News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Setiawan Djodi: Ini Perkara Airo-Tiga Rambu, Bukan Saya-Iwan

Setiawan Djodi: Ini Perkara Airo-Tiga Rambu, Bukan Saya-Iwan

Jakarta, CNN Indonesia -- “Sekarang saja, karena saya akan ada board meeting,” kata Setiawan Djodi kepada CNN Indonesia.com via pesan singkat, pada Jumat (8/1), saat dimintai keterangan mengenai kasus gugatan PT Tiga Rambu yang dialamatkan kepada pihaknya, PT Airo Swadaya Stupa.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, baru-baru ini, pihak Iwan Fals melalui PT Tiga Rambu menggugat pihak Setiawan Djody dengan PT Airo Swadaya Stupa, atas terjadinya pelanggaran kontrak kerja sama terkait penayangan konser di sebuah stasiun televisi swasta.

(Foto:Kapanlagi)

Iwan Fals, selaku Direktur Utama PT Tiga Rambu, menilai tidak ada perjanjian penayangan konser Kantata Barock di Gelora Bung Karno pada 30 Desember 2011 di sebuah stasiun televisi swasta. Namun justru ditayangkan beberapa kali, tanpa pembayaran royalti.

Saat dihubungi CNN Indonesia.com via sambungan telepon, pada Jumat (8/1), Djodi menyatakan pendapatnya soal kasus ini. Djodi dan Iwan telah bermusik bersama sejak 1990-an bersama W.S. Rendra, Sawung Jabo, Yockie Suryoprayogo dengan bendera Kantata Takwa.


Terima kasih berkenan menerima CNN Indonesia.com…
Ya, ini pertama kali saya bicara dengan media massa. Setelah ini, biar pengacara atau anak saya saja yang menghadapi media massa.

Ada persoalan apa sebenarnya dengan Iwan Fals?
Saya tidak ada apa-apa dengan Iwan. Soal kasus Airo dan Tiga Rambu, saya tidak terima apa-apa. Airo tidak terima apa-apa dari si stasiun televisi swasta. Saya tidak terima sesen pun dari si stasiun televisi swasta. Saya tidak makan [uang]. Mosok saya berebut, yang benar saja.

Saya Maesenas, pendukung kebudayaan, bukan pedagang musik. Saya tidak mencari duit dari situ. Kalau tidak percaya, silakan tanya ke si stasiun televisi swasta, ke pemiliknya. Soal penayangan [konser] itu problem si stasiun televisi swasta. Seharusnya mereka mengingatkan Iwan Fals.

Mengapa kasus ini bisa muncul ke permukaan?
Saat awal kampanye Pilpres 2013-2014, memang ada beberapa elemen yang mengganggu dan membuat retak Kantata Takwa. [Karena] kami tidak [bersedia] berkampanye untuk Jokowi.

Kami memakai musik untuk penyeimbang suara kebudayaan, sebagai pengingat, bukan untuk menjilat. Kami siap mendukung pemerintah, tapi tidak mau menjilat dengan cara konstruktif.

Soal rencana pihak Tiga Rambu mengajukan banding?
Kalau Tiga Rambu naik banding itu haknya. Saya enggak apa-apa. Saya juga tidak tahu apa keputusan pengadilan, tapi siap tunduk keputusan pengadilan.

Kasus ini membuat Anda kepikiran?
Saya sendiri tidak memikirkan kasus ini. Pokoknya kasus itu urusan Airo yang digugat Tiga Rambu harus diselesaikan di pengadilan. Saya minta hal ini dibuktikan di pengadilan untuk kepastian hukum agar persahabatan kami tidak terganggu.

Anda kesal terhadap Iwan dengan adanya kasus ini?
Saya tidak marah sama Iwan. Saya sudah lama bersahabat dengan dia. Saya jaga persahabatan dengan Iwan. Tapi yang saya heran, Iwan belum datang menemui saya. Seharusnya Tiga Rambu menemui Djodi.

Bagaimana hubungan Anda dengan Iwan ke depannya?
Saya ingin ke depannya saya dan Iwan makin solid. Merajut persahabatan. Kami kan bagian dari sejarah. Lagipula sisa umur tinggal berapa sih?

Saya penganut falsafah Jawa: Suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti (Segala bentuk angkara murka dalam diri manusia dapat dihilangkan dengan sifat lembut, kasih sayang dan kebaikan). Kalau saya tidak jujur, itu berarti melawan alam.

Soal pemberitaan media massa yang beredar saat ini?
Ini jawaban pertama saya kepada media massa. Seharusnya media massa mampu menjadi penyeimbang. Tolong jaga persahabatan saya dengan Iwan. Kasihan Iwan.

(vga/vga/cnnindoensia)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.