News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Mantan Kades Pangkas Dana PUAP di Duga Jual Pupuk Subsidi di Atas HET

Mantan Kades Pangkas Dana PUAP di Duga Jual Pupuk Subsidi di Atas HET


The Jambi Times - Bangko  - Mantan Kepala desa (kades) Dahar Talang Asal, sebelum habis masa jabatanya, pangkas  realisasi Dana Pengembangan Usaha Agrabisnis Perdesaan(PUAP).

Dari sebanyak 60 juta Desa tersebut mendapat anggaran yang di gelontorkan dari  APBN ke Kelompok Tani (Gapoktan), hanya bisa di cairkan senilai 40 juta, tapu 20 juta  di duga di pangkas mantan Kades.

"Untuk desa tetangga  saya tanya genap 6o juta, kenapa desa kami hanya 40 juta," ungkap warga Desa Talang Asal tidak mau disebut Namanya.

Warga mengungkapkan, setelah di telusuri, ke mantan Kades lama Dahar, dia malah menghindar tidak mau terbuka.

"Kami sempat bertanya ke mantan kades, dia terkesan mengelak, dia bilang itu bukan urusan saya. Kalau dana PUAP urusan ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), tanya saja sama dia," katanya.

Tidak itu saja ungkap warga, selama menjadi Kades Dahar seakan lupa daratan, akan jabatannya. Ia seakan di pengaruhi sehinga membuat dia meraja lela.

"Sejak Dahar menjabat sebagai Kades di desa Talang Asal 4 tahun terakhir, ia seakan lupa daratan," tambahnya.

Bayangkan saja tambah warga, Pupuk bersubsidi yang seharusnya untuk warga dia jual ke daerah Desa Sungai Lalang, dengan harga yang ureanya diatas Rp 120, ribu/ sak, MPK nya 170, ribu/sak.

"Sementara warga Desa Talang Asal sendiri sangat kekurangan pupuk, dia malah menjual ketempat lain, karena penjualan disana mahal mungkin," tambah warga.

Terpisah Mantan, Kades Desa Talang Asal Dahar ketika di hubungi melalui via Hanphone (15/2/2015), membantah bahwa tudingan warga kepadanya tersebut tidak benar.

"Kalau warga menuding saya pangkas dana PUAP, saya terima di akhir masa jabatan saya itu tidak benar," tegas Dahar.

Menurut Dahar, untuk realisasi dana PUAP tersebut, yang menerima lasung ke Ketua Gabungan Kelompok Tani(Gapoktan). Bukan seorang Kades.

"Kita hanya mendamping, kalau secara teknis yang menerima dana tersebut, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), dia tau jelasnya," kata Dahar.

Kalau pupuk, cerita Dahar, makanya di jual diatas Harga Enceran Tertinggi(HET), lantaran mengeluarkan biaya untuk amprah mobil di tambah bongkar muat dari gudang di Bangko, hingga ke Desa Talang Asal.

"Bagaimana, tidak di jual diatas harga HET, sementara biaya amparah mobil jemput ke Bangko bagaimana, belum bongkar muat nya lagi, saya rasa wajar saja saya jual demikian, tuntasnya.(lik)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.