Tiga BUMN Manja Minta Suntikan Dana Terus
Naniek S Deang
Bacanya harus pelan-pelan ya,
Sri Mulyani alias Menkeu menyuntik BUMN sebesar 33 Triliun dan duitnya diambil dari dana penanganan Covid .
Saya ulang duitnya diambil dari dana penanganan covid 19!
Tiga BUMN yang dapat suntikan modal 33 Triliun dari covid itu adalah PT KAI, PT Waskita Karya , dan PT Hutama Karya.
Sri Mulyani menyampaikan mau nyuntik 3 BUMN itu tanggal 8 November.
Padahal belum sebulan, Pak Jokowi di hadapan Menteri BUMN, bilang "BUMN jangan manja, sakit sedikit minta PMN ( Penyertaan Modal Negara)!
Sekarang kita kupas satu per satu.
PT KAI mengapa harus disuntik?
Teman-teman pasti ingat, beberapa waktu lalu sebelum geger kasus PCR yang melibatkan dua menteri LBP dan Erick Thohir, Pak Jokowi menunjuk LBP sebagai pimpinan untuk menyelesaikan proyek Kereta Api China.
Nah, bersamaan dengan penunjukan LBP ini Pak Jokowi juga minta diizinkan menggunakan dana APBN untuk nombokin proyek Kereta Api Cepat China Jakarta -Bandung, yang investasinya membengkak dari 86 Triliun menjadi hampir 114 Triliun.
Nah kok lewat PT KAI untuk nombokin proyek kereta cepat China?
Karena PT KAI itu pimpinan konsorsium BUMN yg menjadi pemegang saham di proyek kereta api cepat China ini. Namun sahan konsorsium BUMN yang dipimpin oleh PT KAI ini minoritas, sedangkan mayoritas dipegang oleh China/BUMN China.
Penggunaan dana APBN untuk nombok investasi yang melambung ini juga sebetulnya menyalahi kesepakatan, antara China dengan Indonesia. Kok bisa?
Alasan Indonesia memilih China dalam proyek kereta api cepat ini, salah satunya adalah proyek kereta api ini TIDAK akan dibangun menggunakan dana APBN. Lha apa yang terjadi?
Sekarang pemerintah lewat PT KAI malah nyuntik trilyunan untuk proyek yang kata ekonom Faisal Basri akan BEP 100 tahun lebih ini ( sampai anak -cucu kita belum BEP
Oh ya kereta api cepat China ini juga telah menjebak utang Indonesia. Bagaimana tidak? Untuk membiayai proyek yang awal investasinya 86 Triliun dan membengkak hampir 114 Triliun itu, semua biaya dipinjam dari Bank milik pemerintah China dan yg MENJAMIN Pemerintah Indonesia.Padahal dari mulai kereta api sampai keperluan lain harus dibelanjakan di China, termasuk sebagian SDM proyek ini juga didatangkan dari China.
Jadi nanti bila proyek ini merugi siapa yg untung? China!
Mereka dapat sitaan proyek, termasuk tanah-tanah di sepanjang rel yang dilewati kereta api cepat China. Penguasaan tanah inilah yang menurut kabar paling diincar China. Indonesia dapat apa kalau kereta api cepat China ini merugi atau gagal?
Dapat babak belurnya karena harus bayar utang ke China.
Dan kehilangan duit APBN trilyunan karena utk nombokin investasi yang membengkak.
Oke kita tinggalkan proyek kereta China yang menyakitkan hati, karena amat sangat tdk ada gunanya untuk rakyat, terutana rakyat miskin, tapi ternyata malah nelen duit APBN trilyunan dan berpotensi menjabak utang yang harus ditanggung pemerintah Indonesia.
Sekarang kita ke BUMN Waskita Karya, perusahaan yang tadinya lebih banyak bermain di konstruksi bangunan ini , ditugasi untuk membangun jalan tol dimana -mana. Ironisnya Waskita Karya yang bertahun -tahun menempatkan Jubir Presiden Fajroel Rahcman sebagai Komisaris itu ( sekarang diangkat Dubes di Kazakhstan ini) merugi gak karu -karuan dan akan menjual seluruh ruas tolnya untuk bayar utang.
Tak hanya itu, Waskita karya pun kini disuntik modal dari duit APBN.
Lalu bagaimana denga Hutama Karya?
11-12 dengan Waskita Karya , perusahaan ini ditugasi membangun tol Trans Sumatra, dan sekarang juga gulung koming merugi. Setelah merugi lagi-lagi akan disuntik duit modal dari APBN.
Saya sebagai rakyat biasa, jujur bingung sebingungnya.
Jadi buat apa kita bangun tal -tol dimana-mana kalau perusahaan yg membangun ujungnya merugi, kemudian dililit utang, dan akhirnya rakyat yang harus nombokin lewat duit APBN?
Buat apa kita juga punya kereta api cepat, kalau keretanya yg sekarang saja masih banyak yg kosong dan Ibu Kotanya malah mau pindah?
Sudah gitu proyek kereta ini akan menjebak Indonesia dalam lilitan utang ke China, jadi untuk apa sebetulnya proyek kereta cepat ini?
Buat saya makin mlongo aja,
apa prestasi
Fajroel kalau jadi Komisaris Waskita Karya malah perusahaan merugi ancur -ancuran kok malah diangkat jadi Dubes?
Negeri ini sepertinya makin kacau balau perekonomian mus dan politiknya karena semua di-manage dengan dasar ewuh -pekewuh atau balas jasa.
Dan meski salah karena "orang dekat" atau berjasa mengantar ke panggung kekuasaan, maka akan terus dipakai.
Jadi apa mungkin kita berbenah diri kalau orangnya hanya itu-itu yang menjalankan roda ekonomi dan politik, meski terbukti tdk pernah berhasil, tapi malah dipertahankan atau malah dikasih kepercayaan bertumpuk?
*Oh saya baru baca juga Sukmawati Soekarno adik dari Ketum PDIP yang baru pindah agama Islam ke Hindu itu, ternyata juga jadi Komisaris di anak perusahaan Waskita Karya , yaitu Waskita Karya Realty.
Coba apa pengalaman dia di properti dan lulusan apa dia? Wong lulusan SMA-nya saja pernah "diramaikan".