Gubernur Dukung Rencana Pembangunan Transmisi Ketenagalistrikan Sumatera
The Jambi Times - Medan - Gubernur
Jambi,Hasan Basri Agus (HBA) menyatakan bahwa dirinya mendukung penuh
rencana pembangunan transmisi ketenagalistrikan Sumatera. Hal tersebut
dikemukakannya kepada wartawan yang mewawancarainya usai Rapat Rencana Pengembangan Transmisi 500 Kv Sistem Ketenagalistrikan
Sumatera, bertempat di Hotel JW Marriott, Medan, Sumatera Utara, Senin
malam (7/4).
Rapat ini merupakan inisiatif dari Kementerian Negara Badan
Usaha Milik Negara (Kemenneg BUMN) Republik Indonesia dan dipimpin langsung oleh
Menneg BUMN, Dahlan Iskan.
Dalam paparannya, Dahlan Iskan menjelaskan alasan pengembangan
sistem ketenagalistrikan Sumatera, yang diistilahkannya sebagai jalan tol
listrik Sumatera, yakni melihat perkembangan Sumatera yang cukup pesat yang
membutuhkan listrik yang jauh lebih besar lagi, sementara suplai listriknya
kurang.
Dahlan Iskan mengatakan, 15 tahun lalu, pengembangan
ketenagalistrikan Sumatera ini direncanakan di sisi barat karena waktu itu ekonomi
Sumatera di Bagian barat yang lebih berkembang, namun saat ini, sisi timur maju
pesat dan kedepan perkembangan ekonomi di sisi timur tidak tertahan lagi.
Dahlan Iskan mengungkapkan, sebelumnya pihak BUMN sudah
melakukan pembahasan untuk pembangunan transmisi sistem kelistrikan Sumatera,
dengan pendanaan dari BUMN dan bank-bank BUMN, jadi bukan dari investasi atau
utang luar negeri, dengan belajar dari pembangunan jalan tol di atas laut di
Bali, yang pendanaannya juga dari BUMN dan bank-bank BUMN. “Kalau semua
dibangun PLN, terus terang PLN tidak mampu dan kalau harus menunggu PLN mampu
membangun ini, mungkin 50 tahun lagi PLN baru bisa membangunnya,” ungkap Dahlan
Iskan.
Dahlan Islan menjelaskan, direncanakan dibangun transmisi
sistem kelistrikan Sumatera sepanjang 1.200 Km, dibagi dalam 12 paket,
masing-masing paket sudah dibagi BUMN yang akan membangunnya, dengan energi utama
batubara yang ada di Sumatera Selatan, didukung batubara di Jambi dan di Riau,
serta semua potensi listrik yang ada di Sumatera dan dialirkan dalam sistem yang
terkoneksi atau terhubung se Sumatera. Dan, studi kelayakan pembangunan
transmisi sistem ketenagalistrikan Sumatera ini akan dilakukan selama tiga
bulan.
Dikatakan oleh Dahlan Iskan, dalam hal pendanaan, selain
oleh BUMN yang didukung oleh bank-bank BUMN, Pemerintah Daerah, baik Pemerintah
Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota akan menjadi pemegang saham dalam
pembangunan transmisi sistem ketenagalistristrikan Sumatera, dimana sahamnya
bukan dalam setoran cash money (uang
tunai), tetapi dalam bentuk perizinan, pembebasan lahan, dan Amdal.
Dahlan Iskan juga mengatakan bahwa dengan adanya
pengembangan transmisi sistem ketenagalistrikan Sumatera yang direncanakan
dibangun pada tahun 2015 sampai 2020, ditargetkan akan menghasilkan 10.000 MW,
jauh melebihi daya listrik yang ada di Sumatera saat ini, yaitu 5.000 MW, jadi,
jika sudah selesai dibangun nantinya, total listrik Sumatera mencapai 15.000
MW.
Guna mewujudkan transmisi sistem ketenagalistrikan
Sumatera ini, Dahlan Iskan mengharapkan dukungan dan komitmen dari seluruh Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota yang dilewati sistem transmisi tersebut.
Paket dalam Provinsi Jambi adalah dari Aur Duri sampai
perbatasan Riau.
Tanggapan Gubernur Jambi, H.Hasan Basri Agus (HBA)
Menanggapi paparan dari Menneg
BUMN RI, Dahlan Iskan, Gubernur Jambi, H.Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan “Ide
ini bagus sekali, kalau tadi bapak tanya dengan daerah, kira-kira macet atau
tidak, kalau dilihat dari beban tugas yang diberikan kepada kami, izin, amdal,
termasuk pengadaan tanah untuk tapak, saya pikir dari pihak Pemerintah Daerah mungkin
tidak masalah. Kalau di Jambi, nanti yang paling banyak itu mungkin melewati
lahan PTPN VI, dan andai kata memang dimungkinkan untuk dibelok-belok, saya pikir
kita bisa mengelak, andai kata ada hubungannya dengan Dinas Kehutanan/Kementerian
Kehutanan,” jelas gubernur.
