Belasan Rumah di Tabiir Barat Merangin Terbawa Arus
The Jambi Times - Merangin - Dua kecamatan Kabupaten Merangin jambi hancur diterjang banjir sekitar pukul 1.00 malam selasa.
Akibatnya, empat belas rumah dibawa arus sungai, dan empat belas lainnya rusak parah bagian dinding.
Ditambah lagi 20 pondok, tiga asrama putri pesantren Al- Munawaroh, juga ikut dilanda banjir.
Selain itu pantau awak media dilokasi tiga jembatan desa Rantau Ngarau,
jembatang
desa muara legah, desa pulau terbakar rusak parah papan lantai di
hantam. Bukan itu saja, tumpukan sampah pun menyelimuti rumah warga.
Pemilik Rumah Kailani warga tanjung putus, saat dibincangi awak media, bercerita kejadian rumahanya.
Dia
mengatakan, terjadinya meluapnya sungai sekitar pukul 1.00 malam,
selasa (26/4). Awalnya Kailani mengungsi anaknya terlebih dahulu ke
eskavator jauh dari rumhanya.
Sedangkan Kailani bersama istrinya melakukan penyalamatan alat rumahnya. Namun nasip tidak bisa di elak.
"Air
sungai datang tiba-tiba, setinggi 3 meter. Anak kami selamat semuanya,
tapi rumah kami hancur dibawa sungai, baju yang kami pakai diberikan
tetangga, " cerita Kailani dalam sedihan Selasa (26/4).
Sementara Kades tanjung putus Dedi dikonfirmasi, membenarkan banyak rumah hancur dilanda banjir.
"Untuk saat ini kerugian tidak bisa dihitung, baik itu rumah, listik, hewan terbak, " ungkap Dedi.
Bupati
Merangin Al Haris, bersama Kapolres Merangin AKBP Munggaran, Kasdim,
memberikan bantuan korban terkena banjir, Tabir Barat, Tabir Ulu...
"Ini
adalah banjir bandang terparah dimana rumah warga hancur. Juga ada
korban jiwa satu orang kake berumur 70 tahun. Sekarang kita minta kades
untuk mendata ulang masyarakat, nanti akan diberikan bantuan, " katanya.
Haris, pun juga meminta puskesman terdekat juga memberikan pelanyanan kesehatan, kemungkina ada juga masyarakat troma.
"Sebetulnya dulu juga kita pernah meminta untuk pindah ke tempat lebih tinggi.
Bantuan yang kita berikan ke masyarakat tidak punya rumah, kita berikan beras, " jelasnya.
Selain itu, pihak diknas pun juga memberikan fasilitas belajar, bagi sd terkena banjir.
Selanjutnya,
awak media pun melanjutkan perjalan melakukan peninjauan banjir
diberapa desa gaol, disitu ditemukan pasar tradisonal tidak bisa
digunakan. Disitu terlihat, fasiltas mobil juga terbalik di terjang
banjir, jalan menuju desan ngaol pun rusak parah di kikis air sungai
tabir.
Selain itu, ditemukan 16 titik longsor dari desa ngaol
ilir, ke ngaol induk tidak bisa dilewati, dikarena badan jalan terputus
ditutup lumpur.
Dibenarkan, karamil rantau pajang Kapten Ramlan.
"16 titik menutupi Jalan dusun lantau larak gaol ilir, ke dusun telang
ngaol induk tidak bisa dilewati, tertimbul longsor. Jalan menuju desa
ngaol Lima kilo, 1 jam lebih perjalanan. untuk saat ini tiga rumah
rusak, mobil tiga, motor tiga dibawa arus, " urainya.
Karena
tidak bisa melewati awak media pun memutar arah karena jalan menuju
ngaol induk terputus. Selain itu desa sungai pinang sungai manau juga
putuh. (lik)