Inovasi Sektor Kesehatan dan Pertanian Warnai Presentasi KIPP Hari ke-10
The Jambi Times, JAKARTA | Sebanyak 10 inovator mempresentasikan terobosannya dihadapan Tim
Panel Independen dalam sesi wawancara Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik (KIPP) 2019. Pada hari ke-10 penyelenggaraannya, inovasi bidang
kesehatan serta sektor pertanian mewarnai, disamping munculnya inovasi
pada bidang pajak pendapatan daerah, administrasi kependudukan, serta
pemberdayaan masyarakat. Para inovator yang tampil berasal dari
Pemerintah Provinsi Bali, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan
Utara, Kota Denpasar, Kota Pontianak, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten
Gresik, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Presentasi
diawali oleh inovasi Geladak Kancil Jawara dari Pemkab Bondowoso yang
dibawakan oleh Bupati Bondowoso Salwa Arifin. Disampaikan bahwa Geladak
Kancil Jawara merupakan gerakan para jawara sebagai penggerak utama
menyadarkan kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak sekaligus
menjaring anak kembali ke sekolah. Selain itu, SMPN 2 Pakem
memfasilitasi kebutuhan sekolah berupa seragam, sepatu, dan mobil antar
jemput secara gratis. Jawara merupakan tokoh yang memiliki pengaruh kuat
di desa, para Jawara kemudian diajak bersama untuk menyelesaikan
masalah pendidikan anak kawasan terpencil.
“Gladak
Kancil Jawara bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan prima pada
pendidikan anak-anak di kawasan terpencil. Para tokoh masyarakat atau
Jawara yang berjumlah 15 orang mengajak anak untuk kembali ke sekolah
dan menyadarkan orang tua peduli terhadap pendidikan anak. Gerakan ini
dilaksanakan karena banyak anak putus sekolah setelah lulus SD,” katanya
pada sesi presentasi dan wawancara KIPP 2019, DI Kantor Kementerian
PANRB, Senin (15/07).
Kemudian dari UPTD
Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dengan inovasi Cari Penderita
Hipertensi Bersama Tukang Parkir dan Tukang Karcis Pasar Legi (Grebek
Pasar Legi). Pada presentasi yang disampaikanBupati Gresik Sambari
Halim, dijelaskan bahwa Gerebek pasar Legi merupakan inovasi dari
program penanggulangan penyakit tidak menular di puskesmas Bungah.
Inovasi bertujuan untuk mendeteksi dini penderita hipertensi secara
luas, bekerja sama dengan tukang parkir dan tukang karcis pasar Legi.
Hal ini dilakukan karena tukang parkir dan tukang karcis di pasar legi
adalah orang yang paling awal berinteraksi dengan pengunjung pasar Legi.
Tukang
parkir dan tukang karcis pasar Legi diberi wawasan agar dapat mengenali
gejala maupun faktor resiko orang dengan hipertensi. Bila mereka
menemukan orang yang mempunyai resiko hipertensi, maka akan diberi kupon
khusus untuk pemeriksaan dan konsultasi lebih lanjut di tenda
kesehatan. Pemeriksaan maupun konsultasi ini tidak dipungut biaya.
Selanjutnya
terobosan dari Badan Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur dengan nama Samsat Delivery Pos (SADELPOS), yang dipresentasikan
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi. Dikatakan bahwa SADELPOS merupakan
inovasi yang memudahkan bagi wajib pajak di Provinsi Kaltim untuk
membayar pajak kendaraan bermotor tepat waktu dengan menggandeng PT Pos
Indonesia. Inovasi ini menghadirkan kemudahan dan menawarkan kenyamanan,
sebab wajib pajak tak perlu datang jauh ke kantor Samsat dan mengantre
lama.
“Cukup membayar biaya jasa Rp 24 ribu,
maka seluruh berkas hingga pencetakan SKPD/STNK bisa dijemput dan
diantar langsung ke rumah. Selain hemat waktu, biaya yang dikeluarkan
wajib pajak lebih sedikit ketimbang harus mengeluarkan ongkos transport
dan kebutuhan lain,” jelasnya.
Inovasi
selanjutnya adalah Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan di Wilayah
Perbatasan dan Pedalaman (SIPELANDUKILAT) dari Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Pemprov Kalimantan Utara yang disampaikan oleh Gubernur
Kaltara Irianto Lambire. Dirinya menyampaikan SIPELANDUKILAT merupakan
upaya pelayanan responsif gender bagi penduduk rentan di perbatasan
pedalaman dalam melakukan pengurusan dokumen kependudukan secara tepat,
akurat, lengkap, dan gratis.
Inovasi tersebut
memfasilitasi Disdukcapil kab/kota yang memiliki daerah pedalaman dan
perbatasan dalam mengatasi permasalahan kepemilikan dokumen. Tujuan
projek inovasi adalah memudahkan masyarakat perbatasan dan pedalaman
dalam pengurusan dan memiliki dokumen kependudukan secara tepat,
akurat, lengkap, dan gratis.
Sesi pertama presentasi diakhiri
oleh inovasi Rumah Kedelai Grobogan (RKG) dari Dinas Pertanian
Pemerintah Kabupaten Grobogan yang disampaikan Sekda Grobogan Sumarsono.
Dirinya menngungkapkan RKG adalah unit terpadu wadah pembelajaran
agrobisnis kedelai lokal. Unit ini dibuat dalam bentuk model layanan
agrobisnis berbasis kedelai dari hulu sampai hilir yang berperan sebagai
pusat informasi, pusat inovasi, dan pusat pembelajaran tentang
agribisnis kedelai lokal.
