Al Haris Minta Orang Tua Lebih Fokus
THE JAMBI TIMES - MERANGIN - Bupati Merangin
Al Haris mengharapkan kepada para orang tua, untuk lebih fokus
memperhatikan aktivitas anak-anaknya. Itupun semakin maraknya, berbagai
kasus anak yang akhir-akhir ini cukup menjadi perhatian publik.
Selain kasus perilaku kekerasan terhadap anak, baru-baru ini ada sekelompotan pelajar yang berani merampok di jalan raya.
‘’Perhatikan aktivitas anak-anak kita. Itu harga mati yang harus dilakukan para orang tua, sehingga anak-anak kita bisa terhindar dari barbagai pengaruh buruk dan jadi korban kekerasan,’’ujar Bupati senen (1/8).
Lanjutnya, tingginya kasus kejahatan dan kekerasan terhadap anak, sangat dipengaruhi oleh bagaimana kondisi lingkungan tempat anak tersebut tumbuh, bermain atau belajar.
Bahkan bisa dikatakan, lingkungan adalah salah satu penentu dan indikasi anak dapat dikatakan aman dari risiko tindak kejahatan atau tidak.
‘’Agar risiko kejahatan dan kekerasan terhadap anak dapat diminimalkan. Dibutuhkan kerja sama, komitmen dan kerja keras dari berbagai pihak dalam upaya ini. Kasus-kasus anak akhir-akhir ini tidak bisa dianggap remeh,’’tegas Bupati.
Selain itu, masing-masing orang tua membentuk gugus pencegahan kekerasan dan kejahatan bersama antara guru, orangtua dan siswa di sekolah, serta bersama tetangga di lingkungan rumah.
‘’Diskusikan dan susun langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menciptakan dan menjaga lingkungan yang aman bagi semua anak. Untuk itu, para orangtua, guru dan siswa harus terlibat dan sepakat dalam hal ini,’’pinta Bupati.
Harus bisa memahami perubahan sikap anak, seperti tiba-tiba menjadi pendiam, kehilangan selera makan, enggan sekolah dan prilaku dadakan lainnya. Anak yang mengalami perubahan sikap tiba-tiba dipastikan sedang ada masalah.
Terkait maraknya terjadi tindak kekerasan terhadap anak, bupati baru-baru ini juga telah membentuk Satgas Perlingungan Anak. Satgas ini bertugas memantau aktivitas anak-anak. (Lik)
Selain kasus perilaku kekerasan terhadap anak, baru-baru ini ada sekelompotan pelajar yang berani merampok di jalan raya.
‘’Perhatikan aktivitas anak-anak kita. Itu harga mati yang harus dilakukan para orang tua, sehingga anak-anak kita bisa terhindar dari barbagai pengaruh buruk dan jadi korban kekerasan,’’ujar Bupati senen (1/8).
Lanjutnya, tingginya kasus kejahatan dan kekerasan terhadap anak, sangat dipengaruhi oleh bagaimana kondisi lingkungan tempat anak tersebut tumbuh, bermain atau belajar.
Bahkan bisa dikatakan, lingkungan adalah salah satu penentu dan indikasi anak dapat dikatakan aman dari risiko tindak kejahatan atau tidak.
‘’Agar risiko kejahatan dan kekerasan terhadap anak dapat diminimalkan. Dibutuhkan kerja sama, komitmen dan kerja keras dari berbagai pihak dalam upaya ini. Kasus-kasus anak akhir-akhir ini tidak bisa dianggap remeh,’’tegas Bupati.
Selain itu, masing-masing orang tua membentuk gugus pencegahan kekerasan dan kejahatan bersama antara guru, orangtua dan siswa di sekolah, serta bersama tetangga di lingkungan rumah.
‘’Diskusikan dan susun langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menciptakan dan menjaga lingkungan yang aman bagi semua anak. Untuk itu, para orangtua, guru dan siswa harus terlibat dan sepakat dalam hal ini,’’pinta Bupati.
Harus bisa memahami perubahan sikap anak, seperti tiba-tiba menjadi pendiam, kehilangan selera makan, enggan sekolah dan prilaku dadakan lainnya. Anak yang mengalami perubahan sikap tiba-tiba dipastikan sedang ada masalah.
Terkait maraknya terjadi tindak kekerasan terhadap anak, bupati baru-baru ini juga telah membentuk Satgas Perlingungan Anak. Satgas ini bertugas memantau aktivitas anak-anak. (Lik)