Gubernur menyatakan, jumlah desa
di Provinsi Jambi 1.471, yang belum dialiri listrik 158 desa, jadi rasio
elektrifikasi 73,05%.
Gubernur mengungkapkan, potensi
Jambi cukup besar, punya batubara, minyak, gas, mikro hidro, panas bumi
(geothermal), tetapi memang sekarang masih dalam proses. “Oleh sebab itu, kami
mohon dukungan. Kalau tadi dikatakan, di Jambi akan dikembangkan 900 MW sampai
tahun 2020, sebenarnya dimungkinkan untuk bisa lebih besar dari itu,” ujar
gubernur.
“Selain itu, dimungkinkan kami
menambah jalur, jalur dari Aur Duri ke Ujung Jabung, lokasi rencana pengembangan
pelabuhan samudera kami, yang kedepan, insyaallah, target dari Kementerian
Perhubungan, pada tahun 2020 akan menjadi pelabuhan samudera dalam rencana
induk pengembangan pelabuhan oleh Kementerian Perhubungan. Itu jalannnya dari
Aur Duri sampai Ujung Jabung akan dijadikan kawasan industri. Sudah kita
siapkan tanah sekitar lima ribu Ha, sekarang yang sudah dibebaskan hampir 200
Ha untuk pelabuhan dan tahun ini mulai dipancangkan. Saya pikir, kedepan akan
membutuhkan listrik yang cukup banyak,” lanjut gubernur.
Ketika ditanya Dahlan Iskan
mengenai kepesertaan saham provinsi di paket ini, gubernur menjawab “Saya lihat
tugas kami hanya memberi izin, kalau nanti dana, kalau sekedar membebaskan
tanah untuk tapak mungkin bisa, tapi kalau lebih besar dari itu saya pikir sulit
bagi kabupaten/kota dalam provinsi Jambi. Saya pikir bisa kalau hanya
pembebasan tapak, nanti kita sepakati lagi, yang paling menentukan saya pikir adalah
studi kelayakan awal, survey awal. Disitu nanti akan ditentukan apa tugas kami
dan dimana posisi-posisi yang mungkin Pemerintah Daerah harus membebaskan,
kalau hanya melalui PTP saya kira tidak perlu dibebaskan,” jelas gubernur.
Sementara itu, kepada wartawan yang mewawancarainya,
gubernur menuturkan “Ini positif sekali, tadi waktu tanggapan dari saya, saya
mendukung sepenuhnya rencana kegiatan pembangunan transmisi, istilah Pak Dahlan
Iskan, tolnya listrik. Yang selama ini dibangun lintas barat, sekarang lintas
timur, sebab melihat potensi ekonomi yang akan berkembang kedepan adalah lintas
timur di Sumatera, dan di Jambi kebagian sekitar 180 Km.” ujar gubernur.
“Kalau bisa, saya mengusulkan,
agar dilakukan juga pengembangan ke arah Pelabuhan Ujung Jabung, dan itu nanti
transmisinya transmisi tegangan tinggi, besar itu nanti, kalau yang di Sumatera
bagian barat ini termasuk kecil. Sistemnya, tadi sudah dijelaskan oleh Pak
Dahlan, masing-masing provinsi dan kabupaten/kota yang dilalui dapat saham. Kita
tidak memberikan dalam bentuk duit, sumbangan saham, tapi dalam bentuk
fasilitas, misalnya perizinan, amdal, termasuk mengurus tapak untuk tiang
tranmisinya. Itu nanti yang menjadi tugas kita. Dan berapa besar saham itu
nanti akan dihitung, yang penting bagi kita, kita mendukung sepenuhnya rencana
pembangunan ini,” ungkap gubernur.
Menanggapi pembebasan lahan,
gubernur menyatakan bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah. “Kalau pembebasan
lahan saya pikir tidak ada masalah, apalagi Pak Dahlan tadi minta, diupayakan
seminimal mungkin melewati tanah-tanah masyarakat, kalau di Jambi mungkin nanti
kita bisa lewat jalan atau lahan PTPN VI, dan termasuk juga nanti, jangan
sampai juga melewati tanah-tanah yang ada hubungannya dengan perizinan
kehutanan misalnya tanah hutan lindung, tidak melewati itu. Dan, kalau ada dana
ganti rugi, kelihatannya dari pihak perusahaan yang akan menanggung,” pungkas
gubernur.(Tim-JT)
