News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Siapa itu Ahlul Kitab?

Siapa itu Ahlul Kitab?

 

(foto:ilustrasi google)

Ditulis oleh: Zainul Abidin


Jika kita berbicara atau membahas Ahlul Kitab, pasti di otak dan pikiran kita tertuju ke bani Yahudi dan Nasrani, Memang begitulah yang diajarkan oleh para leluhur dan nenek moyang agama Islam turun temurun sejak penyebutan itu diarahkan kepada dua kaum diatas yang saya beri tulisan miring tersebut.

Apalagi sebutan itu dilontarkan oleh para imam termashur yang mana mazhabnya dijadikan pedoman hidup mayoritas umat muslim khususnya di Indonesia yaitu mazhab Imam Syafi'i. Mungkin juga oleh mazhab lainya seperti Imam HanafiImam Hambali dan Imam Maliki. Empat imam ini memiliki konsep yang berbeda-beda dan saling mematahkan agurmentasi diantara empat imam ini. Entah itu benar atau tindak tetapi kita tetap mem-percayai-nya dan me-yakini-nya, boleh menerima ataupun tidak, itulah ke-nyata-an-nya.

Begitu juga dengan penyebutan Ahlul Kitab didalam Alquran, sebagian ulama berbeda sudut pandang dalam menafsirkan pengertian itu. Begitulah semua tergantung kita mau menerima atau tidak yang jelas secara turun-temurun juga kita mengikutinya dan mengakuinya bahawa Ahlul Kitab itu hanya tertuju kepada Yahudi dan Nasrani.

Sunni:

Apakah para imam itu ada motif lain dibalik itu semua, dalam men-terjemah-kan Ahlul Kitab, kita pun tidak tahu dan hanya bisa menelan mentah-mentah saja karena ulama yang hidupnya tidak se-zaman sama kita, jarak waktunya sangat jauh dengan kita sekitar 1000 tahun lebih dan kita hanya bisa mendapat petunjuk  dan pengetahuan dari hasil karya tulisanya yang disebut dengan KITAB atau juga melalui Ustadz.

Imam Syafi'i (asy-Syafi'i) hidup 150 Hijriyah atau 767 Masehi hingga wafat 204 Hijriyah atau 820 Masehi. salah satu contoh dari imam yang lain nya lebih dikenal sebagai imam mazhab Fiqih dari golongan imam Sunni yang hampir menciptakan1000 buku (Kitab) yang ditulisnya. 

Syiah:

Beda lagi dikalangan kaum Syiah, imam mereka pertama adalah Syah Ali bin Abu atau dikenal dengan Ali bin Abi Thalib yang dikenal sebagai sepupu dan menantu Nabi Muhammad, ada 12 imam dari kaum Syiah. 

Kita contohkan imam ke-11 yaitu imam Hasan bin Ali (Al-Askari) yang tidak dikenal memiliki Kitab, Imam ini meninggal dunia pada usia relatif muda yaitu 28 tahun. 

Namun pemikiranya diabadikan dalam hadis dan ajaran yang disebarkan oleh para pengikutnya serta disajikan dalam karya-karya ulama Syiah.

Misalnya Syakh Shaduq salah satu ulama terkemuka Syiah abad ke-4 Hijriah yang memiliki Kitab kurang lebih 300 buku karanganya dan dikenal sebagai pakar hadist yang hidupnya pada 381 Hijriah atau 991 Masehi sedangkan  Hasan bin Ali  (Al- Askari) imam Syiah ke-11 ini hidup pada 846 Masehi dan wafat 874 Masehi. 

Berarti beda zaman antara Hasan bin Ali (Al-Askari) ke Syakh Shadiq hampir sekitar 117 tahun. 

Sedangkan perbedaan antara imam ke-11 Syiah dan Imam Syafi'i cukup jauh sekitar 770  tahun ,berarti hidupnya didahulukan oleh imam Syafi'i dari pada imam Hasan bin Ali (AL-Askari). 

Mungkin  imam Al-Askari berdekatan dengan imam Hambali 164 H (780 M) dan wafat pada tahun 241 H (855 M yang berselisih waktu hanya 66 tahun dengan imam ke-11 Syiah itu.

Nashara

Nashara istilah dalam Alquran itu sebutan sebagai pengikut Nabi Isa, Namun dalam konteks keagamaan, Nashara merujuk pada umat Nasrani atau Kristen.

Nashara adalah bentuk jamak dari kata "Nasrani" atau "nasrānun/nasrānȋ", yang menunjukkan banyaknya jumlah pengikut atau orang-orang yang menolong.

