Bid’ah Merayakan Maulid Nabi
THE JAMBI TIMES - Mungkin meniru kaum nasrani dalam memperingati
kelahiran Nabi Isa as atau karena cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad
saw,maulid Nabi diperingati? Padahal para salaf tidak pernah melaksanakan dan
memperingati maulid Nabi saw. Jika perayaan maulid Nabi saw merupakan kebaikan
murni,maka para salaf radiallahu anhum lebih berhak dari kita,karena drajat
kecintaan dan penghormatan mereka jauh dibanding kita. Mereka lebih antusias
terhadap kebaikan.
Apa yang dimaksud dengan kecintaan dan penghormatan
yang baik kepada Nabi saw? Nabi saw adalah uswatun hasanah atau teladan yang
baik. “Dalam dua kesaksian iman” pada penggalan paruh ke dua.. Muhammadun rasul
Allah adalah aktivitas Tuhan di dunia,bukan pribadi Nabi saw. Sebab dalam
mengutus Nabi-NYA,yang menyebarkan firman-NYA,Tuhan mengungkapkan diri-NYA
kepada dunia. Nabi saw adalah aspek dari aktivitas Tuhan. Muhammad telah
ditonjolkan Allah dengan sebenar-benarnya orang pilihan Al Musthafa!!! Maka
sunnahnya,cara hidupnya,menjadi satu-satunya prilaku yang sah bagi kaum muslim.
Jalan inilah yang ditempuh oleh para pemula dari kalangan Muhajirin dan Anshar
serta orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik.
Bagaimana dengan pelaku bid’ah? Mereka bertujuan baik
dan mencurahkan segala kemampuannya dengan mengharap pahala,tetapi mereka malas
mengikuti sunnah rasul yang seharusnya dilaksanakan dengan semangat.
Kedudukannya seperti menghias Mushaf tapi tidak membacanya,membaca tapi tidak
mau mengikuti petunjuknya,lalu membawa sajadah dan tasbih yang cling cling
bling bling yang diiringi dengan riya,kesombongan dan kesibukan hingga lupa apa
yang disyariatkan.
( bagaimana mungkin yang begini dapat diharapkan mendapat
pahala?diterimakah pengakuan yang begini atas dasar maksud baik? Bukankah
perbuatan lahir itu alamat bagi maksud dan niatnya? Jika mereka mendapatkan
pahala atas bid’ahnya…otomatis!! Orang orang kafir akan mendapat pahala atas
kekafirannya! Karena apa? Karena mereka juga bersungguh sungguh dan bersumpah
bahwa tidak ada yang mereka maksud kecuali kebaikan dan taufik. So what?)
sudahlah… Mari kita miliki adab sebab
1. Kembali kepada As Sunnah secara lahir dan bathin.
2. Ajak mereka kembali kepada Sunnah,jangan biarkan
kemungkaran itu terus bertambah.
Jika bid’ah ini membawa kebaikan,maka gantilah dengan
kebaikan yang dibenarkan syara’. Tidak boleh seseorang meninggalkan kebaikan
kecuali menuju pada kebaikan yang lebih daripada kebaikan yang terdahulu. Jika
ada pertentangan dan perselisihan tentang maulid Nabi saw,maka yang dapat
memutuskan adalah Al-Qur’an,As-Sunnah dan Ijma dari generasi terdahulu secara
nash dan istinbath.(by unnanoche)