News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Pedagang Ikan di Panton Labu Beralih ke Ikan Kotak

Pedagang Ikan di Panton Labu Beralih ke Ikan Kotak

ACEHUTARA | Sejumlah pedagang ikan memilih beralih ke ikan kotak (dari luar negeri) karena harga ikan lokal di pasaran masih bertahan mahal. Mereka pun turut mengeluhkan daya beli masyarakat yang kian menurun.

Salah satu pedagang ikan di pasar  Kota Panton Labu, Muhammad mengaku, pasokan ikan dari nelayan sedikit sehingga menyebabkan harga ikan masih bertahan mahal. Ia terpaksa beralih dari yang tadinya menjual ikan lokal menjadi ikan kotak.

“Pasca Bulan Maulid kemarin harga ikan memang sudah mahal. Di tambah lagi saat ini cuaca tak menentu dan gelombang laut pun tinggi. Alhasil, banyak nelayan yang tidak melaut,” ujarnya kepada Awak Media , Selasa (18/12).

Ia menjelaskan, harga ikan mujahir biasanya dijual seharga Rp20 ribu/ kilogram, sekarang di jual Rp25 ribu/ kilogram, ikan tongkol biasanya di jual Rp 25 ribu/ kilogram,sekarang dijual Rp35 ribu/ kilogram, Dencis biasanya di jual Rp30/ per kilogram,sekarang di jual 35 ribu/ kilogram, Bandeng biasanya di jual 25 ribu/ kilogram sekarang di jual 30 ribu / kilogram.

“Rata-rata yang saya jual ini ikan kotak, berasal dari Malaysia dan Thailand serta negara lainnya. Karena kalau ambil ikan lokal, harganya mahal karena pasokannya sedikit. Mau berapa lagi saya jual,” keluhnya.

Ia menambahkan, mahalnya harga ikan menyebabkan sepinya pembeli. Masyarakat enggan membeli ikan dan beralih ke ayam. Terlebih, harga bahan kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan.
“Biasa saya bawa ikan 100 kilogram dan bisa habis semua dalam sehari. Namun, sekarang hanya terjual 50 kilogram. Itu pun saya hanya bawa 60 kilogram,” tukasnya.

Hal senada dikatakan pedagang ikan lainnya, Binsar. Ia menuturkan, dirinya juga menjual ikan kotak dikarenakan harga ikan lokal yang masih mahal.

“Terpaksa lah saya jual ikan kotak, karena ikan lokal masih mahal. Kalau kualitasnya saya rasa beda sedikit saja, kan sama-sama ikan. Malah beberapa pembeli mengatakan rasanya sama saja,” bebernya.

Kontributor: Sayuti

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.