Secara etimologis, kata "Nashara" berasal dari kata dasar "nashara" (نَصَرَ) yang berarti menolong atau membantu. 

Dalam Nasrani juga ada dua tokoh nama yang sama yaitu: Santo Yohanes lahir di akhir abad ke-1SM sekitar 6 SM dan wafat antara tahun 31-35 M sedangkan Yahanes lahir 5 Masehi dan wafat 100 Masehi.Yohanes juga sebagai tokoh agama yang juga menerbitkan banyak buku (kitab) dan menghasilkan karya-karyanya.

Yahudi

Bukan saja dikalangan Islam dan Nasrani yang memiliki tokoh agama, salah satu cendikiawan di agama Yahudi sendiri pun juga tidak sedikit, tokoh Yahudi pada abab ke- 9 dan abad 10 seperti Saadia Gaon. 

Agama Saadia Gaon adalah agama Yahudi, ia adalah seorang sarjana Yahudi terkemuka yang hidup pada abad ke-9 hingga ke-10 Masehi. Saadia Gaon terkenal karena upaya-upayanya untuk mensintesiskan ajaran agama Yahudi dengan filsafat, menerjemahkan Alkitab Ibrani ke dalam bahasa Arab, dan menulis karya-karya penting tentang hukum Talmud, tata bahasa Ibrani, dan teologi.

Saadia Gaon (Rasag) adalah seorang filsuf, posek, komentator Alkitab, polemik, ahli tata bahasa, dan pemimpin Yahudi terkemuka dikalangan Yahudi Mesopotamia. Ia lahir dan dididik di Kairo, Mesir. Pada tahun 928, ia diangkat menjadi gaon (kepala) akademi Sura, dan selanjutnya, pengaruhnya menyebar ke seluruh dunia Yahudi.

Sebagian besar karyanya telah hilang seiring waktu, tetapi karyanya yang paling terkenal, Emunot VeDeot karya sistematis pertama filsafat Yahudi masih ada dan dipelajari hingga saat ini.

Imam Abu Hanifah dan ulama lain nya berpandangan beda, mereka berpendapat  bahwa Ahlul Kitab mencakup siapa saja yang memiliki kitab suci yang diturunkan sebelum Alquran.  

Para ulama berpendapat bahwa Ahlul Kitab mencakup Yahudi, Kristiani. 

Ada sekitar  31 ayat dari 9 surat yang menyebutkan Ahlul Kitab dalam Alquran.

Saya garisbawahi tulisan yang ada di laman Jurnal Asy-Syukriyyah dengan Ilmu Al-Quran dan Tafsir Ahlul Kitab dengan  judul: 'Ahlul  Kitab Dalam Persspektif Islam' dengan format PDF vol.1 nomor 2 Juli Desember 2022 Muhammad Luqman Hakim dan Mohamad Maulidin Alif Utama dari STAI Al-Hidaayat Lasem dan STAI Asya-Syukriyyah dalam pembahasan (diskursus Ahli Kitab).

Ahli Kitab secara etimologi berasal dari dua suku kata yaitu kata Ahli yang merupakan serapan dari bahasa Arab dan kitab. Kata ahl adalah bentuk kata benda (isim) dari kata kerja (fi'il) yaitu kata ahila-yam'halu-ahlan. Al-ahl yang bermakna juga famili, keluarga, kerabat. 

Ahl ar-rajul artinya adalah istrinya, ahl ad-dar artinya penduduk kampung, ahl al-'amr artinya penguasa, ahl al-madzhab artinya orang-orang yang beragama dengan mazhab tersebut, ahl al-wabur artinya penghuni kemah (pengembara), ahlal-madar atau ahl al-hadhar  artinya orang yang sudah tinggal menetap. 

Adapun kata Kitab atau Al-Kitab maka sudah masyhur di Indonesia yakni bermakna buku, dalam makna yang lebih khusus yaitu kitab suci.

Dari pengertian diatas, kata ahl jika disambung dengan al-kitab, tampaknya yang paling sesuai pengertianya secara bahasa, adalah: 

"orang-orang yang beragama sesuai dengan al-Kitab"

Dengan ungkapan lain, mereka adalah para penganut atau pengikut al-Kitab

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Ahlul Kitab adalah ahli yaitu: 

"orang-orang yang berpegang kepada kitab suci selain Alquran".

