Ubah Cara Rayakan Hari Valentine
The Jambi Times -Jakarta - Ada begitu banyak hari peringatan yang
dirayakan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia, salah satunya
hari Valentine. Namun, saat ini hari Valentine justru malah dipandang
negatif oleh sebagian kalangan karena kesalahan dalam pemaknaannya.
Psikolog Yusnita Katagori, M.Psi, dalam perbincangannya dengan Media, belum
lama ini menjabarkan, saat ini peringatan hari Valentine di kalangan
remaja Indonesia tergolong negatif. Dia menilai cara para remaja dalam
memperingati hari Valentine itu sendiri masih salah.
"Jika tetap ingin ikut-ikutan merayakan, coba caranya diubah. Berikan
coklat bukan ke pasangan, tapi ke orangtua, adik atau guru, misalnya. Toh mereka juga termasuk orang yang kita sayang kan?" tutur Yusnita.
Jika dilihat dari maknanya, kata Yusnita, Hari Valentine sebenarnya
lahir untuk memperingati hari kematian pendeta umat Nasrani, Santo
Valentine yang bertepatan pada 14 Februari 270 Masehi. Namun yang
terjadi saat ini hari Valentine berubah makna menjadi hari kasih sayang.
"Padahal sama seperti Hari Ibu, kasih sayang, kan, bisa diungkapkan setiap hari, bukan cuma tanggal 14 Februari," tuturnya.
Menurut Yusnita, perayaan hari Valentine di Indonesia awalnya
dilakukan hanya dengan bertukar kado dengan pasangan. Namun saat ini
setelah bertukar kado, pergi ke bioskop, dan pulangnya malah ada
kejadian-kejadian yang tidak diinginkan oleh orangtua dan si anak itu
sendiri.
"Jadi jika pemahaman soal valentine itu sendiri sudah benar, saya
rasa peringatan hari Valentine akan menjadi momen yang positif," tutur
Yusnita.Sepertikepada okzn.(rfa/Dani Perdana Sya'bani)