluhkan jika bantun diharapkan lengkap. Artinya tidak hanya bibit saja akan tetapi disertai obat-batan dan pupuk, intinya menyertakan untuk pemeliharaan bibit.
"Ya kedepan kita usahakan lengkaplah. Tapi lagi-lagi kan tergantung anggaran kita. Itulah kita harap ada penambahan anggaran. Karena itu yang diinginkan masyarakat," pungkasnya. (yan)