Sedangkan Ahli Kitab menurut terminology adalah: "Pemilik Kitab Suci',yakni para umat nabi yang diturunkan kepada mereka kitab suci (wahyu Allah). Diantara mereka adalah kaum Yahudi dan Nasrani. Dinamakan Ahlul Kitab karena telah diberikan kepada mereka kitab suci oleh Allah Ta'ala.

Apa saja ayat yang menyebut Ahlul Kitab itu, nanti akan kita uraikan satu persatu.

Apakah sudah harga mati bahwa Allah itu juga sama dengan sebagian pemikiran para ulama bahwa yang dimaksud Ahlul Kitab itu hanya kepada Yahudi dan Nasrani?

Memang tidak ada yang salah dan itu benar adanya bahwa para ulama itu adalah pewaris para Nabi. 

Saya bisa mengatakan alangkah indahnya adanya perbedaan antara pandangan ulama satu dengan ulama lain, hal ini memberi ruang dan waktu untuk saling berdiskusi, ingat saya sebut diskusi bukan debat, jika debat konotasinya negatif dan disitu ada timbul saling merendahkan satu sama lain dan tidak ada jalan keluar hanya menambah masalah baru ditengah masyarakat meskipun tidak ada larangan untuk berdebat, dengan tanda kutip hanya dikhususkan saja untuk pembahasan masalah 'filosofi keagamaan ' makanya sering disebut 'sebagian ulama'  meskipun tidak semua keputusan ulama itu diterima oleh ulama lain nya dan kita hanya meng-amini saja apapun arahan nya. 

Buktinya, konsep empat Imam itu contohnya. Perdebatan dan perbedaan yang tak kan pernah berakhir dari zaman ke zaman hingga saat ini dan saling bantah dalam kitab nya masing-masing. Akhirnya umat bingung.

Sudah jelas bukan! apa yang saya sajikan diatas oleh para tokoh lintas agama lintas generasi itu pada dasarnya mereka semua menciptakan yang namanya KITAB atau bahasa umumnya disebut BUKU. 

"Apakah mereka semua itu termasuk dan bisa dikatakan Ahli Kitab?"

Terlepas dari aksentuasi ini hanya diperuntukan dari Kitab suci dari Allah ke Nasrani, ke Yahudi dan juga mendapat sebutan Kafir. Yang semuanya  itu namanya Ahlul kitab.

Ingat! Ahli Kitab itu sebenarnya sebutanistilah, julukan  atau pesan larangan yang didebit atau di intensitaskan yang bisa menjadi keras atau lembutnya sebuah makna.

Dan ini sebenarnya untuk tetap berhati-hati karena kata dan kalimat Ahlul Kitab selalu di freming pada sisi negatifnya saja dan menyudutkan pelaku tertentu.

Padahal ini berupa pesan untuk seluruh umat oleh Allah dalam Alquran untuk tetap di-kembali-kan permasalah atau perselisihan itu semuanya kepada Alquran itu sendiri " inna ilâ rabbikar-ruj‘â", "lakum dinukum waliyadin" meskipun hanya soal beda menatfsiran suatu kata atau kalimat.

Ahlul Kitab itu apakah maknanya satu kata, dua kata atau sebuah kalimat, dan saya beri contoh seperti 'sapu tangan', jika diartikan satu persatu berati bukan sapu tangan lagi melainkan sapu dan tangan menjadi dua arti karena diartikan perkata bukankah  'sapu tangan' itu adalah kalimat yang memiliki satu arti. 

Sapu tangan adalah: selembar kain persegi yang digunakan untuk kebersihan diri dan itu termasuk kata benda (noun) dan artinya menjadi kalimat sempurna sehingga jadi paham maksudnya. Bagaimana dengan Ahlul Kitab.

Jika salah mengartikan suatu makna maka akan kehilangan konteks dari arti sebenarnya, begitu juga bahasa Alquran jika keliru mengartikan sebuah makna maka akan terjadi kontroversi akibatnya timbul perselisihan tanpa batas, mohon maaf , disinyalir terkadang ada yang mengartikan untuk kepentingan kelompok dan muatan kepentingan pribadi untuk sesuatu hal, itulah yang dikuatirkan.

Ahlul Kitab dalam Surat Ali Imran ayat 199 mengatakan bahwa Ahlul Kitab itu ada juga yang beriman kepada Allah, maksud ayat dibawah ini kalimatnya sangat gam.lang dan dapat mudah dicerna oleh siapapun termasuk orang awam. tidak perlu saya jelaskan, tentu sudah tahu kesiapa ditujunya ayat dibawah ini. seluruh umatkah, sebagian umatkah, untuk bani tertentukah atau kepada agama lainkah, Jawab sendiri saja.

