Justru di Indonesia Ada Nilai Berbangsa dan Bernegara
Polisi mengunakan dengan mengunakan bahasa China saat memberitahukan pengumuman seperti video dibawah ini
Ini terjadi di Kotamadya Singkawang, Propinsi Kalimantan Barat.
Singkawang : Shan Khew Yong/Hanyu Pinyin : Shankou Yang.
Kalau istilah Melayu Jawi :
ŁŁŲŖŲ§ Ų³ŁŲŗ ŁŲ§ŁŲ§Ųŗ
Pak polisi, ibu polisipun ngomong Bahasa Cina Singkek.
Di majalah Tempo yang terbit sekian puluh tahun lalu memberitakan :
Dari hasil Seminar Nasional, ada 3 kota yang warga Cina nya terbesar di Indonesia.
1. PONTIANAK, Ibukota Propinsi Kalimantan Barat. Banyak didatangi kaum imigran Cina dari utara dengan dialek HOKKIAN.
Sebab bahasa Cina pun banyak dialeknya
Ada : Cantonese, dll.
Termasuk Singkawang salah satu kotanya, kita berada di sana seperti berada di Negeri Cina.
Hingga kuli, abang becakpun Chinese.
Ini penuturan drh. Makmun Abdullah Moesa, teman indekost tempo dulu, waktu kuliah di UNAIR, Surabaya. kebetulan ia berasal dari Singkawang.
2. SUKABUMI, JAWA BARAT.
3. SEMARANG, JAWA TENGAH.
Ini cerita warganet di group WA soal warga keturunan :
"Benar Cak Hasan. Hampir 3 tahun, medio 2006 sampai akhir 2008 saya tinggal di Pontianak, ketika itu tugas ikut mimpin Pengadilan Negeri Pontianak.
Jarak Pontianak - Singkawang kira-kira 150 km. Beberapa kali kami ke sana. Singkawang dikenal kota Tionghoa, masyarakat nya mayoritas Cina, ketua RT, RW dan kepala desanya banyak orang cina.
Tukang, kuli bangunan, tukang becak dan pekerja kasar lainnya mayoritas orang Cina. Nggak heran kalau orang pribumi dan pejabat disana bisa bahkan untuk memudahkan komunikasi dan dekat dengan masyarakat sebaiknya bisa berbahasa Cina atau Mandarin.
Dalam anekdotnya, banyak wisatawan ke Singkawang untuk melihat Cina miskin. Ketika hari- hari perayaan mereka, lebih lagi Tahun Baru Imlek, tiket pesawat dari segala jurusan ke arah Pontianak menjadi mahal, bahkan berlipat.
Kesan saya, 5 setengah tahun saya di Tarakan/Kaltim, 3 tahun di Tanjung Pinang dan 4 setengah tahun di Dumai yang wilayahnya meliputi Bagansiapiapi - Riau yang dikenal banyak warga Cinanya,
Singkawang lebih Cina lagi . Di daerah-daerah seperti itu saya rasakan sibuknya silaturahmi di Idul Fitri, Natal dan Imlek hampir sama.
Disitulah indahnya keragaman š. Eh.... Maaf, kok cerita seolah-olah hanya saya yang tahu, pada hal teman2 yang lain banyak yang lebih tahu šš"