Bulan Puasa di Jepang
THE JAMBI TIMES - Bulan ramadhan bagi umat muslim adalah hal yang spesial. Di Indonesia, suasana berpuasa amat terasa mulai dari adanya kegiatan ngabuburit, buka persama dan banyaknya kuliner khas yang diperjualkan. Tapi bagaimana dengan Jepang, negara dimana muslim sebagai minoritasnya? Bagaimana kegiatan dan suasana puasa di negara sakura tersebut? Simak video berikut untuk menjawab rasa penasaran kamu :
Ternyata di Jepang, suasana puasa tetap
terasa walaupun mungkin tidak seperti di Indonesia. Namun masjid-masjid
di daerah Jepang juga sering mengadakan acara seperti buka bersama,
pengajian dan kumpul-kumpul terutama untuk sesama mahasiswa yang datang
dari luar Jepang. Bila bulan puasa tiba, masjid-masjid seperti yang
terletak di Nagoya dan Gifu banyak didatangi orang yang ingin beribadah,
jadi suasana bulan ramadhan itu bisa dibilang masih teramat kental.
Soal makanan, yang paling diincar ketika
ramadhan biasanya adalah kurma untuk pemanis saat berbuka, makanan
Turki dan makanan Jepang yang halal seperti yakiniku, sup miso atau
daging bakar-bakaran.
Sementara perbedaannya adalah mereka
yang menjalani puasa harus siap mental karena ada perbedaan waktu saat
berpuasa di Jepang. Waktu puasa disana jauh lebih panjang (kira-kira
mencapai 16 jam) sehingga menunggu berbuka bisa menjadi tantangan
tersendiri. Bukan hanya itu, ada juga perbedaan musim karena bisa saja,
ketika menjalani puasa sedang dalam puncak musim dingin atau musim
panas. Jadi tetap ada kendalanya walau tentu tidak akan melemahkan niat
menjalankan kewajiban untuk berpuasa.
Di artikel selanjutnya, akan ada
kiat-kiat selama berpuasa di Jepang terutama untuk kamu yang baru
pertama kali merasakan pengalaman puasa disana. Nantikan ya, mina-san!
Setelah membahas tentang suasana
berpuasa di Jepang dan beberapa perbedaannya dengan bila melewati
ramadhan di Indonesia, mungkin mina-san juga ingin tahu bagaimana agar
menjalani bulan puasa yang menyenangkan di Jepang. Kalau ini pertama
kalinya kamu datang ke negeri sakura tersebut baik untuk alasan bekerja
atau bersekolah, jangan khawatir ada beberapa kiat yang bisa kamu
lakukan agar berpuasa di Jepang menjadi pengalaman yang mengesankan :
PPI Jepang atau
Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang adalah organisasi yang
beranggotakan pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Jepang. Dan
GATE adalah mitra resmi dari PPI Jepang. PPI Jepang mendukung GATE
sebagai pintu untuk lebih mempererat jalinan persahabatan antara
Jepang-Indonesia. Info lebih lanjut: http://ppijepang.org/index.php
Kalau mina-san tinggal di Jepang untuk
melanjutkan sekolah, bisa coba untuk gabung organisasi sesama orang
Indonesia seperti organisasi kampus, organisasi kebudayaan dan banyak
lagi. Dengan begitu akan lebih mudah memiliki teman untuk diajak buka
bersama, tarawih dan kegiatan ramadhan lainnya. Namun bila tidak ada
organisasi yang kamu harapkan, bisa juga gabung menjadi bagian dari
panitia ramadhan. Kamu tinggal datang islamic centre atau
masjid terdekat, karena pasti ajakan terbuka lebar bagi siapapun disana.
Masjid yang biasanya mengadakan kegiatan ramadhan seperti Masjid Kobe
di Prefektur Hyogo.
Tenang saja karena di Jepang banyak
makanan halal yang dijual kok. Cari makanan untuk berbuka dan sahur juga
sangat mudah karena ada banyak restoran, booth penjual makanan juga
toko-toko yang menjual makanan yang halal. Sekedar tips, untuk sahur,
kamu bisa membeli makanan yang bisa dihangatkan kembali agar lebih
efisien. Sementara untuk rekomendasi makanan, mulai dari sushi,
yakiniku, chicken katsu dan yakitori bisa menjadi menu pilihan kamu,
mina-san.
Dan terakhir, karena di Jepang hanya
sedikit yang berpuasa tentu kamu harus sabar menahan lapar dan haus.
Tidak hanya itu, jangan malas dalam berkegiatan karena biasanya malah
puasa tidak terasa saat kita terus aktif bergerak dan beraktivitas.