Surat Ali Imran ayat 199:

"Wa inna min ahlil-kitabi lamay yu'minu billahi wamaaa unzila ilaikum wamaaa unzila ilaihim khosyi'iina lillahi lasyataruuna bi-aayaatillaahi tsamanan qoliilaa, ulaaaika lahum ajruhum 'inda robbihim, innallaha sarii'ul-khisaab."

"menerangkan bahwa di antara Ahli Kitab terdapat orang-orang yang beriman kepada Allah, Al-Qur'an, dan kitab-kitab sebelumnya, berendah hati kepada Allah, dan tidak menukarkan ayat-ayat-Nya dengan harga murah. Mereka akan memperoleh pahala dari Tuhannya karena Allah sangat cepat dalam perhitungan-Nya".

Perhatikan lagi ayat ke-113  ini pada surat yang sama bahwasanya dalam Ahlul Kitab itu ada didalamnya orang jujur atau lurus ataupun apa adanya seperti makna Iman itu sendiri. Dalam Hadits Ibnu Majah menjelaskan"

Hadits:

“Al Imaanu aqdun bilqolbi wa ikraarun billisaani wa amaalun bil-arqaan” 

Yang artinya: “Iman ialah tambatan hati yang menggema kedalam seluruh ucapan dan menjelma kedalam segenap laku perbuatan”

Masksud Hadits diatas ada penyatuan antara pikiran, perasaan, berkataan, langkah perbuatan itu seiring sejalan dan tidak ada yang saling bertentangan dan itu IMAN yang sesungguhnya.

Surat Ali Imran ayat 113:

laisû sawâ'â, min ahlil-kitâbi ummatung qâ'imatuy yatlûna âyâtillâhi ânâ'al-laili wa hum yasjudûn

"mereka tidak sama. Diantara Ahlulkitab ada golongan yang lurus. Mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari dalam keadaan bersujud (salat)".

Allah memberikan penekanan kepada Ahlul Kitab pada ayat ke-110 dengan surat yang sama juga yaitu Ali Imran bahwa diantara mereka itu beriman tapi kebanyakan mereka adalah orang-orang humul-faasiquun atau fasik yang artinya:" orang yang menyimpang dari Alquran".

Surat Ali Imran ayat 110:

kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nâsi ta'murûna bil-ma‘rûfi wa tan-hauna ‘anil-mungkari wa tu'minûna billâh, walau âmana ahlul-kitâbi lakâna khairal lahum, min-humul-mu'minûna wa aktsaruhumul-fâsiqûn

"kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik".

Fasik itu orang yang menyimpangkan Alquran untuk kepentingan nafsu yang lebih dikenal dengan sebutan Iman batil.

Dalam beberapa ayat , Allah memberikan kata seruan untuk menarik perhatian, memanggil atau juga memberikan peringatan dengan perkataan 'yaaa' yang diterjemahkan dengan arti kata 'wahai'. 

Salah satu contohnya adalah pada surat Ali Imran ayat ke-70 dan surat Al Maidah ayat 77, apakah ini dituju kepada non Islam atau Islam itu sendiri 'so pasti' mereka yang tahu kandungan Alquran, siapa yang melampaui batas atau melebih-lebihkan cara yang tidak benar dalam agamamu, dengan hawa nafsunya dan itulah iman batil, Allah melarang kita berdebat dengan Ahlul Kitab kecuali dengan cara yang bijak yaitu diskusi.

Surat Ali Imran ayat 70:

â ahlal-kitâbi lima takfurûna bi'âyâtillâhi wa antum tasy-hadûn

"wahai Ahlulkitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya)?

 Surat Al Maidah ayat 77:

ul yâ ahlal-kitâbi lâ taghlû fî dînikum ghairal-ḫaqqi wa lâ tattabi‘û ahwâ'a qauming qad dlallû ming qablu wa adlallû katsîraw wa dlallû ‘an sawâ'is-sabîl

"katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, janganlah kamu berlebih-lebihan dalam (urusan) agamamu tanpa hak. Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu kaum yang benar-benar tersesat sebelum kamu dan telah menyesatkan banyak (manusia) serta mereka sendiri pun tersesat dari jalan yang lurus.”

