Wagub Buka Seminar Nasional Bank Pembangunan Daerah
The Jambi Times - Wakil Gubernur (Wagub) Jambi,Fachrori Umar membuka Seminar Nasional Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPD-SI), bertempat di Anggrek Room Hotel Abadi Suite, Kota Jambi, Sabtu siang (23/11).
Tema seminar nasional yang diselenggarakan oleh Bank Jambi tersebut adalah Krisis Ekonomi Global dan Pengaruhnya terhadap Operasional Industri Keuangan dan Perbankan di Indonesia.
Seminar ini diikuti oleh para perwakilan BPD dari berbagai provinsi.
Pembicara dalam seminar ini adalah Djauhari Sitorus, P.hd, Senior Financial Sector Specialist Bank Dunia dan Rozi A.Sabil, Komisaris Independen Bank Sumsel Babel, dengan moderator Efa Yonnedi, Komisaris Bank Nagari (Sumatera Barat).
Dalam sambutan dan arahannya, pada intinya Wagub menghimbau seluruh peserta seminar untuk melakukan diskusi sebaik mungkin tentang apa yang bisa dilakukan oleh Bank Pembangunan Daerah guna mengantisipasi agar jangan sampai terjadi krisis ekonomi dan memperkuat kondisi perekonomian daerah dan negara Indonesia.
Wagub mengatakan, tema seminar sangat relevan dengan kondisi saat ini, dimana pengaruh krisis global masih ada, meskipun tidak sebesar dua tahun yang lalu, namun perlu disikapi dengan bijak serta penuh perhitungan.
Wagub juga mengatakan, perlu dilakukan pembenahan kedalam dan mengedukasi masyarakat pengguna jasa perbankan, agar tidak mengalami kerugian, akibat tidak dapat mengakses informasi secara cepat.
Selanjutnya, Wagub menuturkan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tahun 2012 mencapai 7,44%, pertumbuhan ekonomi tertunggi di Sumatera.
Wagub mengemukakan, salah satu hal yang harus dicermati dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi tersebut adalah menggeser struktur perekonomian yang ada, dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier.
Wagub mengungkapkan, selama ini, struktur PDRB Provinsi Jambi masih tertumpu pada sektor pertanian, 29,5%, yang didominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan karet, namun pada masa yang akan datang Pemerintah Provinsi Jambi yang didukung oleh kalangan swasta, akan terus memfasilitasi agar produk kelapa sawit, yang selama ini hanya diolah menjadi produk setengah jadi seperti CPO, kedepan akan terus diupayakan untuk diolah menjadi minyak goreng.
Wagub menyatakan optimismenya, yakni melalui dukungan perbankan yang handal dan juga dukungan dari Pemerintah Daerah berupa insentif dan kemudahan berinvestasi, industri hilirisasi komoditi kelapa sawit dan karet secara bertahap akan berkembang, srhingga sektor sekunder dan tersier di Provinsi Jambi akan semakin berkembang.
Ketua Umum Forum Komunikasi Dewan Komisaris Perbankan (FKDK-P) Pusat, Agus Subekti, dalam sambutannya menegaskan bahwa BPD harus care (peduli) terhadap krisis dan untuk memperkuat BPD, Pemerintah Daerah dan DPRD harus mendorong terciptanya BPD yang lebih solid, terutama dari sisi rasio kecukupan modal dan likuiditas.
Sebelumnya, Ketua FKDK-P Wilayah Barat, Islahudin menjelaskan secara singkat bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih tergolong sulit, dengan salah satu indikator melemahnya nilai tukar rupiah. Maka dari itu, Islahudin mengajak BPD untuk berkontribusi memperkokoh perekonomian daerah, yang nantinya berakumulasi terhadap semakin kuat dan stabilnya kondisi ekonomi negara Indonesia.
Perwakilan dari Bank Indonesia Perwakilan Jambi mengemukakan, seiring dengan upaya pemulihan perekonomian Amerika Serikat, maka tahun 2014, Amerika Serikat akan mengurangi dana-dana stimulan luar negerinya, termasuk di Indonesia. Menurutnya, langkah itu akan mengurangi dana di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, dan hal ini harus diantisipasi.
Usai dibuka oleh Wagub, Djauhari Sitorus memaparkan materi "The Impacts of The Global Economic Crisis to Indonesia's Financial and Banking Industries."(Tim-JT/Adv)
Klik Di Sini : Bank Jambi