News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

VIRUS CORONA : Dicuri dari Kanada Dikembangkan Di China

VIRUS CORONA : Dicuri dari Kanada Dikembangkan Di China


BERDASARKAN  berita  yang dilansir Wiiniepeg Pressnews tahun 2013,  Kanada tengah melakukan penelitian terhadap coronavirus

Laboratorium Mikrobiologi Nasional Kanada di Winnipeg memiliki sampel virus corona baru yang menyebabkan infeksi di sejumlah negara, terutama Arab Saudi.

Direktur ilmiah (pada waktu itu )  Dr. Frank Plummer mengatakan lab tersebut mendapatkan virus dari Erasmus Medical Centre di Rotterdam, Belanda.
Laboratorium Belanda adalah yang pertama kali mengidentifikasi virus baru dalam sampel dari seorang pria Saudi yang telah meninggal karena penyakit misterius.
Plummer mengatakan coronavirus tiba di fasilitas Winnipeg pada 4 Mei (2013)
.
Pencurian sekuensi virus oleh Ahi virologi China : 

RCPM  (Royal  Canadian Mounted Police ) melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran kebijakan pemerintah Kanada , dimana diindikasikan adanya  PENCURIAN specimen virus oleh ahi mikrobiologi China yang bekerja di Laboratorium level 4 (laboratorium yang menyimpan specimen virus sangat menular ) di National Microbiology Lab (NML) di Arington  Street, Winipieg,  Kanada  

Fasilitas virologi Level 4 adalah laboratorium yang dilengkapi fasilitas lengkap untuk bekerja dengan penyakit manusia dan hewan yang paling serius dan mematikan. Itu membuat lab Arlington Street salah satu dari segelintir di Amerika Utara yang mampu menangani patogen (penyakit menular ) yang membutuhkan tingkat antisipasi tertinggi, seperti Ebola dan Zika.

Pencurian ini  menyebabkan ahli mikrobiologi  Xiangguo Qiu, dan suaminya Keding Cheng, beserta  sejumlah siswanya  dari China digiring keluar dari lab oleh RCPM pada tanggal 5 Juli 2019

Qiu sendiri  adalah ahli virus terkemuka yang membantu mengembangkan ZMapp, pengobatan untuk virus Ebola, yang menewaskan sekitar 11.300 orang di Afrika Barat antara 2014 hingga 2016. Penelitian Cheng termasuk HIV, Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), infeksi E.coli dan Sindrom Creutzfeldt-Jakob. Qiu juga telah menerima penghargaan global atas dedikasinya.  

Cheng, suami Qiu, juga bekerja sebagai ahli biologi di NML. Dan kedua peneliti juga sebagai dosen tambahan yang mengajar  di University of Manitoba di Winnipeg

Gary Kobinger, ilmuwan yang bekerja sama dengan Qiu dalam pengobatan Ebola - sekarang bagian dari obat eksperimental bernama Z Mapp - mengatakan penemuan mereka sebenarnya disalin oleh sebuah perusahaan Cina Mabwork , meskipun sedang dipatenkan dan melakukan duplikasi yang tidak sah.

Pencurian yang dilakukan biomedical China bukan sekali ini saja . FBI juga menangkap Zheng Zaosong di Bandara Internasional Logan,   seorang mahasiswa doktoral di Universitas Sun Yat-sen di Guangzhou, yang telah melakukan penelitian kanker di Rumah Sakit Beth Israel yang berbasis di Boston dengan membawa sampel 21 bahan biologis yang dibungkus kaus kaki di kopernya menuju China. 

Ketika ditanya mengapa dia tidak meaporkan  botol sampel itu, dia menjawab bahwa itu tidak penting. Botol botol itu diberikan kepadanya oleh seorang teman bernama Zhang Tao.

Zheng kemudian dibawa ke ruang wawancara dan mengaku bahwa ia telah mencuri delapan vial dari laboratorium penelitian di Rumah Sakit Beth Israel dan ia telah mereplikasi 11 vial dari penelitian Zhang Tao.

Pernyataan tertulis itu menambahkan bahwa Zheng mengatakan dia telah berencana untuk membawa botol-botol ini ke Rumah Sakit Sun Yat-Sen Memorial untuk analisis lebih lanjut dan berharap untuk menerbitkan sebuah makalah dengan namanya sendiri jika penelitian terbukti berhasil.

Apakah ada keterhubungan antara Penelitian di Kanada dengan kemungkinan maraknya pencurian biomedical termasuk  pencurian sample virus oleh sepasang suami istri China ini ?

Kunci menjawab ini adalah kebijakan Pemerintah China

Pemerintah Cina mengakui bahwa bioscience akan memainkan peran utama dalam daya saing globalnya. Biomedis, biologi sintetik dan teknik medis regeneratif terdaftar sebagai bidang strategis dan industri dalam Rencana Lima Tahun ke-13 Tiongkok. "Cina tidak mau ketinggalan revolusi biotek sains kehidupan," kata Cao Cong, seorang peneliti studi inovasi di Universitas Nottingham, Ningbo, Cina .

Untuk pencegahan dan pengendalian wabah virus, pemerintah Cina telah terus berinvestasi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sejak tahun 2003, termasuk pengalokasian lebih dari 12 miliar RMB  menjadi 110,2 miiar RMB th 2010 dan terus meningkat di tahun tahun berikutnya. 

Upaya pencurian sampe bahan biologis termasuk virus melalui diaspora China, tidak terlepas dari upaya memenangkan persaingan global China ini. 

Padahal kompetisi zero sum seperti ini sangat berbahaya bagi dunia. Pandemi global yang disebabkan  senjata biologi virus atau kecerobohan penanganan virus ,  tidak hanya berbahaya bagi negara yang terlanda wabah virus tetapi juga negara lain yang tidak terkena wabah.     

Penelitian yang dilakukan lembaga peneliti John Hopkins memperkirakan dampak kerugian ekonomi global atas kematian 65 juta warga dunia akibat virus telah menurunkan  PDB dunia hingga 11 persen dan mengurangi nilai saham perusahaan 20 – 40 % dari nilai sebenarnya. 

Namun apakah ambisi China dengan cara cara seperti ini bisa dihentikan ?
Penulis: Adi Ketu

Sumber :

https://www.winnipegfreepress.com/local/coronavirus-being-studied-in-winnipeg-207500931.html

https://www.cbc.ca/news/canada/manitoba/chinese-researcher-escorted-from-infectious-disease-lab-amid-rcmp-investigation

https://www.cbc.ca/news/canada/manitoba/national-microbiology-lab-scientist-investigation-china-1.5307424

https://www.theepochtimes.com/chinese-researcher-investigated-for-allegedly-trying-to-smuggle-out-vials-of-biological-material_3183421.html

https://www.scientificamerican.com/article/engineering-a-biomedical-revolution-in-china/

https://www.hindawi.com/journals/bmri/2016/5717108/
https://www.nationalreview.com/2020/01/the-latest-pandemic-threat/

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.