 Surat Ankabut ayat 46:

wa lâ tujâdilû ahlal-kitâbi illâ billatî hiya aḫsanu illalladzîna dhalamû min-hum wa qûlû âmannâ billadzî unzila ilainâ wa unzila ilaikum wa ilâhunâ wa ilâhukum wâḫiduw wa naḫnu lahû muslimûn

Janganlah kamu mendebat Ahlulkitab melainkan dengan cara yang lebih baik, kecuali terhadap orang-orang yang berbuat zalim di antara mereka. Katakanlah, “Kami beriman pada (kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu. Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu. Hanya kepada-Nya kami berserah diri.”

Menurut pendapat yang disampaikan dari Surat Saba ayat 6 itu menyatakan bahwa Ahlul Kitab adalah:

 "orang-orang yang diberi Ilmu". 

Jika maknanya Ahlul Kitab seperti diatas maka Ahlul Kitab itu merupakan sebuah kalimat dan tidak bisa diartikan satu persatu kata.

Ini sinyal  untuk dipahami bahwa Ahlul Kitab itu tidak ada bedanya dengan Ahlul Quran, Ahlul Injil, Ahlul Taurat, dan Jabur termasuk Ahlul Kitab dalam arti luas.

Mereka yang benar-benar ahli (pintar) tetapi ada yang haq dan ada yang batil lalu ada juga dicampur antara haq dan batil lalu di plintir-plintir sesuka nafsunya jadilah Kitab karangan sendiri.

Ahli:

Ah.li memiliki arti seperti: anggota, orang-orang yang termasuk dalam suatu golongan, penganut, penduduk,penghuni dan keluarga dan kaum.

Ah.li juga memiliki arti seperti: orang yang mahir, menguasai, paham sekali dalam suatu ilmu; orang yang memiliki kemampuan dalam menelaah, menganalisa menginterpretasi suatu ilmu.pangkat dalam jabatan atau tugas fungsional.

Kitab: Buku atau tulisan.

Kafir:

Dalam surat Al Bayyinah ditemukan ada tiga ayat yang menyantumkan Ahlul Kitab itu kafir, musyrik, mohon dianalisa terlebih dahulu bahwa pengertian kafir pun tidak sedangkal seperti apa yang kita dengar selama ini yaitu di 'luar Islam', padahal kata kafir memang berasal dari kata kerja bahasa Arab kafara yang artinya menutupi atau menyembunyikan. Intinya  tidak akan terpecah-belah jika Alquran itu menjadi bukti yang nyata yang harus di--kedepan-kan.

Akar kata ini kemudian membentuk kata benda kāfir yang merujuk pada orang yang menutupi atau mengingkari kebenaran. sudah tentu yang ditutupi adalah  kebenaran Alquran lalu di-ingkari-nya.

Dalam surat Al Lail ayat 16 dijelaskan mereka yang memutar balik yang haq jadi batil dan yang batil menjadi haq itu bentuk dari penyelewengkan ayat-ayat Alquran dan itulah disebut dengan kazzaba wa tawaalla.

Allazii kazzaba wa tawallaa

"yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)".

Musyrik (dualisme):

Musyrik adalah orang yang melakukan syirik, yaitu perbuatan menyekutukan atau mempersekutukan Allah  dengan sesuatu atau siapa pun selain-Nya dalam hal-hal yang khusus bagi Allah, seperti ibadah, ketuhanan, atau kekuasaan.

Menurut penulis  pengertian Musyrik bisa dikatakan jika mengunakan konsep filsafat yaitu: Dualisme.

Dualisme adalah konsep filosofis dan teologis yang menyatakan adanya dua prinsip dasar yang saling bertentangan atau dua substansi yang berbeda dan tidak dapat direduksi satu sama lain, yang menjelaskan segala sesuatu dalam suatu fenomena.

Contoh: antara keinginan Allah melalui Alquran diterjemahkan sesuai keinginan hawa nafsu dan dijadikan pedoman hidup selain Alquran. Itulah Musyrik atau Dualisme. Jangan sampai kita menduakan Alquran dengan akal pikiran tanpa mendahulukan kehendakNYA.

ANDA bisa memilih mau Iman Haq atau Iman Batil atau dualisme antara Haq-Batil jadi satu dalam menjalani  prinsip hidup ini.

Dari pertanyaan penutup adalah :

"Apakah mungkin bisa, saya salah satunya sebagai penulis ini termasuk Ahlul Kitab?"

Penulis telah menyusun tulisan ini sesuai dari beberapa sumber informasi yang sahih, semoga bermanfaat dan saya ucapkan terima kasih.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.