Fariz RM di Usia Senja
Kisah karir Fariz RM yang sangat beruntung Lahir di Keluarga Pemusik. NAMA Fariz RM sudah bisa dianggap legenda musik pop Indonesia. Bahkan hingga kini sosok Fariz RM masih disegani sebagai musisi yang mampu berkolaborasi dengan generasi terkini, contoh dengan Discoria.
Perjalanan karir Fariz RM sebagai musisi yang dikutip dari berbagai sumber.
Fariz RM lahir tanggal 5 Januari 1959 di Jakarta.
Kisah Sejarah mencatat, Fariz RM beruntung lantaran dia hidup dari keluarga pemusik.
Ayahnya, Rustam Munaf yang berdarah Minangkabau adalah penyanyi di RRI Jakarta, sedangkan ibunya, Hj Anna Reijnenberg, berdarah Belanda - Betawi adalah guru piano.
Fariz RM semenjak kecil memang sudah dikenalkan pada dunia musik, terutama alat musik piano.
Selain belajar dari ibunya, Fariz RM juga menimba ilmu piano dari Sunarto Sunaryo dan Prof Charlotte Sutrisno JP.
Bukan cuma piano, Fariz RM juga dikenal sebagai musisi multi instrumentalis.
Fariz RM mampu memainkan drum, bas, gitar pula.
Saat masih duduk di bangku SMP, Fariz RM sudah rajin menyambangi kediaman orang tua Keenan Nasution di Jalan Pegangsaan Barat, Jakarta Pusat.
Di markas Gank Pegangsaan itu, Fariz RM bukan untuk kongkow, melainkan berlatih musik
Lantaran wajahnya yang blesteran bule, Fariz RM di lingkungan musisi Pegangsaan akrab disapa: Bule.
Semangat bermusik Fariz RM semakin menggelora ketika duduk di bangku SMA 3 Jakarta.
Sehingga Fariz RM dipercaya menangani musik untuk pertunjukan operet di sekolahnya itu.
Bersama rekan rekannya satu sekolah, Fariz RM juga membentuk Vocal Grup SMA 3 Jakarta.
Pada masa itu di pertengahan 1970-an, memang tengah booming vokal grup di sekolah sekolah.
Saat menggarap musik untuk operet sekolahnya di salah satu studio rekaman, Tri Angkasa Jakarta, kebetulan Fariz RM bertemu dengan musisi Guruh Gipsy yang tengah merekam debut albumnya.
Termasuk Yockie Suryoprayogo, pemain kibor God Bless juga tertarik dengan kepiawaian bermusik Fariz RM, selain Addie MS saat itu.
Nggak heran bila selanjutnya Fariz RM diajak Chrisye dan Yockie serta Erros Djarot untuk turut terlibat dalam rekaman album Badai Pasti Berlalu di tahun 1977.
Tiga musisi senior ini menyambangi kediaman orang tua Fariz RM untuk mengajak dalam proyek musik berkelas itu.
Awalnya Fariz RM ragu, namun pada akhirnya dia diminta memainkan drum pada album yang belakangan cukup monumental itu.
Setelah menyelesaikan rekaman album Badai Pasti Berlalu di tahun 1977, belakangan Fariz RM dilibatkan dalam show keliling daerah Chrisye bersama Badai Band.
Lagi-lagi Fariz RM menjadi drummer bersama Keenan Nasution.
Memasuki tahun 1978, Fariz RM mulai kuliah di ITB jurusan seni rupa.
Saat kuliah di Bandung itu, Fariz RM ikut terlibat dalam kegiatan bermusik bareng Giant Step, Harry Roesly, dan Rollies.
Kali ini Fariz RM bukan sebagai drummer, melainkan sebagai pemain kibor. nah itulah kisah perjalanan karir Fariz RM.(JK)