Kaban BPMPDK ; Kades ke Jogjakarta Telah di Programkan
The Jambi Times - Muara Sabak - Adanya kritikan dari beberapa pihak yang
mengatakan bahwa tujuan 73 kades tanjung jubung timur yang melakukan studi
banding ke jogjakarta kurang tepat di saat daerah sedang mengalami defisit
anggaran ,kepala badan pemberdayaan masyarakat pedesaan dan kelurahan tanjung
jabung timur Junaidi Rahmad menegaskan bahwa
tujuan kades setanjung jabung timur yang melaksana studi banding ke Jogjakarta adalah
untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa guna
pembekalan dan bimbingan teknis bagi para kades sebelum mengunakan dana
desa dari pusat .
"Kegiatan ini telah di programkan dan kami anggarkan dalam APBDes 2015 Tujuan ke
Jogjakarta adalah pembekalan bimbingan teknis bagi para kades sebelum
menggunakan Dana Desa dari pusat dan anggaran studi banding untuk meningkatkan kapasitas
aparatur Desa dianggarkan masing-masing
Desa melalui APBDes yang dimiliki Desa,’’ ungkapnya.
Pihaknya tidak menginginkan, setelah desa-desa menerima Dana
Desa tapi kades tidak mengetahui cara kelola peruntukan dana tersebut. Sehingga
dibutuhkan pembekalan sebelum dana digunakan
"Kebetulan ada pihak yang kompeten menawarkan kegiatan,
sesuai dengan program untuk meningkatkan kapasitas aparatur Desa tiap Desa menganggarkan Rp 5 juta, itu semua sudah masuk
transportasi, penginapan dan sebagainya," ujar Junaid.
Dalam hal ini pihaknya hanya sebagai pendamping para kades
saat bertolak ke Jogjakarta. Menurutnya ada satu sasaran yang dipelajari dengan
mengunjungi Jogjakarta.
"Salah satunya Bumdes didaerah ini, inilah yang harus kami pelajari. Bagaimana uang yang masuk kedesa bisa kembali berputar dengan kegiatan produktif. Jangan tiap uang yang masuk malah habis," bebernya.
Dicontohkannya, Desa Panggung Harjo, salah satu Desa di Jogjakarta. Menjadi unggulan pertama dalam pengelolaan Bumdes. PAD dari Bumdes bisa mencapai Rp 300 juta. Itupun baru 20 persen dari hasil Bumdes.
"Kami membuka wawasan seperti itu. Bumdes ini modal awalnya hanya Rp 36 juta saja. Kades-kades kami dorong merubah cara berfikir dengan pengelolaan Dana Desa," terangnya.
Memang, lanjutnya, pembangunan infrastruktur penting. Tapi tidak kalah pentingnya adalah membangkitkan perekonomian Desa. Sehingga desa-desa ikut berkembang. Dengan kegiatan ini juga menyiapkan aparatur Desa, sehingga siap untuk mengelola keuangan Desa.
"Jangan selalu mengharapkan bantuan saja. Tapi fikirkan uang bisa masuk kedesa melalui Bumdes yang dimiliki," tegasnya(51N)