“Semenjak mulai
dibangun pada bulan Agustus 2013 sampai dengan launching oleh Gubernur
pada tahun 2017, RKG telah mendorong peningkatan kontribusi kedelai
lokal Grobogan yang semula 31,05 persen menjadi 43.08 persen di Jawa
Tengah,” ujarnya.
Sesi kedua Presentasi dibuka
oleh inovasi Cegah Si Manis yang Beujung Kronis (Klinik Edukasi Diabetes
Mellitus) dari RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pemkot Pontianak.
Pada presentasi yang dijelaskan oleh Walikota Pontianak Edi Rusdi
Kamtono, inovasi tersebut merupakan pelayanan kesehatan dengan promosi
dan pencegahan pada masyarakat khususnya pasien penderita diabetes.
Melalui Klinik Edukasi Diabetes Mellitus, masyarakat diberi pengetahuan
sehingga orang seha ttidak menjadi penderita diabetes, penderita
diabetes tidak mengalami penyakit komplikasi akibat diabetes dan
penderita diabetes dengan komplikasi tidak memperparah komplikasinya.
Program
dari Klinik Edukasi Diabetes Mellitus seperti Pemantauan gula darah
mandiri (PGDM) agar kestabilan gula darah penderita terjaga, diajarkan
cara penggunaan Glukometer di rumah, kemudian Sahabat Diabetes , program
pendampingan dan pendidikan penderita secara menyeluruh dan
berkesinambungan selama 20 minggu dari rumah melalui SMS dan telpon dan
bila ada keluhan dapat menghubungi Call Center Bebas Pulsa, dan
pembentukan group mentoring diabetesi melalui WhatsApp anggotanya dokter
spesialis, tim edukator RS dan penderita diabetes, saat ini berjumlah
126 orang.
Selanjutnya presentasi dilakukan
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah dengan nama Inovasi Dagang
Kemitraan (I-DAMAN). I-DAMAN membantu mendesain produk sampai pemasaran,
termasuk manajerial dan permodalan, serta fasilitasi kebijakan, dengan
pendampingan dari pemerintah, TJSP, dan akademisi. Pemerintah,
Akademisi, dan Swasta bekerjasana dalam pembinaan UMKM serta menyediakan
akses terhadap sumber daya produktif yang mereka perlukan, baik
permodalan, manajemen, hingga pemasaran.
Program
I-DAMAN terdapat peran serta Akademisi dalam melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi melalui Laboratorium Unit Kemitraan (LUK). Pembangunan
Toko I-DAMAN dengan investasi dari toko modern (Indomaret), yang
bekerjasama dengan BUMDES/Koperasi untuk memasarkan produk UMKM yang
akan menjadi milik BUMDES/Koperasi.
Presentasi
selanjutnya oleh Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dengan terobosan
yang diberi nama Pengembangan Pupuk Organik Sipadu Mendukung Pengentasan
kemiskinan. Inovasi ini memfasilitasi dalam pembuatan surat rekomendasi
dan subsidi pupuk organik serta melakukan melakukan pembinaan teknis
untuk meningkatkan kualitas pupuk yang dihasilkan. Seluruh kelompok
Sipadu dan petani secara luas turut dilibatkan dalam penerapannya.
Sipadu
juga memberikan dukungan dalam pengeluaran surat rekomendasi pupuk dan
menjembatani dalam pengujian pupuk, pengemasan dan pelabelan produk
Sipadu baik pupuk padat maupun cair, pembuatan bio kultur dengan air
slury yang telah diolah, pembuatan pupuk dengan mencampur agensia hayati
berupa Trichoderma serta pembuatan sabun kosmetik dari susu kambing.
Terdapat perubahan sikap mental masyarakat, kesadaran akan kesehatan dan
pertanian yang berwawasan lingkungan serta berkelanjutan, peningkatan
produksi pupuk pupuk organik serta Peningkatan pendapatan petani.
Selanjutnya
Inovasi dari Denpasar yang disampaikan oleh Walikota Denpasar Ida Bagus
Rai Mantra dengan judul Mantap Kesehatan Masyarakat (DEMASKESMAS).
Program ini merupakan inovasi pelayanan kesehatan masyarakat untuk
meningkatkan akses, kapasitas dan kualitas kesehatan dan Pembangunan
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK). Layanannya meliputi
Program Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Sehari-hari (SPGDT-S) dan
Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
DAMAKESMAS
mengatasi kekurangan/kelemahan pelayanan pra rumah sakit sehingga
penanganan bisa lebih optimal dilakukan di lokasi kejadian dan
mengurangi tingkat rujukan ke fasilitas kesehatan. Program ini juga
berdampak positif terhadap kelompok-kelompok penduduk, termasuk kelompok
yang rentan (yaitu anak-anak, perempuan, orang tua, orang cacat, dll.)
yang tercermin dari kunjungan rumah dengan metode jemput bola ke
keluarga resiko tinggi terhadap masalah kesehatan.
Walikota
Denpasar Ida Bagus Rai Mantra menutup sesi wawancara dan presentasi
KIPP 2019 hari ke-10 dengan inovasi Sungai Elok, Nyaman untuk Masyarakat
dengan Menjaga Lingkungan dan Alam di Sungai/Tukad Bindu (Senyum Melia
di Tubin). inovasi ini merubah sungai kotor di wilayah Kelurahan Kesiman
dan Desa Kesiman Petilan Kecamatan Dentim menjadi destinasi wisata
baru/wisata alam (ecotourism) dengan memberdayakan masyarakat serta
memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja bagi
warga sekitar sungai. (byu/HUMAS MENPANRB)