Dugaan Penyelewengan Bansos PKH, Perangkat Desa Diduga Ikut Nikmati
The Jambi Times, NTT | Warga di dua desa, yaitu Desa Mbokak, Kecamatan Rote Barat Daya, dan Desa Suebela, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, mengungkapkan sejumlah kejanggalan serius terkait penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH). Wenci Yusinta Saudale, seorang warga Desa Mbokak, mencetuskan keanehan yang terjadi di desanya pada Jumat, 24 Oktober 2025, yang mengindikasikan pola masalah serupa juga mungkin terjadi di Desa Suebela.
Penerima Bansos Bermasalah di Desa Mbokak
Wenci Yusinta Saudale secara rinci mengungkapkan beberapa kasus penerima PKH di Desa Mbokak yang dinilai tidak tepat sasaran:
1. Almarhumah Masih Terima PKH: Tiga warga yang telah meninggal dunia, yaitu Marta Nggadas, Rut Messakh, dan Yuliana Nalle, tercatat masih menerima bantuan PKH.
2. Anggota Polri Terima PKH: Nelson Yonas Napu, yang berprofesi sebagai anggota Polri, juga masih menerima bantuan PKH, padahal seharusnya tidak masuk kriteria penerima.
3. Ketua RT Tidak Layak Terima: Frans Lussi, meskipun namanya terdaftar sebagai penerima dan undangan telah keluar, tidak menerima bantuan. Pendamping PKH beralasan bahwa yang bersangkutan adalah seorang Ketua RT sehingga dianggap tidak layak menerima.
4. Penerima Tidak Terima Tanpa Alasan: Anaci Manu tidak menerima bantuan tanpa alasan yang jelas dari pihak penyalur.
Wenci menambahkan bahwa data ini baru dari satu dusun saja di Desa Mbokak, belum mencakup seluruh desa atau Kabupaten Rote Ndao secara keseluruhan.
Perangkat Desa Diduga Ikut Menikmati Bansos
Selain itu, Wenci juga menyoroti dugaan penerimaan bansos oleh perangkat desa. Di Dusun Ho 2, Desa Mbokak, Kepala Dusun atas nama David Amalo juga tercatat menerima PKH.
Wenci juga menceritakan pengalamannya sendiri terkait bantuan beras dari pemerintah. Meskipun istrinya terdaftar sebagai penerima dan memiliki undangan, ia tidak menerima beras dengan alasan bahwa dirinya adalah perangkat desa. "Baru 2 Bpk bantuan beras dari pemerintah bulan Juli 20 kg sa dia ambil b punya istri punya undangan ko dia sonde kasih beras alasannya b perangkat desa Bpk," jelas Wenci, yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun Lekona di Desa Mbokak.
Dugaan Standar Ganda dan Isu Serupa di Desa Suebela
Wenci juga menuding adanya standar ganda dalam penyaluran bantuan. "B dengar Kadus David Amalo ju dapat Bansos, betul ko? Iya Bpk. Ni hari dia masih Terima Bpk. Sekretaris pake standar ganda," ujarnya. Kejanggalan serupa juga disinyalir terjadi di Desa Suebela, Kecamatan Rote Tengah, yang menunjukkan adanya pola masalah yang lebih luas dalam pendataan dan penyaluran bansos di wilayah Rote Ndao.
Tanggapan Pihak Terkait
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah Desa Mbokak, Desa Suebela, maupun Dinas Sosial Kabupaten Rote Ndao. Diharapkan pihak berwenang segera melakukan investigasi menyeluruh terkait dugaan penyelewengan bansos ini agar bantuan dapat tepat sasaran, tidak disalahgunakan, dan menjamin keadilan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Reporter : Dance Henukh
